Eps. 1

412 67 9
                                    

Rambut coklat, berkulit putih dan bermata coklat. Itulah aku, Aurelia Sonya Pyton.

Namun siapa yang menyangka, saat aku terbangun dari koma di rumah sakit, kini warna bola mataku berubah menjadi biru muda yang sangat cantik.
Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku tersadar, yang ku ingat hanya sebuah cahaya dari truk yang melaju kencang ke arah ku, lalu rasa dingin yang bercampur dengan kegelapan yang menyelimuti ku, membuatku trauma saat mengingatnya.

Sudah beberapa minggu semenjak aku terbangun dari koma 3 bulan di rumah sakit, aku berusaha melupakan kejadian kecelakaan itu dan kembali ke aktivitas biasa ku.

Namun di balik itu semua,
Ada rasa trauma dan pertanyaan besar di benakku. Tentang sebuah mimpi yang berulang-ulang, kejadian yang sama dan senyuman yang sama.
Tentang mimpi yang semua orang menyambut ku, tersenyum dan bersorak atas diriku. Namun, mereka bukan menyebutkan namaku melainkan menyebutkan nama-----

"Yuwen"ucap seorang pria yang berdiri di belakangku.

Denis Damara Yeol,
Atau sering dipanggil Den Yeol, dia adalah seorang pria tampan berambut coklat bermata hijau yang seakan datang dari dalam mimpiku, menjadi seseorang yang nyata sekaligus menjadi saksi bisu.

Dia adalah mahasiswa tingkat 5 dari luar negri yang juga seorang anak dari CEO ternama di Tiongkok.

Dan disinilah,
Semua kisah baru dimulai~~~
.
.
.
Perpustakaan,
"Dari mana----kau tau----nama----?"tanya ku memastikan.
"Yuwen? Atau lebih tepatnya Xuan Yu Huan?"
"Kau-----siapa kau? Bagaimana kau----"
"Aku tau, sangat tau---lama tak berjumpa-- Yu Huan"ucapnya tersenyum tampan membuat ku begitu terkejut dan menjatuhkan semua barang yang berada di genggaman kedua tanganku.

"Tidak mungkin"ucapku lantas berlari pergi meninggalkannya.

Toilet wanita,
Ku dudukkan diriku diatas kloset yang tertutup itu, tubuhku bergetar dengan hebat merespon rasa takut yang aku pun tak tau kenapa.
"Siapa dia? Kenapa aku merasa ada sesuatu yang ku lupakan"ucapku memukul kepala dengan kedua tanganku.
"Sonya----kau baik-baik saja?"ucap seorang wanita seketika.

Ku buka perlahan pintu toilet itu dan seorang wanita cantik berdiri di depan wastafel.
"Ouhh----kau senior---"ucapku terkejut saat melihat wanita cantik berkulit putih.
"Denis sangat mengkhawatirkan mu, dia memintaku untuk mengecek mu di toilet"
"Denis?"
"Ahh iyaa kau pasti sudah tau siapa aku, tapi kali ini aku akan memperkenalkan diriku dengan formal. Namaku Martha Agata, aku kakak saudara dari Denis"
"Aahhh begitu"
"Aku sudah mendengar banyak tentangmu"
"Maaf?"
"Cepatlah keluar"ucapnya berpaling.

Ku rapikan sedikit rambutku dan segera keluar dengan tas yang masih menempel di lenganku.
Langkah ku keluar dari toilet namun tak ku dapati dimana pria itu berada, aku segera berpaling pergi dan pulang dengan mobilku.

Rumah,
"Kau sudah pulang?"tanya ibuku.
"Iya, aku akan keluar lagi untuk kerja part time"
"Sebentar lagi kau lulus, kenapa tak menunggu selesai lalu kerja saja?"
"Itu terlalu lama, aku bosan jika terus menganggur setelah pulang kuliah"ucapku naik ke atas dan masuk ke kamar ku.
.
.
Aku segera membersihkan diri dan berpakaian santai, ku gunakan rok pendek berwarna orange dengan kaos biru tua serta sepatu kets berwarna hitam dan tas selempang biru tua yang senada dengan bajuku.
Ku ikat satu rambut panjangku dan ku rias tipis wajahku, aku siap.
"Aku pergi"ucapku berpaling keluar.

Ku ambil sepeda berwarna pink milikku dari dalam garasi mobil dan ku kayuh menuju tempat ku bekerja.
Tempatku bekerja tak terlalu jauh dari rumah dan justru sedikit pelosok karena aku tak ingin jika nanti bertemu teman-teman kuliahku.

Entah karena apa, mereka semua dari kalangan orang kaya. Ku yakin mereka akan menertawakan ku walau sebenarnya aku juga bukan orang miskin, aku punya segalanya namun bagi ku itu semua bukan milikku.
.
.
.
30 menit berlalu,
Aku sampai di sebuah kedai sederhana namun terkesan mewah ini yang menjadi tempatku bekerja sejak aku semester 3, dan Laili lah yang memperkenalkan tempat ini padaku.
Kedai ramen dan ayam goreng sederhana ini, walau sedikit pelosok tapi banyak pengunjung yang datang karena pemandangan hamparan sawah dan gunung yang menyejukkan mata. Serta terdapat sungai dengan jembatan yang indah, terlebih saat musim dingin. Bunga sakura akan mekar dengan begitu cantiknya dan di saat itulah kedai ini akan begitu ramai pengunjung.

Asp : #2 Dinding PembatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang