Fight 2

371 19 0
                                    

Hari ini gue post 3 part sekaligus hehe, karna gue tau cerita ini udah molor banget dan gue pengen cepet selesain karna gue mau lanjut cerita lain

enjoyy~~~

----------------------------------------------

DAVON POV

Hari ini aku berencana untuk mendekati Avena, aku tahu dia sedikit menjaga jarak dengan ku, aku bisa merasakan nya, tapi aku tidak akan menyerah. Aku akan mendapatkan cinta Avena.

Aku mengenakan kaos putih dengan celana jeans hitam tak lupa aku mengenakan kemeja untuk membuat penampilan ku lebih keren. Terakhir aku mengenakan sneaker yang nyaman di kakiku.

Aku langsung menuju rumah Avena dengan lamborghini kesayangan ku, aku sengaja bangun sepagi ini, karena aku tahu Avena akan berangkat kerja dan pastinya ia akan berangkat pagi. Karena hari ini aku sudah membuat rencana, jadi terpaksa aku harus datang pagi dan memaksa nya sedikit, hanya sedikit haha.

Aku sampai di depan gedung apartement Avena, jangan tanya darimana aku tahu apartement nya karna jawaban nya sudah pasti, Elen.

Aku langsung memarkirkan mobil ku dan segera menuju apartement milik Avena, tak sabar ingin melihat wajah nya yang cantik.

Dan disini lah aku berada, di depan pintu apartement Avena, dan sekarang aku tidak berani membunyikan belnya. Tangan ku serasa kaku, hei apa yang terjadi dengan ku, seorang Abraham Davon Malconny bisa tegang begini hanya karna seorang Avena Blossom Carrinton Aldercy. Huh, ku keraskan hati ku lalu menekan bel nya.

Tak berapa lama kemudian, pintu terbuka, menampilkan tuan rumah yang cantik jelita.

Avena benar-benar luar biasa, saat ini ia mengenakan kemeja pink tangan panjang yang dilipatnya hingga pendek dipadukan dengan celana jeans biru pendek yang terlihat manis dan cocok dengannya. Untuk mempercantik penampilannya, ia menggenakan flatshoes berwarna coklat. Bagaikan malaikat. Entah untuk keberapa kalinya aku jatuh cinta lagi kepadanya. 

"Davon? um.. Ada apa? Dan darimana kau tahu...."

"Pertanyaan nya nanti saja, sekarang ayo ikut aku, aku mau mengajak kau ke suatu tempat dan dari penampilan mu pasti kau tidak ada jadwal praktek kan? jadi cepat ambil tas mu dan kita pergi," aku memotong perkataan Avena, itu bagus sekali Davon.

"Mau kemana? Aku tidak bisa, aku mau santai dan menikmati hari libur ku," tolak Avena.

Sakit rasanya ketika gadis yang kau cintai menolakmu. Tapi aku tidak akan menyerah.

Aku melangkah masuk ke dalam apartement nya. Tidak ada waktu untuk mengangumi hunian nya, meskipun aku sangat ingin, tapi ada hal yang lebih penting kali ini.

"Heii, apa yang kau lakukan? Jangan masuk rumah orang sembarangan dong, dan apa yang kau lakukan dengan tas ku hah?" Avena sangat lucu jika marah-marah, ia terlibat makin cantik.

"Tidak usah banyak bicara, ayo ikut aku, dompet dan hp mu ada di dalam tas kan? Ayo kita pergi." 

Tanpa banyak bertanya aku langsung menarik tangan nya lalu membawanya untuk segera pergi.

Di dalam mobil Avena hanya diam saja, mungkin kesal, tapi aku menikmatinya. Seperti memenangkan sebuah kompetisi dari rivalmu. Tanpa sadar sebuah senyuman tercipta di wajahku. 

"Kenapa kau diam saja?" ucap ku memecah keheningan.

"Karna aku tidak suka dengan mu!" 

Ouch kata-kata nya sungguh pedas. Di tahap ini mungkin sebagai laki-laki akan memilih untuk mundur. Namun tidak bagiku, aku tidak akan menyerah.

Love My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang