Malam itu bunda berjalan masuk kedalam rumah, seperti biasa rumah selalu sepi padahal ada wonwoo. Biasanya setelah pulang kerja begini wonwoo menyambutnya dan mereka makan malam bersama. Sekarang mana bisa begitu, anaknya masih mengurung diri dikamar.
Tidak menunggu waktu lama, bunda langsung kedapur untuk membuatkan makan malam, pasti anaknya itu lapar.
~~~~~~~~~~
Dug
Dug
DugMingyu terus menggedor-gedor pintu kamar nya dan berteriak "buka".
Iya bahkan mengancam akan membenturkan kepalanya ke pintu jika orangtua nya tak kunjung melepaskan nya."Pahh, bukain aja. Kasian anak kita"
Bujuk mama pada suami nya itu. Teriakan mingyu terdengar sampai ruang tengah saking kencang nya.
Bahkan mama nya berlutut didepan sang suami, memohon belas kasih."Apaan sih ma, jangan begini.. ayo bangun. Gak usah peduliin anak kurang ajar itu, nanti kalau capek juga dia berenti" jawab papa dengan tegas.
Mama tau, mingyu gak akan berhenti sudah empat jam anaknya menjerit-jerit minta dibuka kan pintu, entah apa yang membuat mingyu seperti kesetanan begitu, mungkin terlalu rindu kekasihnya.
"Kalo kita bukain pintu nya, mingyu pasti akan langsung menemui si jalang sialan itu" bentak papa emosi karena mama terus memohon, dan membujuk.
mama tersentak saat dibentak oleh suami nya "namanya wonwoo pah bukan jalang"
"Terserah!!" Ucap sang suami final dan masuk kedalam kamar.
~~~~~~~~
Bunda membawa nampan dan berjalan kearah kamar, ditangannya bunda membawa nampan berisi susu hangat dan sup ayam.
Bunda tersenyum senang saat melihat gelas susu dan piring nasi goreng didepan kamar anaknya kosong, wonwoo memakannya.
Akhirnya..."Nuu, hebat banget kamu abisin nasi goreng nya nak, nih bunda bawain sup ayam loh kesukaanmu~ dimakan lagi ya biar perut nya hangat"
Ucap bunda lembut sambil mengetuk pintu kamar sang anak."Dek, kamu udah tidur?" Panggil bunda lagi karena tidak ada jawaban, aneh.
Bunda membuka gagang pintu
"eh tumben gak dikunci"
Lalu bunda mendorong pintu kamar anak nya itu.ARRGGHHH
Bunda menjerit sangat kencang
TOLONGGG..
ADEKKK ..
jeritannya terdengar sampai ke tetangga, ia berteriak meminta pertolongan, teriakan nya bercampur isakan.
Para tetangga berdatangan karena teriakan bunda yang memecah keheningan malam.
"Astagfirullah buuu"
Para tetangga kaget sekaligus ngeri melihat pemandangan dikamar wonwoo.Kini bunda sedang memegangi kedua kaki anak nya yang bergelantungan, menahan badan anak nya keatas supaya dasi yang mengikat leher anak nya itu tidak mencekik. Isakan dan teriakan bunda masih terdengar nyaring, para tetangga mulai membantu menurunkan tubuh wonwoo yang sudah kaku dan tidak bergerak, para ibu-ibu berusaha menenangkan bunda yang kini sudah terlihat sangat lemas.
Sirine ambulance mulai terdengar dari ujung gang, malam itu begitu mencekam. Kamar wonwoo dipasangi garis polisi.
Kini wonwoo telah pergi untuk selamanya.
🥀🥀🥀
Two years later
Kaki panjang itu berjalan melewati koridor rumah sakit, ditangan nya iya menggenggam seikat bunga mawar. Ia mencari keberadaan pasien itu, suster bilang mungkin lagi ditaman.
Pria itu berhenti diarea taman dan mencari keberadaan seseorang, ahh itu dia, sedang duduk dibawah pohon rambutan sambil menggendong boneka.
"Bunda.." mingyu menyapa wanita itu. Tapi tidak digubris, bunda berbicara dan tertawa dengan boneka itu, Bunda asik dengan dunianya sendiri. Iya bahkan membuang bunga yang mingyu beri
"JANGAN DEKET-DEKET, KAMU PENCULIK YA??!"
"PERGIIII. PERGI KAMUU"
teriak bunda waktu mingyu berusaha memeluk nya. Air mata mingyu tumpah, ini semua salah nya. Dia penyebab wonwoo meninggal dan bunda yang sakit.
"Ihh udah gede nangis, gak malu sama adek?!" Ucap bunda sambil menunjukan boneka yang ia sebut "adek"
Mingyu mengusap air matanya, ia tersenyum mendengar ucapan bunda walaupun terdengar ngeledek.
"Siapa yang nangis wleee" mingyu berusaha tertawa, saat tangan mingyu ingin mengusap boneka tersebut bunda buru-buru memeluk erat boneka nya, dan berlari menjauh
"DASAR MALING" teriak bunda lagi kearah mingyu. Mingyu tertegun melihatnya, kini bunda berlarian mengelilingi taman bersama "adek" rambutnya kusut tubuhnya kurus kering. Sangat berbeda dengan dulu.
Mingyu kangen bunda..~~~~~~~~
Mingyu kini memarkirkan mobilnya didepan rumah minimalis itu.
Iya rutin berkunjung sebulan sekali kesini. Membersihkan rumput-rumput liar dihalaman, membersihkan kolam ikan juga..Tapi iya tidak bisa masuk kedalam rumah, karena kunci nya dipegang oleh saudara bunda. Lagipula mingyu masih tidak sanggup masuk kedalam sana. Terlalu banyak kenangan dengan wonwoo.
Berkunjung seperti saat ini saja baru bisa mingyu lakukan setahun belakangan ini.
Setelah beres merapikan halaman mingyu duduk dikursi menatap kearah pagar, teringat dulu sering mengantar jemput wonwoo. Atau sekedar memberi makan ikan-ikan peliharaan bunda.
Air matanya jatuh lagi, mingyu sangat tersiksa hidup dalam penyesalan. Ia belum menerima maaf dari wonwoo, mingyu menghancurkan semuanya baik wonwoo maupun bunda.
Ini dosa dan sakit yang harus mingyu tanggung seumur hidupnya. Ini karma dari wonwoo.
Mingyu mengambil dompet dari sakunya, mengeluarkan kertas kecil dari sana, dan kembali membaca surat tersebut. Entah sudah berapa kali iya membacanya. Mingyu ingat ini diberikan oleh woozi saat woozi dan hoshi menjenguknya dirumah sakit.
Iya setelah mendapati kabar kekasihnya meninggal kesehatan mingyu drop dan dirawat berminggu-minggu. Bahkan saat pemakaman wonwoo mingyu tidak hadir.
"Mingyu-ya apa kamu tau bagaimana perasaan ku? Sakit sekaliii rasanya mau mati saja, beberapa hari ini aku menimbang-nimbang harus memakai cara apa untuk mengakhiri semua? Dan sudah kuputuskan akan menggantung diri hari ini, kamu tau? Aku akan menghantui mu setiap malam, kamu kan penakut jadi bersiaplah hahaha
Sampai akhir khayatku, aku tidak akan pernah memaafkan mu brengsek, sialan! Aku harap karma segera mendatangimu.
Terakhir aku titip bunda.Bye mingyu, lega rasa nya mulai besok aku tidak usah berpusing memikirkan semua masalah ini,
Sampai bertemu disurga! Ahh neraka maksudku :)"Mingyu melipat kertas itu, ya kertas itu ditulis beberapa jam sebelum wonwoo meninggal, ditemukan rapih diatas meja belajar nya.
Mingyu menatap langit yang sudah gelap, rintik hujan mulai membasahi tubuhnya. Wonwoo seakan sedang menertawai nya dari atas sana, lucu.
Mingyu tidak bergeming, biar saja tubuh nya mulai basah dan menggigil kedinginan... mingyu harap air hujan membawa serta rasa rindu nya pada wonwoo.
-END-
Tamat~ maaf sad ending hahaha karena aku terlalu kesal sama mingyu!!
Jangan bosan-bosan baca ceritaku yang lain ya? ^^