16. Madun Renaparte.

2 1 0
                                    


Pada Hari Rabu yang seperti biasanya, musim kemarau yang menyerang kota Bandung. Tidak ada tempat yang aman bagi Vampire karena musim kemarau itu bisa membunuhnya di siang hari.

Sepasang suami istri sudah siap untuk pergi ke sekolah. Berkat Bu Echidna, Reita tidak akan terlambat ke sekolah. Mereka pun meninggalkan rumah Reita untuk mencari ilmu di sekolah.

Di tengah perjalanan, mereka tidak pernah berbicara sekalipun. Bu Echidna masih fokus dengan perjalanan mengendarai mobil. Sementara Reita hanya melihat pemandangan kota Bandung yang tidak ada akhlaknya.

"Mampir dulu ke IndoApril. IndoApril buka jam 6. Mau bayar pulsa KSL." Bu Echidna memberitahu pada Reita di perjalanan ke sekolah.

"Iya iya. Gue tunggu."

Bu Echidna memeluk Reita karena Reita baik hati. Secara tidak sadar,mobilnya berbelok ke arah yang berlawanan. Para kendaraan yang berlawanan terkejut dan tidak sempat menghentikan mobilnya dan berbelok ke kiri kanan, sehingga menabrak bangunan di jalan tersebut.

"Woi! Setirnya Woi!" Teriak Reita melihat setir mobilnya tidak dikendalikan.

"Eh iya. Aku lupa."

Bu Echidna menyetir ke jalan yang lurus dan tidak memperdulikan kecelakaan yang disebabkan oleh Bu Echidna.

Terdapat keluhan dari pengemudi yang menabrak bangunan akibat mereka terkejut. Mereka tidak melihat mobil yang datang secara tiba-tiba menghampiri mereka.

"Woi! Kalau nyetir, lihat-lihat napa!"

"Argh! Kembali sini woi! Ganti rugi!"

"Jangan kabur, dasar mobil gak ngotak!"

Reita tidak bisa membiarkan Bu Echidna Ia secara tidak langsung melihat keluhan dari para pengendara yang keluar dari jalur akibat kelakuan istrinya.

"Tuh kan! Gara-gara kamu, mereka jadi toxic gak jelas gini."

"Paling mereka kasih uang 2 juta sama aku karena aku cantik."

Reita hanya terdiam kaku karena Bu Echidna. Ia kalah debat dengan cewek karena cewek selalu benar dan cowok selalu salah. Jadi, mereka hanya terdiam karena Reiat akan diceramahi Bu Echidna seperti ibunya sendiri.

Sesampainya di sekolah, Reita dan Bu Echidna turun dari mobil yang akan dikunci dan segera ke kelas karena mereka harus pergi ke sekolah sebelum jam 7 pagi. Padahal, ini masih pagi buta. Hanya Riku dan Aprilia yang sudah berada di sekolah di pagi yang buta akan matahari.

Namun, sebelum mereka menuju ke lorong, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka. Orang itu memiliki respon yang cukup cepat karena ia sempat mengikuti mereka ke sekolah.

Pak Polisi dengan seragam yang rapi, postur tubuh yang tegak, dan kumis yang melekat. Polisi itu memberikan salam pada Bu Echidna sambil membicarakan inti dari kedatangan tersebut.

"Selamat Pagi, Bu, Dek."

"Selamat Pagi, Pak. Ada yang bisa kubantu?" Tanya Bu Echidna sambil menyapa Pak Polisi itu.

"Saya melihat sebuah kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Saya juga melihat anda merupakan penyebab dari kecelakaan di jalan raya tersebut."

"Dengan kata lain, anda harus dibawa ke kantor polisi untuk diberikan keterangan mengenai kecelakaan yang telah kamu buat itu."

"Baiklah. Nanti,aku buat surat izin dulu yah!"

"Silahkan!" Terima Pak Polisi.

Bu Echidna dan Pak Polisi itu meninggalkan Reita setelah istrinya mengucapkan selamat tinggal padanya. Reita hanya membalas dengan kaku. Ia ingin ke kelas karena ia disuruh oleh istrinya untuk belajar.

Teman Gak Ada AkhlakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang