[26] || kecemburuan🌵

48 33 10
                                    

⏩⏸⏪

"Perasaan bisa dipendam. Tapi, tidak dengan rasa cemburu."

~Helpin~

.
.
.
.
.

'KTA'


Happy reading ....
                 ______________☘☘☘

"Nay, tadi Lo berangkat ke sekolah bareng siapa?" tanya Shafa saat Naya baru saja duduk di sebelahnya.

"Kak Al," jawab Naya.

"Ouh, tapi kok muka Lo kayak lesu gitu? Masih pagi loh!" ujar Shafa merasa heran dengan Naya pagi hari ini.

"B aja," jawab Naya.

"Itu muka Lo," ucap Shafa tetap menatap Naya.

"Kenapa sih?" tanya Naya salting karena Shafa terus menatap dirinya.

"Kayak ada masalah gitu?" tanya Shafa dengan posisi yang sama.

"Nggak," jawab Naya singkat.

"Jangan boong, gue tapi Lo ada masalah," ucap Shafa sambil mengusap lengan Naya.

"Nanti gue cerita di perpus, istirahat oke?" ujar  Naya.

"Siap," jawab Shafa.

Lalu tidak lama dari itu, bel berdering dan pembelajaran dimulai.

"Al kemana?" tanya Reyhan karena tidak melihat keberadaan Aldo. Satria mengangkat buhunya, acuh.

"Hadeh tuh anak!" cicit Reyhan sambil celenga celengu ke arah pintu dan jendela kelasnya.

"Kagak usah khawatir, paling ketemu Naya," ucap Helpin yang duduk di sebelah Satria.

"Kan udah bel!" ketus Reyhan. Helpin mengangkat bahunya, acuh.

"Lagian dia udah gede, lu kagak usah khawatir," ucap Satria.

"Bukan gitu, dia udah gede tapi pikirannya buta!" ucap Reyhan.

"Aldo denger bisa-bisa lu abis!" ucap Satria.

"Emang iya, dia kayak gitu," ucap Reyhan.

"Lagian wajar lah Rey, namanya juga anak mud, rasa cintanya menggebu!" ujar Satria.

"Ya tapi nggak gitu juga kali," protes Reyhan.

"Akgh, serah lu!" geram Satria.

"Assalamu'alaikum, Bu," ucap seorang siswa yang kini berdiri di depan pintu kelas. Semua murid beserta Bu Desi pun melirik kearahnya.

"Aldo!" panggil Bu Desi, Aldo mengangguk sambil tersenyum.

"Abis dari mana kamu?!" tanya Bu Desi.

"Hem, dari toilet Bu," jawab Aldo.

"Jangan boong kamu!" pekik Bu Desi dengan mata menyelidik.

N vs ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang