[11] luka kecewa💔

87 41 9
                                    

⏩⏸⏪

"Saat ini hati Lo sakit! Tapi, bakalan lebih sakit lagi, saat lo tau, dia milik orang lain!"

~Helpin~
.
.
.
.
.

ALYA

"Al!" panggil Reyhan sambil menepuk pundak Aldo, Aldo dengan cepat mengibaskan tangan Reyhan dari pundaknya.

"Gitu aja Lo cemburu." sindir Reyhan pada Aldo yang tetap diam merenung di meja tempat ia belajar.

"Elu juga sih!" tuduh Satria.

"Ye, kan gue nyapa doang!" jawab Reyhan sesuai dengan kenyataan.

"Cara lu salah." balas Satria memanas-manasi.

"Al, gue minta maaf." Reyhan berusaha bersikap dewasa.

"Apaan si lu?!" gerutu Aldo, bangun dari dekapannya, duduk menatap Reyhan sambil menyenderkan punggungnya pada dinding kelas.

"Gue minta maaf." ujar Reyhan sambil mengodorkan tangannya.

"Lu salah apa?" tanya Al dengan tatapan kosong.

"Ya, tadi nyapa pacar, lu." jawab Reyhan, sedikit gugup.

"Naya bukan pacar gua!" ujar Aldo, cepat.

Ketiganya tercengang mendengar ucapan Aldo, mereka tidak tau apa yang terjadi dan setau ketiganya Aldo adalah satu-satunya lelaki yang berani teguh mencintai Naya walau tidak dicintai.

"Lu, ikhlas?" tanya Reyhan, Aldo mengangkat bahunya, acuh.

"Nanti ada yang nikung, nyamuk lu!"
ujar Satria.

"Nyamuk apaan, dodol! Kagak jelas, lu!" gerutu Reyhan merasa heran pada satu temennya ini.

"Eh, ngamuk maksudnya, typo segala!" jelasnya sambil memukul pelan bibirnya.

"Malah becanda, orang lagi serius!" pekik Reyhan semakin kesal.

"Salah ucap! Bukan ngelawak!" balas Satria tegas.

"Siapa yang bilang Lo pelawak?" tanya Reyhan membalikan ucapan Satria.

"Serah lu, dah serah lu! Ada masalah apaan sih lu sama gua?! Ngegas Mulu!" kesal Satria.

"Lo kalo bercanda, harusnya tau tempat! Bukan sekarang!" balas Reyhan.

"Udah-udah! Napa jadi berantem, sih!" El melerai perdebatan keduanya.

"Sekarang, Lo pikir pake akal sehat Lo, sekarang Lo nyerah? Tanpa tau kepastian? Emang Lo bakalan ikhlas liat dia sama cowo lain?" tanya Helpin.


"Kalo lu ada masalah bicara baik-baik, bro! Jangan gampang nyerah cuma karna hal sepele!" ujar Satria menyemangati.

"Perjuangkan selagi ada kesempatan, karena pada hakikatnya kesempatan tidak datang dua kali." ujar Helpin mulai serius.

"Nah, El aja dukung!" seru Reyhan.

N vs ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang