[9] ||perjuangan Aldo

76 45 8
                                    

⏩⏸⏪

‘Buat dapetin Lo tuh, harus sabar. Prinsipnya, lambat asalkan Selamat.

~•Revano Aldo adlino•~

.
.
.
.
.

Alya


"Pah, mamah udah pulang?" tanya Naya, saat duduk dimeja makan.

"udah." jawab Dirga menyantap makanan nya.

"Nggak tidur disini?" tanya Naya.

"Nggak, tadi malem pulang waktu kamu udah tidur." jawab Dirga.

"Emang, mamah sama Papah ada masalah apa?" tanya Naya, memberanikan diri.

"Enggak ada apa-apa." jawab Dirga sambil mengaduk-aduk makanan nya.

"Pah, jangan bohong! Naya kan anak Papah sama mamah, kenapa Naya nggak boleh tau?" tanya Naya begitu antusias.

"Nanti juga kamu tau sendiri." ujar Dirga.

"Kalo nggak ada yang jelasin, kapan Naya bisa tau?" tanya Naya.

"Nanti kamu tau sendiri." kekeh Dirga.

"Pah, Naya baru aja ketemu sama mamah, masa udah kayak gini lagi." ujar Naya menundukkan kepalanya sambil menahan tangis.

"Sekarang kamu sekolah, fokus, jangan mikirin apa-apa." ujar Dirga.

"Tapi, Pah--" ujar Naya, terpotong.

"Naya!!" panggil Shafa dari halaman rumah Naya.

"Tuh, Shafa udah jemput."  Dirga memberitahu pada Naya.

"Masuk dulu, Shaf!" jawab Naya, dalam rumah.

"Assalamu'alaikum!!" ucap Shafa sambil masuk ke rumah Naya.

Sudah tidak heran lagi, jika Shafa masuk kedalam rumah Naya sebelum di persilahkan, karena mereka sudah seperti sodara.

"Nay!" panggil Shafa yang kini berada dibelakang Naya.

"Kanget." pekik Naya dengan wajah terkejut.

"Hehe, dah biasa." jawab Shafa tanpa merasa bersalah.

"Eh, ada Om Dirga." ucap Shafa dengan senyum malu.

"Malu?!" tanya Naya sinis.

"Enggak." jawab Shafa menyembunyikan wajah malunya.

"Shafa udah makan?" tanya Dirga pada Shafa yang ikut duduk di kursi makan.

"Udah dong, om! Tadi dirumah." jawab Shafa cengengesan.

"Pah, Naya berangkat dulu." pamit Naya, sambil menyalami ayahnya.

"Iya." jawab Dirga menerima salam dari Naya.

"Om," panggil Shafa sambil mengodorkan tangan hendak salam pada Dirga.

N vs ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang