Sebelum membaca author pengen ngucapin selamat tahun baru buat reader's semua!!🎉🎉🎉
.
Happy reading
.
.
.
Sudah malam dan sudah waktunya untuk tidur, tapi Tika masih tetap membuka matanya menatap seseorang yang kini sedang tidur lelap disampingnya. Tika berpikir apakah dia harus memaafkan Rausan dan berbaikan lagi seperti biasanya atau tidak?Mengingat pria itu sudah banyak membantunya dan selalu berperilaku baik terhadapnya, meskipun Tika selalu menanggapinya dengan dingin atau terkadang mengabaikannya.
Memikirkan hal itu membuat kantuk Tika datang dan membawanya ke alam mimpi.
--oOo--
Pukul 02.47 dini hari.
Rausan terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah jam kemudian tatapannya beralih ke arah Tika yang masih tertidur.
Rausan tidak tahu apa yang Tika pikiran saat berada ditaman belakang. Tapi yang ia lihat, sepertinya Tika mempunyai masalah berat. Apa mungkin ini berkaitan dengan masa lalunya?
Yah, Rausan akui ia semalam mengintip Tika yang sedang duduk ditaman belakang. Ia hanya ingin memastikan Tika baik-baik saja.
Namun, semua yang ia lihat tidak sesuai dengan yang ia pikirkan.
Rausan berpikir, karena dia terbangun ditengah malam. Mungkin lebih baik dia juga membangunkan Tika untuk menunaikan sholat malam.
Mungkin hal itu bisa membuat Tika merasa lebih baik dari sebelumnya.
"Tika."
Rausan mencoba membangunkan Tika dengan lembut.
"Hm?"
Tika mengeliat, merasakan seseorang tengah menepuk pelan lengannya. Meski berat, Tika mencoba membuka matanya.
"Mau sholat tahajud berjama'ah, gak?" tawar Rausan.
Tika berusaha untuk duduk sembari memijat pelipisnya. Kepalanya merasa sedikit pusing karna kesadaran yang belum terkumpul penuh. Perempuan itu mengabil benda pipih diatas nakas, melihat sekilas layar ponselnya.
Waktu menunjukkan pukul 03.06 WIB kala itu.
Rausan masih tetap mengamati perempuan yang tengah duduk didepannya, menunggu jawaban.
Setelah merasa lebih baik Tika mengangguk, menyetujui tawaran Rausan tanpa mengeluarkan suara apapun.
Awalnya Tika bingung mengapa Rausan membangunkannya diwaktu dini hari hanya untuk mengajak tahajud bersama?
Padahal jika Rausan mau, pria itu bisa melaksanakannya sendiri. Namun, Tika pikir ia juga membutuhkan tahajud agar bisa lebih tenang.
Mereka berdua melakukan sholat tahajud berjama'ah yang dipimpin oleh Rausan. Empat raka'at sholat telah selesai mereka lakukan dengan selang waktu antara dua raka'at pertama dengan dua raka'at terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo, Bu Dosen! (On Going)
General FictionTerjebak dalam situasi yang sulit, membuat puzle-puzle masa lalu yang berantakan mulai tersusun kembali dengan rapih. Kehidupan dengan duka yang tersembunyi menguak fakta dari masa lalu yang tak pernah diketahui.. Ini adalah kisah cinta yang penuh d...