17. Aira

5K 438 5
                                    

"Kawan-kawan yang ku cintai, jadi berhubung 3 hari lagi bakal ada acara ulang tahun sekolah dan buk ketos mengadakan lomba seperti biasanya jadi sekarang siapa yang minat ikut lomba?"tanya Ferdy, sang ketua kelas di kelas Gevia. Sekarang sedang waktunya jam istirahat seharusnya jika saja Ferdy tidak menahan pintu kelas supaya teman-teman kelasnya tidak keluar kelas sebelum ia memberikan informasi.

"Eh Bulan bagi minum dong!"ujar Ferdy sambil meneguk habis air minum milik Bulan.

"Anjir Ferr jorok banget"ucap Bulan sambil merebut botol minumnya yang isinya tidak tersisa. Bulan mendelikkan matanya sinis ke arah Ferdy.

"Pelit!"ketus Ferdy sambil memukul kepala Bulan menggunakan kertas formulir pendaftaran lomba antar kelas.

"Lombanya apa aja Fer?"tanya Vangel yang sepertinya tertarik.

Ferdy melihat kembali kertas formulir yang tadi ia gulung untuk memukul kepala Bulan.

"Sama kaya kemaren cuma ada lomba dansa disini tapi disini lomba dansa udah diisi nama Aira"ucap Ferdy polos.

Aira melotot. Menatap Ferdy galak.

"Siapa yang daftarin gue?!"ucap Aira sambil menggebrak mejanya.

Annaya yang duduk sebangku dengan Aira memekik kaget begitu semua bukunya berjatuhan ke lantai.

"Airaa ih buku gu--

"Diem"

Annya langsung kicep ketika Aira menatapnya horor.

Ferdy menelan salivanya.

"Gue gak tau Ra sumpah"ucap Ferdy takut.

Ferdy menghela nafasnya mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Jadi gini kelas jurusan Ips bakal ngirim perwakilan laki-laki dan jurusan Ipa perwakilan perempuan. Karena jumlah kelas jurusan Ipa Ips sama jadi Gevia bikin aturannya gitu ya anggep aja ngecomblangin para jomblo"jelas Ferdy.

"APA LO BILANG?!"

Ferdy terlonjak kaget begitu sebuah tempat pensil melayang nyaris mengenai wajahnya.

"Ya ampun Aira kenapa jadi ngamuk ke gue"keluh Ferdy tak tahan dengan sikap Aira.

"Kayanya gue tau siapa yang daftarin Aira di lomba dansa soalnya disini peraturan lombanya kaya gitu"ucap Hiro, sang juara kelas membuat seluruh atensi kelas mengarah kearahnya.

Aira menaikkan sebelah alisnya.

Siapa?

Hiro menatap Aira yang tempat duduknya berada di pojok kelas.

"Farellino Aditama"ucap Hiro mengembangkan senyumnya berharap tebakannya benar.

Aira terdiam. Apa benar Farel yang mendaftarkan dirinya.

"Eh eh lu mau kemana Aira?!"teriak Vangel ketika tiba-tiba Aira berlari keluar kelas.

"Gevia!"teriak Aira balik.

"Ikut dong gue"pekik Annaya heboh sambil berlari menyusul Aira dan Vangel yang sudah lari terlebih dahulu mengejar Aira.

Ferdy menggelengkan kepalanya takjub.

"Preman kaya Aira ikut lomba dansa? Impossible"

🐙

"Gevia!"

Gevia terkejut ketika Aira tiba-tiba saja meneriaki namanya. Ia baru saja selesai mengadakan rapat untuk acara ulang tahun sekolah dan rapat baru saja dibubarkan 5 menit yang lalu.

"Apa?"tanya Gevia santai.

"Siapa yang daftarin gua di lomba dansa?"tanya Aira membuat Gevia menatap Aira bingung.

"Lu? lomba dansa? PFFTTTHAHAHA ngigo lu?"

Aira mendengus ketika melihat kelakuan Gevia yang justru mentertawainya.

"Kalo gak percaya liat aja di kertas formulir kelas"

"Anjir lo Ra cepet banget larinya"ucap Vangel yang baru saja sampai bersama Annaya dengan nafas yang tak beraturan karena mereka terus berlari mengejar Aira.

Gevia menatap Vangel dan Annaya serius.

"Aira serius di daftarin lomba dansa?"

Vangel mengangguk cepat.

"Kata Hiro kemungkinan yang daftarin si Annaya itu Farel. Tapi tadi gua liat disitu nama Aira di ketik bukan tulis tangan, berarti Farel emang udah nyuruh anak OSIS yang bikin formulir buat nulis nama Aira kan disitu?"

Gevia menganggukkan kepalanya. Bisa jadi.

"Gua belom ngasih tau tentang lomba dansa ke anak OSIS yang lainnya, sedangkan formulir juga baru dibikin dadakan tadi dan langsung dibagiin berarti ada anak OSIS yang deket sama Farel maksud lu?"ucap Gevia menatap ketiga sahabatnya.

Aira terdiam. Kepalanya rasanya ingin pecah. Bisakah Farel tidak merecoki hidupnya?

Aira kembali melanjutkan langkahnya. Kali ini ia harus memastikan sesuatu.

"Aira lo mau kemana lagi?!"pekik Annaya.

"Ada urusan sebentar"ujar Aira sedikit berteriak.

Aira berjalan ke arah jembatan penghubung antar jurusan Ipa Ips.

Vangel menggelengkan kepalanya tak percaya. Senekat itu Aira.

"Dia ngelabrak Farel guys"










Double G StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang