Jihyo mulai masuk sekolah. Karena Jungkook yang masih lemah, maka Jihyo berjalan menatihnya sampai kelas. Para siswa heran karena mereka berangkat bersama.
"Kau sudah minum obat kan, Ji?" Tanya Jungkook.
Jihyo hanya mengangguk pelan. Kadang kala bingung. Apa mereka datang ke sekolah untuk saling merawat? Yang benar saja.
Gadis itu mulai memberikan kepercayaannya kembali pada Jungkook. Kejadian rumah sakit itu membuat hatinya bimbang sekaligus senang. Ah tidak! Tidak mungkin jika menyukai Jungkook. Pikirnya.
Jungkook mengenggam erat jemari Jihyo, sebelum kedatangan gadis lain membuat Jungkook dengan cepat menghempas tangan lembut sahabatnya itu.
"Jungkook? Kau sudah sembuh? Senangnya, kau tahu aku merindukanmu" Yeri memeluk tubuh Jungkook begitu erat.
"Kemana saja kau selama ini? Dan bagaimana bisa bersama dengan Jihyo?" Tanya gadis itu.
Ini adalah drama yang paling Jihyo benci. Yeri selalu saja ingin tahu semua hal yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Apa haknya? Kekasih Jungkook juga bukan.
"Kebetulan saja, ayo Yeri kita ke kelas" Ajak Jungkook.
Dan kini Jihyo hanya bisa menatap dari kejauhan. Kadang kala ia berpikir sampai kapan dia harus menunggu agar Jungkook memberitahu alasannya. Dia lelah. Pemuda itu terus meminta maaf dan melakukan perbuatan yang menjadi alasan baginya untuk membalas budi.
'Saat aku mulai percaya, tapi kau lagi dan lagi membuatku kecewa. Tapi tak masalah, selagi aku mampu akan kutunggu saat itu tiba'
•°•
Hari ini jam olahraga. Jam pelajaran terakhir bagi mereka. Dewi fortuna memang sedang berbaik hati dengan memberi kabar jika sekolah akan pulang lebih awal. Jam sepuluh pagi dikarenakan ada rapat untuk kelulusan mereka.
Jungkook masih berdiam diri duduk di lapangan. Guru tak mengizinkannya untuk ikut penilaian lari. Padahal Jungkook sudah memaksa dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Tapi guru itu tak mau mengambil banyak resiko.
Pria itu hanya bisa memandangi temannya yang akan menghadapi penilaian akhir olahraga. Bosan sudah ia hanya memandang dari atas. Dirinya tersentak ketika Yeri menyentuh lengannya.
"Hai! Kau melamun?"
"Mmm...aku hanya bosan"
"Baiklah, ini aku bawakan minuman untukmu"
"Terimakasih"
"Beri aku semangat yaa"
Jungkook mengangguk dan menunjukkan senyum tipisnya. Yeri pun membalasnya lalu pergi ke tengah lapangan. Tak sengaja mata Jungkook bertatapan dengan Jihyo yang berada didepan sana. Gadis itu menoleh lagi dan berbicara dengan teman dekatnya, Im Nayeon.
"Lihat itu! Yeri kembali sok dekat dengan Jungkook. Ingin sekali ku cincang dagingnya lalu aku bakar dan kuberikan pada anjing depan sekolah untuk mereka makan" Ujar Nayeon sembari mengepalkan tangannya.
"Lalu kenapa kau masih diam disini? Cincang saja dagingnya sekarang, tunggu apalagi?"
"K-kau menganggapku serius?! Yaa mungkin aku tak akan se-menyeramkan itu menghukum orang lain" Nayeon mengibaskan rambutnya.
Jihyo hanya menggeleng pelan. Ia lalu mulai membenarkan tali sepatunya. Ah, dia lupa jika kedua tangannya membawa dua botol air minum. Ketika ia menunduk, ada sebuah tangan yang terlebih dahulu membenarkan tali sepatunya. Siswa yang berada disana berbisik melihat kejadian yang sontak menjadi pusat perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss My Regret
FanfictionKesalahan membuat mereka terpisah. Pilihan membuat mulut itu tak bisa mengatakan hal yang sejujurnya. Ketika perjuangan seseorang pun juga hadir diantara mereka tanpa permisi membuat kisah itu sedikit menarik. Lalu seberapa jauh mereka akan bertahan?