Bagian 5

98 14 4
                                    

Vote+comment anda share ke temen-temennya🥰

Happy reading.


ARKAN

GLADIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GLADIS

GLADIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~MRH~


Arkan dan teman-temannya sedang berkumpul diwarung yang biasa sebagai tempat mereka nongkrong ketika malas untuk pergi ke markas. Arkan yang fokus pada ponselnya harus mendongak ketika mendengar satu pertanyaan yang dilontarkan oleh  Bian.

"Lo suka sama Gladis?"

"Maksud lo?" tanya Arkan.

"Ya gak ada maksud apa-apa sih, gue cuman nanya. Soalnya perilaku lo semakin lama semakin pengen deket aja gitu sama Gladis!" jawab Bian

Regan yang mendengar penuturan Bian itu pun menganggukkan kepalanya.

"Iya sih, gue juga kadang merhatiin!" celetuk Regan dengan jari telunjuk mengetuk-ngetuk dagunya.

Dahi Arkan berkerut "Ngapain kalian merhatiin gue?"

"Gak selalu sih. Cuman kadang gak sengaja aja merhatiinnya!" jawab Regan.

"Emang lo deket sama Gladis?" tanya Gibran yang sedari tadi hanya memperhatikan kini ikut bertanya.

Arkan membalas dengan anggukkan kepala. Lagi pula, ia hanya khawatir kalo Gladis bener-bener hamil. Kan berabe urusannya.

"Yakin?"

"Hm"

"Bener bos?"

"Hm"

"Ah, yang ben-"

"Lo kalo nanya lagi, gue tonjok ya, Gib!"

"Hehe, peace bos!" seru Gibran sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk V.

"Eh tapi gue heran deh, udah berapa kali ya gue denger si Gladis mual sama muntah mulu!" celetuk Bian dan dibalas anggukkan setuju oleh Gibran dan Regan.

"Apa jangan-jangan...si Gladis..." gantung Bian.

"Gladis apaan?" tanya Gibran heran.

"HAMIL!" teriak Bian sambil menghentakkan tangannya diatas meja membuat mereka terlonjak kaget.

Arkan yang terkejut langsung terbatuk "Uhuukkk...uhukkk!"

Hingga Bian meringis memegang kepalanya yang ditimpuk oleh Bagas.

"Gausah ngadi-ngadi" tegas Bagas dengan wajah datarnya.

"Sakit, asu!" ketus Bian.

"Ya lagian, lo sih. Biacaranya gak pake otak. Gak mungkin lah si Gladis hamil. Anak siapa, coba?" tanya Gibran sambil meminum es tehnya yang ia pesan tadi sebelum membahas ini.

"Berani taruhan gak? Kalo Gladis hamil, lo traktir gue sebulan. Kalo dia gak hamil, ya gak usah traktir!" seru Bian.

"Maksud lo apaan? Gladis dijadiin bahan taruhan konyol lo itu!" tegas Arkan sambil menatap Bian dengan tatapan tajamnya.

Bian menyengir menampakkan gigi sungilnya "Hehe, bercanda bos!"

~~~

Suasana kantin sangat ramai dan padat antrian. Daripada harus mengantri desak-desakkan seperti itu. Keempat gadis itu lebih memilih membeli air saja.

"Dis!" panggil Vera.

Gladis menolehkan kepalanya menatap Vera dengan heran karena gadis itu menyodorkan barang yang aneh menurutnya.

"Apaan lo kasih gue beginian, disini rame dodol! Lagian buat apaan coba?"

"Coba lo cek deh. Lo beneran hamil apa enggak" jawab Vera dengan nada pelan agar tidak terdengar oleh siswa lain.

"Gak! Apaan! Gak mau gue!" seru Gladis sambil menjauhkan badannya dari benda itu.

Vera menghela nafas pelan. Lalu menyembunyikan benda itu di saku bajunya. Daripada nanti ada yang melihat.

"Apa salahnya sih dicoba, Dis" ucap Rena

Gladis menghembuskan nafas beratnya.

"Mana? Siniin! Ntar temenin gue cobain dirumah aja" sahut Gladis sambil memasukkan benda itu ke dalam sakunya.

"Oke" jawab Vera dan Rena.

Sedangkan Gina hanya diam sambil menatap Gladis dengan lekat namun tidak disadari sang empu.

~~~

Mereka sampai dirumah Gladis pun langsung menaiki tangga menuju kamar Gladis.

Gladis berjalan menuju kamar mandi untuk mencoba benda yang dikasih Vera tadi.

Gladis mengerutkan dahinya menatap hasil dari benda itu. Ia tidak tahu apa hasilnya.

"GIMANA HASILNYA?!" teriak Vera dari luar kamar mandi.

"GUE GATAU INI APA ARTINYA!" jawab Gladis berteriak dari dalam.

"GARIS SATU ATAU GARIS DUA?!" teriak Vera kembali.

"KALO DUA GARIS MERAH ARTINYA APA?!"

Jangan lupa vote+comment and share ke temen-temennya🥰


Next part?

TBC.

My Random Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang