.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jawab.....kenapa bisa? Apa yg sebenarnya kau lakukan saat itu...." Tanya (name) kesekian kalinya
"...."
Hinata terdiam, dia tidak mau menjawabnya. Itu membuat (name) semakin kesal. Kenapa dia tidak bilang coba?
(Name) menghela nafas dan mengatur emosinya. Dia memilih untuk berbicara dengan kepala dingin. Hinata terdiam cukup lama sampai akhirnya dia buka suara
"Go-gomen...." Ucapnya
"Aku tidak menginginkan permintaan maafmu, aku hanya ingin penjelasannya, bagaimana ceritanya sampai aku bisa hamil, kapan kita berhubungan, itu yg ingin aku tau"
"...."
"Akan ku ceritakan tapi tolong berjanjilah..... Jangan menggugurkan bayinya, aku tidak ingin kau kenapa napa...."
Mana mungkin, (name) masih punya hati. Tidan mungkin dia akan menggugurkan bayinya begitu saja. Apa alasannya, dia memiliki suami, itu sudah legal.
"Tidak akan, katakan saja....."
"..... sebenarnya malam itu.....
.
.
.
.
.
.
.
.
."Yah~ aku sudah memberikan obat penawar nya, tapi ingat, itu tidak langsung berkerja, (name) masih dalam pengaruh obat perangsang sekarang" ucap teman (name) yg katanya 'dukun' itu, tadi dia baru saja memberikan obat penawar untuk (name).
"I-iya.....anu, sampai kapan pengaruh nya tetap ada...?" Tanya Hinata
"Hah? Obat perangsang nya?' Hinata mengangguk
"Gk tau, tapi yg jelas semaleman ini dia akan mengingau dengan suara2 yg aneh, yg pastinya akan membuat 'anu' mu bangun....."
"Ha-hah.....?"
"Bwahahaha, kalo kuat nahan sih gk pa2, tapi kalo gk juga, kan udah legal, ja aku pulang dulu ya, titip salam buat (name)~"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Engh~" lirih han (name) yg kesekian kalinya.
Dari tadi dia mengucapkan kata2 yg aneh. Bahkan itu lebih terdengar seperti desahan. Entah apa yg obat penawar itu lakukan pada tubuh (name). Tubuh (name) malah makin panas dan semakin melemas, seperti dia sedang melakukan 'itu' saja.
Di samping itu hinata, dia masih setia mendampingi (name). Dia mengompres kepala (name) yg harap2 bisa membantu.
Jujur dia tipe yg kuat iman juga ya. Dari tadi mendengarkan desahan (name) yg- uwahh~ tapi tidak ada tuh tanda2 dia menginginkan.....
Bentar.....
....
Ah, ya mungkin salah. Bagaimana pun dia seorang laki2. Dan sepertinya di bawah dia sudah sangat terangsang ya, adik kecilnya itu terlihat meronta2 ingin keluar.
Mungkin dia berfikir, aku ingin melakukan nya, tapi bagaimana kalau (name) marah nanti???
Heh.... Konyol juga....
"Sho-shoyo......" Ucap (name) pelan
"Ya-ya....?" (Name) mengatur nafasnya terlebih dahulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Married [H. Shoyo X Raeder]
Cerita Pendek"Mmm...bolehkah aku panggil sayang?" "kamu mau panggil aku sayang?" "i-iya, tapi kalo kamu gk mau gk pa2 kok" "mmmm....ok, sayang" (blush) "he-ehh!!!" Warning!! Cerita berdasarkan halu author jadi agak gj ngoghey