MINGYU POV
Setelah mendapat ceramahan dari pak siwon, gue dibolehkan keluar ruangan dengan surat skors selama tiga hari.
Anjingg, sakit banget ... Bukan badan, tapi hati ini. Liat wonwoo malah lebih bantuin jaehyun ke uks padahal disini pacarnya juga terluka.
"Ayo kita ke uks gyu,luka lu juga harus diobatin" ucap seokmin sahabat gue satu-satunya disekolah ini.
"Gak perlu, thanks seok" ucap gue meninggalkan seokmin yang ternyata menunggu diluar ruang guru sejak tadi. Gue Kembali kekelas untuk mengambil tas, lalu melihat meja pacar gue yang masih kosong. Berarti dia masih di uks. Dan berlalu kebelakang gedung sekolah yang sepi.
Gue mendudukan badan dibawah pohon mangga dan mengeluarkan tas kecil berisi perlengkapan obat, ada alkohol ,obat merah, kapas juga beberapa plester luka. Karena sering nya berkelahi jadi gak usah aneh kalo gue bawa perlengkapan khusus kaya begini.
"Sshhh" ringis gue ketika sedang membersihkan luka disudut bibir bekas pukulan si brengsek jaehyun. Sakit anjing, lumayan juga pukulan nya.
~~~~~~~~~~~~~~
Wonwoo berlari kearah belakang sekolah, benar saja kekasih nya itu sedang mengobati luka nya sendiri dengan bercermin pada layar ponsel.
Langkah kaki wonwoo perlahan melambat saat semakin dekat kearah kekasih nya, lalu mendudukan diri disebelah mingyu, sitampan tidak menoleh sama sekali karena masih kesal.
"Gyu.. maaf. sini aku bantu" ucap wonwoo berniat mengambil kapas ditangan kekasih nya tapi langsung ditepis oleh mingyu.
"Gak usah, mending lu rawat aja selingkuhan lu itu!" ucap mingyu ketus. Wonwoo sangat tau ini reaksi yang bakal dia terima dari mingyu.
"Bu..bukan, jaehyun bukan selingkuhan aku kok" ucap wonwoo takut. Wonwoo hanya bisa menunduk dan meremas ujung seragam nya.
Karena mingyu hanya diam wonwoo berinisiatif membuka pembicaraan lagi. "Mingyu, bisa gak kalo kamu ada masalah jangan pakai kekerasan?. Aku gak suka gyu.." ucap wonwoo lembut.
"Bacot!! pergi lu! gue gak butuh diceramahin" bentak mingyu membuat wonwoo tersentak kaget.
"Maaf gyu, Ta..tapi kan masalah bisa diomongin secara baik-ba—" ucapan wonwoo terputus saat mingyu mencengkram kuat wajah manis itu.
"KALO GUE BILANG DIEM YA DIEM, TULI YA LU!!" Teriak mingyu kesal lalu menampar pipi mulus wonwoo
PLAK
"Akhhh" Wonwoo hanya bisa memegangi pipinya yang memerah dan perih bekas tamparan kekasihnya. Lalu menunduk takut, Sudah sering perlakuan seperti ini dilakukan mingyu, dan wonwoo tidak bisa melawan, karena jika ia melawan maka mingyu akan lebih marah dan mengahajar nya seperti kesetanan.
"BIKIN GUE TAMBAH KESEL AJA" Teriak mingyu lagi
Mingyu lalu menatap kekasih nya tanpa rasa bersalah, punggung si cantik bergetar pertanda sedang menangis. Mingyu berpindah kehadapan wonwoo, jongkok didepan sicantik lalu menangkup pipi itu, mengelus pipi yang memerah bekas tamparan, lalu mengusap air mata wonwoo.
"Udah diem! Gak usah nangis. Cengeng"
"Hikss, ma—maaf gyu" tangan yang tadi mengelus pipi wonwoo sekarang turun keleher, lalu mencekik leher wonwoo.
"Awas kalo sekali lagi gue liat lu berhubungan sama jaehyun—"
"Aakkhh khhh am—pun gyuhh" ucap wonwoo terbata, nafas nya semakin sesak karena cekikan mingyu semakin kuat, wajah nya sudah memerah karena kesulitan bernafas.
"mati lu!" Lanjut mingyu lalu menghentakan kepala wonwoo sampai membentur batang pohon yang ada dibelakang mereka.
Wonwoo langsung meraup udara sebanyak-banyak nya, menetral kan nafas nya yang memburu lalu mengusap leher dan kepala nya yang terasa nyeri.
Mingyu? Sudah pergi tanpa merasa bersalah . Wonwoo menangis kembali, mengasihani diri nya sendiri yang terjebak hubungan dengan sesosok iblis bernama kim mingyu.
~~~~~~~~~~~~~~Begitu sampai dirumah, wonwoo langsung masuk kedalam kamar. Buna nya ngerasa aneh sama anak tunggal nya itu. Biasanya saat sampai dirumah wonwoo akan langsung kedapur dan makan terlebih dahulu. Tadi mata nya juga merah seperti habis menangis bikin buna sangat khawatir. Tapi buna gak berani nanya dan lebih memilih menunggu sampai wonwoo menceritakan semua nya.
.
.
.Like+komen jangan lupa ya. Biar aku makin semangat lanjutinnya :)