Dengan almameter kebanggaannya, Gevia duduk menatap sekretaris OSIS yang sedang sibuk dengan laptop-nya. Matanya menatap layar laptop dengan serius. Profesional. Karena itu Gevia menjadikannya sekretaris utama.
"Jadi mau buat acara apa untuk acara terakhir sebelum jabatan gua di ganti sama adik kelas?"tanya Gevia santai.
Gevia memang tidak melarang mereka untuk berbicara informal. Justru Gevia yang tidak suka dengan suasana kaku.
"Pensi?"usul Ajeng ragu.
Gevia mengetukkan jari telunjuknya di meja seakan-akan memikirkan usulan dari wakil ketua OSIS-nya yang sebentar lagi jabatannya akan berakhir sama sepertinya.
Karena sebentar lagi akan ada ujian kenaikan kelas dan mereka akan menaiki kelas XII jadi mereka harus fokus belajar dan tidak bergabung dengan organisasi manapun lagi.
"Boleh"ucap Gevia menganggukkan kepalanya setuju.
"Yang lain gimana? setuju atau ada usul lain?"
Semua anggota OSIS yang ikut rapat menganggukkan setuju dengan senyum merekah karena mereka tau jika Gevia tidak pernah mengadakan acara setengah-setengah pasti hasilnya selalu memuaskan.
"Uang kas OSIS ada berapa Zah?"tanya Gevia pada Zahra, Bendahara OSIS.
Zahra membuka lagi catatan uang kas dan menatap takjub pada jumlah uang kas milik anak OSIS.
"Semuanya 20 juta Gev"ujar Zahra membuat seluruh anak OSIS bertepuk tangan bangga.
"Oke, kita bikin acara semeriah mungkin buat jadi kenang-kenangan akhir tugas kita"
Adik kelas yang masuk organisasi OSIS menundukkan kepalanya sedih. Ajeng yang melihat pun menghela nafasnya ketika tau apa penyebabnya.
"Kalian kenapa sedih?"tanya Ajeng sopan.
"Kita mau kak Gevia yang tetep jadi ketua OSIS-nya kak, jujur kita nyaman banget di pimpin kak Gevia"ucap salah satu adik kelas jujur.
Gevia tersentuh mendengar penuturan adik kelasnya yang terlalu jujur.
"Kak Gevia kan harus fokus sama tujuan kak Gevia sekolah yaitu belajar, jadi udah saatnya kalian belajar dan niru apa yang pernah kak Gevia lakuin buat sekolah"ucap Gevia.
Semua anggota OSIS memeluk Gevia erat dengan tangisan haru yang pecah. Disini Gevia menemukan rasanya seperti hangatnya keluarga. Sebenarnya ia juga berat menyerahkan jabatan kebanggaannya yang sudah ia raih susah payah namun waktu akan terus berjalan dan mencari pengganti dirinya yang bisa di andalkan di sekolah.
"Makasih, kalian jangan putus semangat oke!"
Semua anak OSIS mengangguk semangat. Tanpa sadar Ajeng juga menitikkan air mata-nya.
"Kalian terbaik!"ujar Ajeng terkekeh pelan.
Gevia bangun dari duduknya dan melipat almameter OSIS-nya tanda rapat sudah selesai.
"Oh iya gua gak mau undang artis biarin anak sekolah kita yang berpartisipasi di acaranya sendiri tanpa campur tangan orang lain, biar mereka bisa nguasain keahlian mereka dan gak bergantungan sama orang lain yang lebih hebat dari mereka"ucap Gevia sebelum rapat benar-benar selesai.
🐙
Saat ini ruangan OSIS sudah ramai oleh murid-murid SMA Angkasa yang ingin mendaftar untuk mengisi acara pensi. Bahkan Gevin dan sahabatnya juga ikut mengisi acara ini.
"Gevia ayolah gua jadi gitaris ya"ucap Farel memohon dengan memasang wajah melas andalannya.
Gevia memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double G Story
Fiksi RemajaSequel ArVell Ini tentang cerita double G, anak dari Arjuna dan Vella. Gevin Afzerano Ar Majahessa Anak pertama. Lelaki yang sangat sempurna bagi kaum hawa, namun siapa sangka bahwa ia belum pernah berpacaran hingga perempuan berambut pirang yang n...