[24] || prank(^^)

63 38 9
                                    

⏩⏸⏪

"hey sayang, itu hanya prank."

~someone~

.
.
.
.
.

'KTA'


"Disini aja," Aldo menghentikan sejenak laju motornya saat berada di depan gerbang rumah Naya.

"Hmm, itu mobil ibu kamu?" tanya Aldo arah pandangannya mengarah pada mobil berwarna putih yang berada di pekarangan rumah Naya.

"Iya, kayaknya sih."

"Ouh, ya udah ayo."

Aldo kembali melakukan motornya memasuki gerbang rumah Naya yang terbuka lebar.


"Mau ngapain?" tanya Naya penasaran.

"Shutt!" Aldo sangat kekeh ingin menemui orang tua Naya, ia sangat khawatir jika Naya pergi darinya.

Aldo menghentikan laju motornya lagi tepat di depan teras rumah Naya, Aldo menyuruh Naya untuk turun dan langsung menuntunnya masuk kedalam rumah Naya dan Aldo masuk lebih dulu kedalam rumah Naya.

"Assalamu'alaikum," ucap Aldo, ia kaget setelah melihat rumah Naya yang dihiasi berbagai hiasan dan aksesoris lainnya juga terdapat tulisan 'happy anniversary'.

"Wa'alaikumusalam warohmatullahi wabarokatuh, sayang!!" sorak Tari sambil memeluk anaknya yang masih diselimuti rasa ambigu.

"A-ada apa ini?" tanya Naya wajahnya begitu bingung.

"Kamu lupa?" tanya Tari. "Ini hari anniv keluarga kita!" jelas Tari sambil mencium pucuk rambut Naya yang masih saja tidak percaya.

"Ouh yah? Naya lupa," ucap Naya dengan wajah tertunduk.

"Hey, kenapa?" tanya Tari sambil mengangkat dagu Naya agar dapat menatapnya.

"Maaf, Naya lupa. Naya udah lama nggak kumpul bareng sama Mamah, Papah."

"Uh, jangan sedih sayang, Mamah sama Papah udah siapin acaranya dari dua Minggu kebelakang, masa kamu nggak Seneng?" tanya Tari.

"Naya seneng, Naya rindu momen ini. Tapi, apa semua bisa seperti dulu lagi?" tanya Naya.

"Ini kita seperti dulu, sayang" jawab Tari dengan senyuman.

"Enggak, ini nggak kayak dulu, dulu Mamah sama Papah nggak pernah berantem. Kenapa sekarang setiap Naya pulang sekolah Mamah sama Papah berantem! Trus kenapa kalian rebutin Naya! Naya nggak suka direbutin! Naya pengen Mamah sama Papah bisa kayak dulu lagi! Kita sama-sama!" tutur Naya dengan tangisan.

"Hey, sayang," panggil Tari. "Itu hanya prank." Tari melanjutkan ucapannya, Naya menatap kearahnya dengan penuh tanda tanya.

"Hehe, maaf sayang, Mamah sama Papah emang udah kerja sama buat rencanain ini," tutur Tari.

"Hemm," gumam Naya lalu memeluk ibunya.

"Ekhem!" dehem Dirga.

"Sini, Pah," ajak Naya.

N vs ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang