Chap 2

404 49 13
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : magic, fantasy, romance
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran








Happy reading





Chapter 2

Naruko bersama Rin mencari keberadaan pemuda dengan ciri - ciri yang disebutkan oleh Ratu Kushina. Berambut ekor ayam, berkulit putih dan sikapnya datar.

"Haah.. Orang itu ada di mana sih, Rin nee? Sudah satu bulan kita mencarinya tapi masih belum ketemu. Payah.. " gerutu Naruko. "Lagipula.. Tempat apa ini? Apa kita pergi tidak terlalu jauh, Rin nee? Aku belum bisa beradaptasi dengan benda aneh di tempat ini."

"Hime sama harus lebih sabar dan terus belajar. Oke?" kata Rin, tersenyum manis.

Naruko dan Rin sedang berada di dalam sebuah apartemen yang sederhana di kota Konoha. Kota yang memiliki kemajuan dalam bidang teknologi dan hal apapun. Di kota ini tidak ada kekuatan sihir atau kekuatan lainnya. Makanya Naruko sempat ragu dengan petunjuk yang ibunya berikan.

"Tapi tetap saja, Rin nee. Ini sudah satu bulan dan aku sama sekali belum menemukan orang itu! Bagaimana ini?!" seru Naruko panik.

Ting nong. Ting nong. Suara bel berbunyi.

"Aku akan membuka pintu. Hime sama kalau ingin pergi jalan - jalan boleh saja. Tapi jangan menggunakan kekuatan ajaib hime sama. Oke?" kata Rin. Ia melangkah meninggalkan Naruko.

Naruko tersenyum. Sudah satu bulan tinggal di Konoha tapi ia hanya diam saja  di dalam apartemen mengandalkan Rin yang bekerja setiap hari.

"Mungkin aku bisa mencari pekerjaan paruh waktu di kota ini," ujar Naruko. Ia bangkit dari duduknya. Mengambil tas kecil yang berisi tongkat sihirnya serta beberapa helai uang yang selalu Rin berikan. Naruko pun berjalan menuju pintu ke luar.

Naruko berpapasan dengan Rin dan seorang pria dewasa berambut perak dan menggunakan masker menutupi mulut dan hidungnya.

'Orang yang aneh,' pikir Naruko. "Rin nee, aku pergi dulu ya. Aku tidak akan pulang terlambat."

"Hati - hati, hime sama!" kata Rin memperingati tuan putrinya.

Naruko pun pergi dari apartemen. Sementara itu Rin dan pria itu duduk di kursi di ruang tamu.

"Kau mau minum apa, Kakashi san?" tawar Rin dengan senyum ramah.

"Air putih saja," jawab pria yang dipanggil Kakashi.

Rin pun berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih dari dispenser.

Tak menunggu lama Rin datang dengan membawa dua gelas air putih di atas nampan lalu meletakkannya di atas meja di depan Kakashi.

"Aku minum airnya. Lelah sekali berjalan dari bawah ke atas sini meski menggunakan lift," ujar Kakashi meminum segelas air. Tak lupa Kakashi membuka maskernya terlebih dahulu.

Blush. Rin merona ketika melihat paras tampan lelaki berambut perak tersebut.

"Ah.. Silakan. Maaf hanya ada segelas air putih. Aku belum sempat membeli makanan dan cemilan," kata Rin tersenyum canggung.

"Hm. Tak apa. Oh ya. Gadis tadi.. Putri Naruko kan? Kenapa kau membiarkannya pergi sendiri? Akan sangat berbahaya kalau dia pergi seorang diri. Terlebih di luar sangat banyak bahaya yang mengintai," ujar Kakashi menjelaskan keadaan di luar apartemen tempat Naruko tinggal.

Princess in Disguise (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang