Seriously?

379 61 9
                                    

Jihyo mendatangi Gardenia Caffe. Sesuai dengan permintaan Taehyung di pesan. Ia sudah lelah, ingin berkeluh kesah pada pria ini segera. Langkahnya berlari cepat. Ingin menumpahkan semua rasa sedih, marah, dan kecewa sekaligus.

Sesampainya disana sudah ada Taehyung dengan coat abu - abu senada dengan celananya. Pria itu tampak menikmati coffe yang ia pesan dengan santai.

"Taehyung-a!" Jihyo berteriak dan langsung memeluk Taehyung dengan erat. Hal serupa juga dibalas Taehyung.

Siapa yang tidak sakit jika di hadapkan situasi seperti ini. Semua hanya tinggal menunggu jalan takdir. Tidak ada yang bisa berbuat apapun melawan kehendak-Nya.

"Kau kemana semalam ha?! Aku membutuhkanmu tapi kau tidak ada. Padahal kau tahu, hanya denganmu aku bisa terbuka" Jihyo memukuli punggung Taehyung.

Pria yang akrab dipanggil Taehyung ini hanya tersenyum lemah. Ia sangat menikmati apa yang gadis ini lakukan padanya. Tak peduli itu pelukan ataupun pukulan. Karena ia tahu, setelah ini akan sulit untuk mencapainya lagi.

"Hei, aku kan sudah bilang jika kemarin aku sibuk. Sekarang ayo berceritalah denganku. Aku sudah tak sabar mendengar lamaranmu semalam" Tanya Taehyung antusias.

"Tidak ada hal yang bagus untuk diceritakan. Aku menerima pernikahan ini karena balas budi ku pada ibu Jungkook. Kumohon, Taehyung bantu aku keluar dari masalah ini. Aku tidak mau menikah"

"Why? Padahal aku berharap kau bahagia dengan pernikahan ini" Wajah Taehyung keheranan.

Jihyo mengernyit bingung. Mengapa Taehyung nampak biasa? Ya, mungkin dia tidak tahu kalau Jungkook adalah pria yang pernah menamparnya. Tapi kenapa dia terlihat baik - baik saja.

Bohong. Pria ini tahu semua tentangmu Jihyo. Semua.

"Apa maksudmu kenapa? Aku benci pernikahan paksa Taehyung, aku tidak sedang bercanda, tolong serius lah Tae" Ucap Jihyo tegas.

Taehyung justru tersenyum lebar dan itu semakin membuat Jihyo bingung.

"Kau harusnya senang bukan? Kudengar dia pangeran sekolah. Dia juga tampan dan dari keluarga kaya pula. Jungkook sahabatmu kan? Sudahlah kalian ini memang cocok" Ucap Taehyung tanpa rasa bersalah. Pria ini merangkul pundak Jihyo.

Akan tetapi Jihyo mundur beberapa senti dari Taehyung. Raut wajah pria ini begitu senang. Tanpa beban. Dan Jihyo takut apa yang ia pikirkan selama ini akan terjadi. Ia sungguh, tidak sanggup.

"Seriously? What's wrong with you? You happy for this?" Tanya Jihyo keheranan.

"I'm serious. Kapan kalian menikah? Aku pasti akan datang paling akhir . Ayo katakan apa yang bisa kubantu untuk Mic Girl ku ini hm" Taehyung mengenggam tangan Jihyo erat.

Jihyo melihat keadaan sekitar. Bahkan sahabatnya sendiri mendukung pernikahan ini? Oh, astaga dia baru meyakinkan jika ini mimpi.

"Apa kau sama sekali tidak khawatir denganku?" Tanya Jihyo dengan tatapan luka.

"Untuk apa? Menikah atau tidaknya dirimu asalkan kau bahagia pasti aku juga bahagia. Hei, jangan sia - siakan  kesempatan ini Mic Girl. Kalau aku jadi dirimu, aku sudah menerima pernikahan ini dan menikah dengan cepat"

Jihyo menggeleng tidak percaya. Dia menarik bahu Taehyung dan mengguncangnya kuat. Mungkin Taehyung sedang dalam masalah juga-pikirnya.

"Tapi Taehyung aku tidak bahagia dengan ini! Apa kau benar-benar tak peduli denganku? Wae? Apa yang terjadi denganmu?" Jihyo memaksa agar Taehyung menjawabnya.

"Apa yang harus kupedulikan lagi? Kau juga pasti akan bahagia Jihyo. Dan begitupun aku. Kita tidak bisa menjalani kehidupan seperti saat kita masih kecil dulu. Ayolah berpikir dewasa"

Miss My RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang