"Kita ke kafe dulu ya Bi?" Bintang hanya mengangguk saja. Sudahlah terserah Regas saja.Kini keduanya berada di mobil Regas untuk menuju ke rumah cowok itu dan itu semua karena kemauan Bintang sendiri.
Regas menepikan mobilnya ketika sudah tiba di sebuah kafe yg cukup terkenal. Ia turun lalu memutari mobil kemudian membukakan Bintang pintu.
Saat Bintang keluar Regas langsung menggandeng tanganya dan disitulah keduanya menjadi pusat perhatian semua orang. Bintang risih, ia tidak suka jika harus menjadi pusat perhatian seperti ini. Regas yg menyadari tingkah Bintang pun langsung menatap tajam siapa saja yg sedang melihat atau bahkan membisikkan mereka.
"Malu Gas...." Regas mengelus tangan Bintang yg ia genggam.
"Gapapa, kamu kan cantik makanya mereka ngeliatin kamu." Bintang tersenyum malu. Regas bisa aja!
Regas menarik kursi kemudian mempersilahkan Bintang duduk. Ia memanggil pelayan dan segera memesankan makanan untuk mereka.
Regas tak henti-hentinya memandangi Bintang yg saat ini sedang bermain Handpone. Bagi Regas wajah gadis itu sudah menjadi candu baginya. Kenapa pacarnya cantik sekali sih?
"Bi."
"Iya?" Bintang mengalihkan pandangannya pada Regas.
"Kok kamu cantik banget sih?!" seketika itu juga wajah Bintang langsung memerah.
"Apasih Gas? Nggak kok." elak Bintang sembari tersenyum malu. Merendah untuk meroket yes? Regas terkekeh kecil melihat wajah merah pacarnya.
"Jangan cantik-cantik yah."
"Emangnya kenapa?" Maksud Regas gimana? Baru saja ia memuji Bintang cantik, sekarang kenapa berkata demikian.
"Nanti banyak yg suka sama kamu, nanti aku gimana?" kenapa Regas sangat lucu? Dan kenapa juga Regas sebucin ini? Dimana Regas yg dulu? Regas yg Brengsek, Regas yg suka mainin cewek dan bahkan Regas yg dingin. Secepat itu ia berubah menjadi seperti ini, hanya karna atas dasar cinta? Lucu sekali!
"Kamu ini." ujar Bintang lalu terkekeh kecil. Tiba-tiba sang pelayan datang dengan membawa pesanan mereka.
"Gomawo." Dan sang pelayan pergi darisana. Regas segera mengambil milik Bintang dan meletakanya di depan gadis itu namun sepertinya Bintang masih sibuk dengan benda pipih ditanganya.
"Bintang."
"Iya Gas?"
"Makan sayang."
"Jangan main Handpone mulu." seketika itu juga Bintang langsung meletakkan handponenya di meja.
"Maaf." Regas tersenyum lalu mengisyaratkan Bintang untuk makan.
"Kamu butuh tenaga sebelum kita kerumah aku."
***
Regas menyipitkan matanya saat mobilnya mulai memasuki pekarangan rumah. Ia melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya. Ia sangat mengenali mobil itu.
Regas membukakan pintu untuk Bintang dan segera mengajaknya masuk. Saat mereka tiba diruang tamu terlihat kosong, tidak ada siapa-siapa disana.
"Kekamar aku ya?"
"Iya." Bintang mengekori Regas dari belakang. Saat tiba di kamar, mereka masuk dan Regas segera mengunci pintunya.
"Ke-kenapa dikunci Gas?" Bintang menatap Regas penuh waspada. Ngapain dikunci coba? Toh, dirumah ini tidak ada siapa-siapa selain pembantu. Pikir Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Mesum[REVISI]
KurzgeschichtenPacar mesum Ceritanya Diprivate, Jadi Kalo Mau Baca Follow Dulu Yah Bun:) (MATURE++)