Chap 14

217 27 5
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : magic, fantasy, romance
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran

Happy reading

Kisame beruntung dirinya tidak mendapatkan luka serius akibat suara teriakan dari Naruto yang menggema dan memekakan telinga. Telinga Kisame sempat berdarah tapi ia dalam keadaan baik. Hanya saja pendengarannya jadi agak terganggu.

Naruto menyeringai melihat lawannya terkejut dengan teriakan kerasnya. "Aku harap gendang telingamu tidak rusah, om hiu," ujar Naruto tersenyum miring.

"Kau bicara apa, bocah?! Apa nafasmu habis karena berada di dalam air? Sungguh konyol! Suaramu habis, kan?" kata Kisame. Ia sama sekali tak bisa mendengar suara Naruto.

"Dia memang tak bisa mendengar suaraku. Ini bagus. Hiu itu kan penciumannya tajam. Aku tidak boleh sampai terluka. Apalagi berdarah. Melawan manusia hiu itu sangat melelahkan. Beruntung aku pernah dilatih oleh ikan hiu juga saat tinggal di hutan. Hutan yang kutinggali dulu kan ada lautnya," gumam Naruto. Ia telah memiliki rencana untuk melawan Kisame.


Di akuarium raksasa. Shikamaru, Sai dan kekasih mereka merasa ada yang aneh.

"Apa hanya perasaanku saja atau tadi akuarium ini sempat pecah?" ungkap Shikamaru kepada Sai.

"Tidak, aku juga merasakannya," sambung Sai.

"Sepertinya ada yang memakai kekuatan ajaib di sekitar kita," kata Ino, pacar Sai. Ibunya adalah keturunan dari gadis ajaib jadi Ino sedikitnya tahu dan bisa merasakan kekuatan ajaib meski ia tidak memiliki kekuatan ajaib seperti Naruko aka Naruto.

"Kekuatan ajaib?" beo Sai dan Shikamaru. Temari hanya diam sambil mengamati area sekitar akuarium raksasa.

"Ya. Kekuatan ajaib yang dilakukan oleh seorang gadis ajaib. Mahou shoujo kayak di film," jelas Ino.

"Oooh." Sai dan Shikamaru beroh ria tapi mengerti maksud Ino.

Temari bersidekap tangan di dada. "Apa kalian tidak merasa aneh? Belakangan ini banyak hal ajaib yang terjadi. Maksudku semacam kekuatan ajaib. Bahasa populernya adalah sihir. Seperti pembangunan kota yang singkat hanya dalam beberapa hari. Bukankah itu terlalu instan?" kata Temari.

"Temari benar. Kita harus menyelidiki hal itu," ujar Shikamaru.

Sai, Ino dan Temari mengangguk menyetujui rencana Shikamaru.


Di arena pertarungan. Sasuke sedang melawan Deidara. Adegan pertarungan mereka kurang lebih sama dengan di episode Naruto shippuden.

Kedua pemuda berbeda surai dan tingkat kekuatan itu sedang bertarung di lapangan luas yang tak terdapat bangunan dan mahluk hidup satupun. Nafas keduanya begitu terengah - engah. Pertarungan mereka sudah mendekati akhir karena tubuh keduanya sudah dipenuhi luka.

"Orang itu sangat kuat! Kalau begini terus, aku bisa kalah. Tapi dibandingkan dengan lawan Naruto, pria pirang itu bukan apa - apa. Jadi aku tidak boleh kalah dan harus menyusul Naruto," gumam Sasuke. Badannya sudah bertelanjang dada yang menampilkan 6 roti sobek yang akam membuat para gadis berteriak histeris. Kedua matanya berwarna merah.

"Pemuda itu memiliki mata merah seperti seseorang. Tapi aku lupa siapa orang itu. Yang pasti, pemuda itu harus kukalahkan sekarang juga dengan peledak terakhir yang berdaya ledak besar seperti ini. Hm," ujar Deidara. Kondisinya sudah babak belur.

Jarak di antara Sasuke dan Deidara sekitar 10 meter. Deidara menyiapkan senjata pamungkasnya yakni bom bunuh diri. Namun bukan bom bunuh diri seperti bom pada umumnya. Ia akan meletakkan bom di tubuh Sasuke lalu ia berlari secepat kilat agar tidak ikut tewas.

Princess in Disguise (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang