Menjauh

344 20 0
                                    

Avena berjalan, ia tahu ia dimana  , ia sangat tahu. Ia sudah mengenal tempat ini sejak beberapa hari yang lalu. Namun, rasanya sangat berbeda kali ini. Entah mengapa jantungnya berdegup begitu kencang. Keringat dingin mengalir di pelipisnya.

Ada apa ini, batin Avena.

Langkah demi langkah ia lalui, tak terasa ia tiba di tempat itu. Sama seperti hari hari sebelumnya, seorang pria sedang duduk di sebuah kursi. Pemandangan yang begitu indah, membuat Avena serasa kehilangan pijakan dan ingin segera berlari untuk memeluk pria tersebut.

Tapi saat Avena mendekat, ekspresi ceria nya berubah seketika.

Ander, pria yang kini sudah menjadi kekasihnya, terlihat sangat berbeda dari yang sebelumnya.

Rahang nya mengeras, wajahnya terlihat begitu marah, tatapan nya tajam, dan yang lebih parah,Ander tak melihat Avena sedikit pun.

"Emm.. kau kenapa Ander?" Tanya Avena gugup

Untuk sesaat Ander tidak menjawab pertanyaan Avena, dan ini membuat Avena gemas bukan main. Avena kemudian hendak memegang lengan Ander, namun Ander menepisnya.

Oh tidak apa yang sebenernya terjadi, tanya Avena dalam hatinya.

"Anderrr.. kau ini kenapa? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" Tanya Avena sekali lagi, ia tak suka diabaikan, dan ia ingin Ander berbicara.

Ander menghela nafasnya, dan Avena sungguh tak suka dengan helaan nafas itu, rasanya seperti kemarahan yang terpendam.

Akhirnya Ander pun berbicara,
"Aku hanya akan memberitahu mu satu kali saja, dan jika kau tidak menurutinya, kau akan tahu akibatnya" ucap Ander dengan begitu tegas, Avena merasa risih dengan nada bicara Ander, terlalu intens menurutnya.

Tapi karena Avena cinta mulai tumbuh di benak Avena, maka Avena pun menjawab,

"Baiklah, apa yang ingin kau katakan? Katakan saja, aku akan menurutinya."

"Aku ingin kau menjauhi si keparat Davon dan jangan pernah kau coba coba untuk tertawa,tersenyum, pergi bersamanya, atau memikirkan nya, karena percayalah bila kau sampai melakukan hal itu lagi, akibat yang kau tanggung akan sangat menyiksa." Ucap Ander dengan tegas.

Untuk sesaat Avena bingung, lalu ia tertawa. Seketika itu Ander mengernyitkan dahinya, dan bertanya,

"Apa yang lucu?" Ander memiringkan kepala nya. Ohhh pria ini sangat lucu, batin Avena.

"Tidakk.. hanya sedang berpikir." Jawab Avena sambil tersenyum sendiri

"Berpikir tentang apa?" Tanya Ander bingung

"Kau cemburu yaaa?" Tanya Avena dengan seringaian jahilnyaa, dan pemandangan yang begitu lucu Avena lihat saat ini, pipi Ander memerah permisaaa, ohh ini sungguh sangat menggemaskan, Avena tak tahan, ia langsung memeluk Ander.

Sambil memeluk Ander, Avena berkata, "kau tenang saja, aku akan menjauhi Davon, karena apapun yang kau minta, akan segera aku turuti, kau hanya perlu mengatakannya saja."

"Benarkah?" Tanya Ander kemudian membalas pelukan Avena.

"Iya, apapun untukmu," balas Avena sambil tersenyum, ia begitu bahagia saat ini.

Ander melepas pelukan Avena lalu menatap Avena dalam,

"Kau tidak akan menemui keparat itu lagi, janji?"

Sejujurnya Avena risih dengan kata kata Ander yang kelewat tegas itu, dan ia merasakan sesuatu yang berbeda disini, entahlah rasanya aneh sekali. Tapi Avena segera menepis segala kemungkinan itu, ia tak boleh berburuk sangka tentang Ander-nya.

Love My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang