Chap 8

252 38 12
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : magic, fantasy, romance
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran




Happy reading


Chapter 8

Shikamaru dan Sai langsung mengeluarkan keringat dingin.

"Kebetulan sekali gudang di belakang ruangan ini belum dibersihkan selama satu bulan. Aku harap kalian bersedia membersihkan gudang itu, hn?" pinta Sasuke. Wajahnya menampilkan senyum tapi senyuman yang mematikan.

'Mati aku,' suara hati Shikamaru dan Sai.

"Hn. Malam ini aku akan berpatroli dengan murid baru itu. Aku harus tahu bagaimana kemampuannya," gumam Sasuke. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan duo S yang masih diam mematung.

"Oh ya." Sasuke menoleh ke belakang sambil menjeda langkahnya. "Bersihkan hari ini karena kalian tidak ada jadwal berpatroli." Sasuke pun melanjutkan langkahnya lalu pergi.

"Eh??" Shikamaru dan Sai hanya bisa pasrah menerima perintah dari sang ketua. Mungkin mereka memang siswa satu angkatan tapi di klub ini Sasuke adalah ketuanya. Perintah darinya wajib dipatuhi. Jika tidak, hukumannya akan lebih parah.

"Ketua memang aneh," gumam Sai.

"Aneh bagaimana?" tanya Shikamaru.

"Tak biasanya intuisimu tidak berjalan lancar," jawab Sai.

"Aku tidak tahu apa maksudmu, Sai. Tapi menurutku, Naruto yang membuat ketua jadi aneh," ujar Shikamaru.

"Itu maksudku, Shika," balas Sai, jengkel.

Skip time

Malam pun tiba kira - kira pukul 21.00 waktu setempat. Sasuke dan Naruto sudah bersiap di luar gedung sekolah. Malam ini mereka akan berpatroli membantu tim kepolisian di sekitar daerah mereka tinggal.

Naruto begitu takjub dengan kostum yang saat ini sedang ia kenakan. Mirip kostum seorang ksatria.

"Wah.. Aku jadi kayak ksatria betulan deh. Hehe," kekeh Naruto. Ia bahkan dibekali senjata berupa pisau. "Ada pisaunya juga. Hebat!"

Sasuke hanya diam menyaksikan tingkah polos juniornya yang terbilang norak baginya.

"Mau sampai kapan kau merasa kagum? Kita harus berangkat, dobe!" ucap Sasuke menarik tangan Naruto dan menyeretnya untuk pergi.

"Eh?? Jangan ditarik begitu, senpai! Tanganku bukan tali!" rengek Naruto yang sama sekali tak dihiraukan oleh sang senior.

Di sudut lain di kota Konoha. Beberapa orang dengan mengenakan pakaian berupa jubah berwarna hitam dengan lambang sapi hitam berwarna merah di belakang jubahnya tampak sedang bersiap untuk pergi.

"Heh, Hidan! Apa benar kau merasakan kekuatan ajaib di kota ini?" tanya salah satu rekannya dengan menggunakan masker yang menutupi mulutnya. Namanya adalah Kakuzu.

"Jangah remehkan insting hamba dari dewa Jashin ini. Aku bisa merasakan kekuatan sihir atau kekuatan ajaib itu di kota ini beberapa hari lalu," jawab pria yang dipanggil Hidan.

"Bukankah di zaman sekarang sudah tidak ada lagi yang namanya gadis ajaib?" tanya seorang wanita yang hanya satu - satunya wanita di kelompok itu. Namanya Konan.

"Kita tidak tahu keberadaan gadis ajaib itu benar ada atau tidak. Tapi insting Hidan patut dipercaya. Apalagi ketua kita, Raja Zabusa pernah mengatakan jika Putri Naruko masih hidup. Tidak ditemukan mayat di sekitar istana dan di seantero negeri Yellow Fox. Bisa saja gadis ajaib itu adalah Putri Naruko. Gadis yang sedang kita cari," jelas seorang pria dengan paras paling tampan di antara mereka. Siapa lagi kalau bukan Sasori.

Princess in Disguise (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang