.
Happy reading
.
.
.Suara hp yang berbunyi membuat Rausan sadar dari lamunannya. Ia nampak memandang hpnya malas dan kembali meneruh hpnya ditempat awal tanpa mengangkat telfon dari orang disebrang.
Hp itu kembali bergetar dengan suara nada panggilan seperti sebelumnya tapi, Rausan masih tetap mengabaikan Sang penelfon. Bukan karna ia benci atau tidak suka dengan orang itu hanya saja ia butuh ketenangan.
Sudah hampir 3 minggu orang itu menelfonnya, terlebih lagi setelah kejadian yang membuat Rausan dan Tika menikah. Hal itu membuat Rausan malas untuk mengangkat telfon dari orang itu, rasa kesal pada orang itu masih belum hilang padahal ini sudah masuk minggu kedua dari hari pernikahannya.
Hp itu kembali berdering membuat Tika yang juga berada disana menjadi risih, hal itu sangat mengganggunya yang sedang fokus bekerja, "Rausan itu hpnya diangkat dulu, kalo nggak saya buang nanti!!" ancam Tika, memandang Rausan dengan wajah kesal.
Dengan terpaksa Rausan keluar mengangkat telfon itu dibalkon.
"Kenapa sih? Ganggu mulu," ujar Rausan kesal pada Si penelfon, bukannya mengucapkan salam anak itu malah langsung marah.
" ... "
"Gw sibuk, lagian gw butuh alasan buat kesana kerana sekarang gw udah nikah."
" ... "
"Udah, mending lo diem. Ntar gw ceritain kalo gw kesana, bye."
Rausan memutuskan sambungan telfon secara sepihak dan tak lupa ia juga memblokir nomor itu agar tidak mengganggunya lagi.
--oOo--
Pagi ini, seperti biasanya Tika menyiapkan sarapan terlebih dahulu sebelum pergi ke kampus.
"Ibu semalam tidur di sofa lagi?" tanya Rausan yang baru saja duduk di kursi meja makan.
"Emang mau tidur dimana lagi? Nggak mungkin saya tidur sekasur sama kamu."
"Kalo ibu masih nggak nyaman sama saya, biar nanti saya aja yang tidur disana."
"Ini kan rumah kamu," ujar Tika sembari memberikan sarapan kepada Rausan.
"Kita udah nikah. Rumah saya juga rumah ibu, lagian ibu kan cewe masa iya saya biarin ibu tidur sofa."
"Terserah kamu aja, awas kalo nanti kamu ngeluh sama saya," ancam Tika menyudahi percakapan mereka pagi ini.
Setelah sarapan mereka pergi ke kampus dengan kendaraan masing-masing.
--oOo--
Setelah selesai mengajar, seharusnya sekarang Tika sudah beristirahat dan melakukan pekerjaannya yang lain. Namun, atas permintaan dari bu Fiska --salah satu dosen matematika di kampus, mantan dosennya dulu-- yang meminta Tika untuk menggantikannya mengajar di jurusan Teknik Informatika dikarenakan Bu Fiska harus mengambil cuti sampai ia melahirkan nanti.
Pasti kalian bingung, Tika adalah dosen biologi tapi, ia diminta untuk menggantikan dosen matematika? Tika adalah satu dari beberapa anak yang mempunyai kelebihan atau keistimewaan, bisa dibilang IQ yang Tika miliki berada diatas rata-rata atau mungkin hampir setara dengan idol kpop member BTS Kim Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo, Bu Dosen! (On Going)
General FictionTerjebak dalam situasi yang sulit, membuat puzle-puzle masa lalu yang berantakan mulai tersusun kembali dengan rapih. Kehidupan dengan duka yang tersembunyi menguak fakta dari masa lalu yang tak pernah diketahui.. Ini adalah kisah cinta yang penuh d...