Tok tok tok
Buna membukakan pintu depan dan melihat seorang pria dengan luka lebam diwajah nya. Sepertinya teman wonwoo karena anak itu masih memakai seragam sekolah seperti milik putra nya.
"Cari siapa ya?" Tanya buna lembut, karena wonwoo tidak pernah membawa teman selain hoshi, jihoon dan mingyu.
"Ah saya jaehyun tante, teman wonwoo. Apa wonwoo nya ada?" Tanya jaehyun sopan.
"Ada,dikamar nya. Apa wonwoo yang memukuli mu nak? Biar tante obati dulu luka nya. Ayo masuk" ucap buna mempersilahkan jaehyun masuk.
Jaehyun melepas sepatu nya lalu masuk kedalam rumah wonwoo.
"Ah bukan, bukan wonwoo yang melakukan nya tante. Tadi sudah diobati saat di uks" ucap jaehyun."Ahh begitu, yasudah kamar wonwoo adadi lantai dua disebelah tangga nak" ucap buna.
Setelah berpamitan jaehyun langsung naik ke lantai atas dan langsung masuk kamar wonwoo setelah mengetuk pintu.
JAEHYUN POV
Ahh sedang tidur rupanya, pantas saja tidak ada suara saat ku mengetuk pintu. Aku berjalan menghampirinya duduk dipinggir ranjang lalu mengusap rambut nya lembut.
"Wonwoo bangun" ucap ku lembut mambangunkan nya.
Jika diperhatikan wonwoo sangat lelah dilihat ia tertidur dengan masih menggunakan seragam. Ada alasan kenapa aku berkunjung kerumah nya. Kalian pasti bingung darimana aku tau alamat rumah wonwoo, tentu saja hoshi. Dengan sedikit ancaman aku mendapatkan informasi rumah wonwoo.
"Ughh ka..kak jaehyun?" Akhirnya bangun juga. Wonwoo langsung duduk dan mengusap mata nya yang masih mengantuk, Lucu.
"Iya ini kakak, capek ya? Maaf untuk hari ini" ucapku sambil tersenyum. Lalu mengamati leher jenjang nya yang terdapat luka memar merah.
Darah ku mendidih kesal, marah, sedih semua bercampur jadi satu. teringat kejadian sore tadi saat tidak sengaja melihat mingyu yang memperlakukan wonwoo dengan kasar.
Saat aku ingin mengusap pipinya wonwoo mundur perlahan, entahlah dia terlihat takut. Apa mingyu mengamcam nya untuk tidak berhubungan lagi dengan ku? Sampai dia terlihat takut seperti ini.
Aku semakin naik keranjang nya lalu memeluk paksa wonwoo, ia menolak berusaha mendorong ku, tapi aku tidak mau kalah dan memeluk nya lebih erat lagi
"Tenang wonwoo, tolong.. tidak ada mingyu" ucap ku lembut lalu mengusap punggung nya.Kurasakan wonwoo membalas pelukan ku dan seragam bagian pundak ku basah, wonwoo menangis. Ku tunggu sampai dia mulai tenang lalu melepas pelukan.
"Kakak udah tau semuanya. mulai dari alasan kenapa kamu nolah kakak nu, kamu sama mingyu pecaran kan? , sampai kakak liat kejadian sore tadi dibelakang sekolah" ucapku lalu mengusap leher wonwoo pelan dan lembut. Kulihat wonwoo tersentak kaget dan menatapku tidak percaya.
"Tinggalin mingyu nu, kakak bisa lebih bahagiain kamu" ucap ku meyakinkan
"Gak bisa kak" ucap nya pasrah, suara nya serak setelah menangis tadi.
"Kenapa? Kakak gak bakal ngasarin kamu kaya dia, kakak bakal jagain kamu bukan nyakitin kaya dia" ucapku sambil menangkup pipinya. Mata kami bertemu.
Mata rubah itu. memancarkan kesedihan, ketakutan,kecemasan.
Dan aku benci melihat nya, kim mingyu brengsek yang menyebabkan wonwoo ku jadi seperti ini.Aku memajukan kepala semakin dekat kearah wonwoo, kulihat ia menutup mata seperti paham apa yang ingin kulakukan selanjut nya, bibir kami bertemu saling melumat, bercumbu dengan mesra nya dibawah lampu tidur yang remang, menambah kesan romantis dikamar ini.
~~~~~~~~~~~~~~~~~WONWOO POV
tidak pernah mingyu mencium ku selembut kak jaehyun, tidak ada nafsu didalam ciuman nya, yang kurasakan hanya rasa cinta yang teramat dalam.
Aku membuka mulut ku mempersilahkan lidah nya masuk, saling menekan, melilitkan lidah kami. Bunyi kecipak ciuman memenuhi kamar. sedikit desahan lolos dari mulut ku. Sangat nikmat berciuman dengan kak jaehyun.
Saat nafas ku sudah hampir sesak ku dorong tubuh nya, ciuman kami terlepas. Semoga kak jaehyun tidak melihat semburat merah dipipiku, kak jaehyun mengusap saliva yang tertinggal didagu ku.
"Maaf kak" ucap ku.
"Kamu menikmatinya kan? Ayo putusin mingyu dan datanglah pada kakak nu" pinta nya lembut. Aku hanya menatap bingung. Aku tidak bisa putus dari mingyu walaupun sangat ingin.
"Kakak bakal tunggu kamu sampai kapanpun. Karena kakak cinta kamu nu, sangat." ucap nya begitu lembut. Aku tidak kaget karena ini bukan pertama kali nya kak jaehyun menyatakan cinta.
Dan bukan juga ciuman pertama kami. Tepat nya ini yang kedua kali . Aku masih ingat saat pertama kali ia mencium ku ditoilet sekolah. Saat itu tidak bisa dibilang berciuman karena ia yang memaksa, dan aku hanya diam tak membalas. Berbeda dengan kali ini, aku sangat menikmati nya, rasanya ingin menangis, terharu karena dicium begitu lembut dan penuh kasih oleh kak jaehyun, bahkan pacar ku pun tidak pernah melakukan yang selembut tadi.
"Kakak pulang ya nu?. Kamu bisa datang ke kakak kapanpun kamu mau. Hati ini selalu terbuka untukmu" aku hanya mengangguk tanda paham, dan tersenyum.
.
.
.Jangan lupa vote+komen. Oya mungkin mulai chap depan akan banyak sekali adegan dewasa. Jadi jika masih dibawah umur tolong mundur ya hahah