Warning!! 18+
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Hey kau kenapa?" Tanya hinata sudah sangat cemas di sana
(Name) tidak menjawab, dia masih terus mengatur nafasnya yg terengah engah dengan keringat yg mengucur deras
Hinata mengusap kening (name) dan menyibakkan rambutnya.
"Kenapa badanmu panas sekali" gumam hinata
Tanpa pikir panjang lagi hinata langsung membawa (name) ke kasur lalu pergi mengambil air untuk (name) minum.
"(Name), minum-"
Prang,
(Name) melempar gelas yg di bawa oleh hinata. Hinata agak terkejut dengan itu, dan yg lebih mengagetkan nya lagi, adalah (name) sendiri.
Entah bagaimana caranya tapi kini mereka sedang berciuman dengan posisi begitu ambigu. Sebagian besar ciuman itu di dominasi oleh (name) dan hinata yg memberontak. Bahkan posisi mereka saat ini adalah (name) yg berada di atas dan hinata di bawah.
Hinata terus memberontak dan berusaha mendorong (name) tapi niatnya itu terhenti karna tatapan dari (name). Tatapannya begitu sayu dan mungkin sedikit menggoda Hinata,
Hinata mengalah dan membuka mulutnya sedikit membiarkan lidah (name) agar masuk ke dalam.
(Name) memasukan lidahnya dan beradu dengan lidah hinata di sana.
Mereka sama2 masih payah dalam berciuman, bahkan mereka sudah beberapa kali menghela ciuman itu karna kehabisan nafas, tapi pada akhirnya mereka melanjutkan ciuman mereka juga
Dan setelah beberapa saat (name) menyudahi ciumannya sepihak
"Ah, hah, ha..."
Mereka terdiam sejenak sambil mengatur nafas mereka masing2. Mereka juga bertatapan satu sama lain cukup lama
"Kenapa kau melakukan itu?" Tanya Hinata
"....tubuhku sangat panas," (name) kembali mengatur nafasnya
"Bantu aku" sambungnya
Hinata menatap ke arah leher (name) cukup lama. Lehernya begitu mulus,
Hinata memegang leher (name) lalu mendekatkan wajahnya ke sana. Dia menjilat leher (name) dan menggigit nya sedikit.
"Kalo begitu kau mau aku melakukan nya?" Tanya hinata lagi
(Name) mengangguk kecil dengan wajah merona
Hinata kembali mencium (name) dan mengubah posisi mereka.
Sekarang posisinya baru benar, Hinata yg di atas
Hinata mencium (name) dengan kasar dan tangannya juga tidak diam. Satu tangannya menggenggam tangan (name) dan tangan yg lain mencoba membuka celana (name) di bawah sana
Hinata mulai meraba (name) di bawah sana, basah
Hinata menyudahi ciuman nya dan mulai membuat kissmark di leher (name)
"Ughh~" desah (name)
Hinata berdiri dari atas (name) lalu mulai membuka baju dan celananya begitu juga baju dan celana (name)
(Name) memalingkan wajahnya ketika melihat milik Hinata yg ternyata sudah menegang di sana.
Hinata menindih (name) kembali dan terus membuat kissmark di setiap bagian tubuh (name). Dari leher, perut dan dada (name), dia tidak melewatkan satu inci pun dari tubuh (name) itu
"Ahhk!" Desah (name) ketika hinata mulai mengisap buah dadanya
(Name) melingkarkan tangannya ke leher hinata
"Emm~, ...... masukan....." Ucap (name) pelan di sela desahannya
Hinata sedikit merona karna ucapan (name) itu. Dia menyudahi kegiatannya dan beralih meraba milik (name) di bawah sana.
Hinata mulai mengarahkan miliknya ke milik (name). Itu terlihat terlihat sudah masuk sedikit.
"Emm~"
Hinata menggenggam tangan (name) kembali lalu mendorong miliknya agar masuk lebih dalam
"Ahhk!"
Sekarang Hinata sudah masuk sepenuhnya ke dalam (name)
"(Name)....." Bisik hinata tepat pada telinga (name) membuat (name) sedikit merinding di buatnya
Hinata mulai menggerakkan miliknya di dalam, dia mulai dari tempo pelan ke tempo sedang.
Memang sakit, tapi di sisi lain tubuh (name) juga menikmati itu
Dengan tempo ini, juga membuat (name) bisa melupakan rasa sakitnya sebentar dan lebih merasakan rasa nikmatnya
"Ahkk....ahkk! Sho-shoyo.....emm~" desah (name)
Hinata mulai mengubah temponya menjadi lebih cepat. Dapat terdengar kek suara botol kecap menggema di ruangan itu.
"Ahhk! Keluar.... hentikan...." Desah (name)
Mendengar itu Hinata langsung mempercepat temponya lagi.
"Ahhk! Hentikan...." Desah (name) lagi
Setelah beberapa saat hinata mulai memperlambat temponya sampai akhirnya mereka keluar bersama.
(Name) merasakan sesuatu yg hangat mengisi rahimnya.
Hinata mengeluarkan miliknya yg sekarang sudah sedikit melemas
Dia menatap ke arah (name), dia sudah tidak berdaya di sana
Rupanya mereka juga sama payahnya dalam melakukan hal2 seperti ini
Hinata terduduk sebentar sambil mengatur nafasnya lagi lalu mulai mengambil bajunya yg berserakan dan memakainya kembali.
Kalo (name) sudah tertidur duluan, sepertinya tenaganya benar2 sudah habis
Hinata mengambil selimut dan tidur di samping (name) sambil memeluknya
Benar2 kegiatan yg melelahkan, dan menyenangkan
Dengan ini mereka sudah menjadi pasangan suami istri yg sempurna kan, hanya tinggal masalah waktu, mungkin mereka akan mengakui perasaan mereka masing2 nanti,
TBC
Hinata kamu udah dewasa ya sekarang :')
Vote nya👈🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Married [H. Shoyo X Raeder]
Short Story"Mmm...bolehkah aku panggil sayang?" "kamu mau panggil aku sayang?" "i-iya, tapi kalo kamu gk mau gk pa2 kok" "mmmm....ok, sayang" (blush) "he-ehh!!!" Warning!! Cerita berdasarkan halu author jadi agak gj ngoghey