Fighting!!

413 25 0
                                    

part ini gue dedikasiin khusus buat @asyamanda21 *jeng jeng* makasih karna lo udah baca cerita gue love loveee

-------------------------------------------------

AVENA POV

Aku terbangun di sebuah tempat. Ini tempat yang kemarin, segera aku tersenyum, membayangkan apa yang terjadi malam kemarin.

Aku berjalan menyusuri setiap lekuk taman itu, sama seperti kemarin, aku menjelajah lalu sampai di sebuah taman, letak nya masih sama seperti yang kemarin. Dan disitulah dia berada. Langsung saja aku berlari menuju ke arah nya.

Ander langsung berdiri dan menyambut ku.

"Hai," sapa nya lalu memeluk ku, pelukan nya begitu hangat, nyaman rasanya aku tak ingin melepaskan pelukan ini. Otot nya begitu terasa, dia punya struktur tubuh yang sangat sempurna, Annder melepaskan pelukan nya lalu berkata,

"Bagaimana pekerjaan mu? Lancar?"

Aku menjawab, "lancar, em... boleh aku tanya sesuatu?" posisi kami saat ini adalah aku memegang pundak nya dan dia melingkari tangan nya dia pinggang ku, kalian bisa bayangkan? Sungguh sangat romantis.

"Tentu saja boleh, love." balas Ander, dia selalu membuat hatiku meleleh bahkan hanya dengan kata-kata.

"Apa aku tidak bisa menghubungi mu? Em maksudnya telfon, atau sms?"

"Tidak bisa, aku tidak punya handphone."

Aneh.

"Apa? Memangnya kenapa?" tanya ku sangat bingung.

"Aku tidak suka dengan teknologi canggih, tidak apa kan kalau kita berhubungan dengan bertatap muka langsung? Aku rasa itu lebih efektif," pinta Ander dengan senyuman. Senyumnya yang indah membuat hatiku meleleh. Bagaimana aku bisa menolaknya??

"Tidak apa, aku juga lebih senang, setidaknya aku bisa tahu kau bohong atau tidak haha,"

"Kau sangat mengemaskan Avena," lalu tanpa aba-aba ia mulai mengelitiki ku, tak ada ampun bagi nya, rasanya aku sampai tertawa terpingkal-pingkal.

"An... Ander hentikann.. gelii.... aku balas yaaa"

"Itupun kalau kau bisa bleee," Ander berlari dan langsung saja aku mengejarnya, ternyata Ander sangat jahil, dan mengelikan. Aku suka.

Aku terus mengejarnya, tapi karna tidak berhasil menangkap nya, akhirnya aku berhenti dan membaringkan tubuh kubdi rerumputan yang ada.

Ander bergabung dengan ku, ia tidur di samping ku sambil tersenyum, lalu berkata, "Aku sayang padamu, kau wanita termanis yang pernah ku temui, dan aku tak akan pernah melepaskan mu,"

Mata nya menelusup masuk ke dalam mata ku, ia serius mengatakan hal itu, dan aku sangat entahlah aku sendiri tidak bisa mengekspresikan perasaan ku ini.

"Aku juga sayang padamu, kita harus berjanji akan selalu bersama dan tak akan pernah pergi sampai kapan pun, janji?" aku memberikan jari kelingking ku kepada Ander, dan Ander lansung mengaitkan jari kelingkingnya, lalu berkata, "janji."

DAVON POV

Aku tidak mengerti keadaan ini, El baru saja mengatakan hal yang aneh.

"Apa maksudmu El?" tanya ku tanpa berbasa-basi karna saat ini kamis sedang membicarakan Avena dan apapun tentang Avena aku tidak akan pernah mendiamkan nya.

"Aku khawatir dengan Avena, begini aku tahu ia sedang bahagia saat ini dan aku sudah bersahabat dengan nya sejak lama dan selama itu aku tidak pernah melihatnya jatuh cinta. Dan sekarang aku mendengar dan melihatnya secara langsung, sobat ku Avena, jatuh cinta kepada pria lain dalam waktu yang singkat dan dia tidak pernah mengatakan apa-apa dan dia bilang dia belum mengenal pria itu. Apa kau tahu? Ini gila!" ucap El panjang lebar.

"Kalau mendengar cerita mu, ini memang aneh, apa kau tahu siapa pria itu?"

"Andai saja aku tahu, tapi aku tidak tahu, dan kau tahu, tadi pagi Avena menelfon ku dan dia berkata bahwa kemarin mereka bertemu dan mereka membuat janji bla bla bla lalu ia berkata bahwa Ander tidak punya handphone karna ia tidak suka teknologi canggih,"

"Ander?"

"Pacar Avena"

Oh. "Tapi ini aneh El, maksudku mana mungkin ada orang yang tidak punya handphone, aku juga tidak suka memegang handphone, tapi aku tetap memegang nya untuk alasan tertentu,"

"Aku juga bingung, tapi yang jelas aku khawatir." wajah El menyiratkan kekhawatiran yang begitu dalam, dan aku juga merasakan hal yang sama.

"El, aku tidak tahu ini benar apa tidak, tapi aku rasa, Avena dalam bahaya," ucap ku langsung menuju point nya, karna aku mencium sesuatu yang aneh di sini.

El memucat, tidak mengatakan apapun. Aku tahu dia khawatir, begitu juga aku.

"Apa Avena cerita dimana mereka bertemu?"

"Oh ya dia cerita. Avena bilang awalnya dia berada di suatu tempat, ia lalu memutarinya dan sampai di sebuah taman, di situ ada danau dan sebuah kursi, tempat dimana Ander duduk dan ya mereka bertegur sapa lalu bermain dan berbaring di atas rumput. selesai."

Lagi - lagi aku merasa aneh.

"Setahu ku tidak ada taman yang punya danau."

"Itulah yang aku pikirkan, aku sangat khawatir dengan Avena, aku takut. Davon, maukah kau membantu ku?"

"Bantu apa?"

"Bantu menyelidiki siapa Ander dan dimana mereka bertemu dan bagaimana membuat Avena melupakannya, karna aku tidak suka dengan siapapun yang Avena kenal dan aku sama sekali belum mengenalnya, aku takut Ander bukan orang yang baik." balas El dengan wajah pucat, dia sungguh sahabat yang baik.

"Aku tahu El, kau tenang saja, aku akan membantu mu, terutama untuk Avena, kau tak usah khawatir, serahkan semuanya pada ku, okay?"

"Oke." angguk El menyetujui.

Aku harus mencari tahu, aku harus!
Aku tidak suka Avena bersama dengan Ander, selain karna aku khawatir, aku juga mencintainya, ya aku mencintai Avena, aku tidak tahu kapan rasa ini tumbuh, tapi aku rasa, cinta ini sudah mendarah daging, dan aku harus menyelamatkan cinta ku. Aku harus berjuang untuk mendapatkan Avena! Aku harus!!!
Avena tunggu aku!

--------------- Love My Dream --------------


Love My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang