Keesokan harinya, Reita berangkat dengan menggunakan sepeda miliknya lagi. Ia sudah mendapatkannya setelah sepedanya dibelikan lagi oleh ibunya ketika ia sedang berada di rumah agar sembuh dari Kerasukan Mantan. Sepeda terbang akibat ditabrak F1 sudah tidak berfungsi dan dibuang ke tempat sampah.
Ia bersepeda dengan tatapan ke depan dan melihat bangunan kota yang tersusun rapi. Tidak ada kemacetan dikarenakan mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak ada
Ia harus berangkat sekolah dengan sepeda terbang miliknya yang baru akibat istrinya harus meninggalkan rumah Reita pagi buat untuk ke Jakarta untuk menghadiri acara talk show dan mendapatkan hadiah 600 juta Rupiah.
"Ingat yah! Selagi aku pergi jangan selingkuh yah! Nanti, aku ngambek lho!"
Itulah pesan Bu Echidna sebelum pergi ke Jakarta demi mendapatkan 600 juta. Lumayan dibuat untuk bermewah-mewahan bagi orang yang gila uang.
Reita hanya mendengar ucapan itu dengan sebentar. Meskipun begitu, ia melanjutkan kesehariannya di sekolah.
Sesampainya di sekolah, ia sampai di gerbang sebelum gerbang ditutup. Ia memarkirkan sepeda terbang miliknya sebelum ke kelas. Ini kembali ke kehidupan seperti biasanya.
Langkah kakinya melaju ke depan untuk mendekati lorong yang ia tuju. SMA masih sepi dan jarang diduduki oleh warga sekolah. Hanya orang rajin dan sebagian guru yang sudah berada di kelas.
Di tengah perjalanan, seorang cewek yang sedang bersembunyi di belakang Reita. Keberadaan masih disembunyikan dan masih menyatu dengan bayang-bayang matahari terbit.
Reita belum menoleh ke belakang. Ia masih fokus menghadap ke depan untuk meneruskan kehidupan di sekolah. Tinggal sedikit lagi sebelum menjalankan rencana terakhirnya. Melakukan cerai kepada Bu Echidna.
Namun, bayangan itu malah mendekati Reita. Reita sedikit ragu dan menampakkan ketakutannya.
"Reita." Suara panggilan seseorang dengan gemulai lembut.
Reita terhenti langkahnya. ia menoleh ke belakang dan membalikkan badannya. Terlihat seorang cewek yang belum punya pasangan yang menghampiri Reita.
Cewek itu awalnya merupakan Top Tiga Guru Killer Seantero Sekolah. Namun, karena ada alasan tertentu, ia mengalami perubahan sikap pada dirinya tersebut.
"Bu Aurelia. Ada apa?" Tanya Reita.
Bu Aurelia belum mengangkat suara. Mulutnya masih terkunci. Wajah masih memerah. Gerakan tubuhnya terasa menggoda pacar orang lain. Namun, belum cukup untuk itu. Ia masih ragu berbicara dengan muridnya mengingat dia adalah Guru Killer.
"Ibu kenapa?"
Seakan-akan Reita memaksa Bu Aurelia untuk berbicara. Cewek itu masih belum terbiasa dengan mengobrol dengan muridnya dengan baik karena sikapnya yang meresahkan para murid di kelas yang ia ajar.
"I-ni Re-Reita, bukan?"
Reita terdiam sejenak. Ia teringat dengan tugas yang belum ia kerjakan. Rasanya aneh kalau Bu Aurelia menagih tugasnya.
"Iya. Ini Reita. Ada yang bisa dibantu? Tugas Bahasa Indonesia masih dikerjakan. Nanti, dikumpulkan di ruang guru."
"Bukan itu!"
"Terus apaan?"
Bu Aurelia mendekati jarak Reita. Reita menjaga jarak dari Bu Aurelia yang sudah berubah. Rasanya tidak aman kalau berurusan dengan cewek seperti itu.
"Boleh aku curhat gak?"
"Gak. Curhat sana sama orang lain! Jangan ke gue!"
Belum Reita pergi meninggalkan Bu Aurelia, cewek itu malah memegang kaki Reita agar Reita tidak bisa lari darinya. Reita sedikit terganggu karena tingkah gurunya yang berbeda dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Gak Ada Akhlak
Teen FictionUpdate tidak menentu. Sinopsis Pada Masa Modern, ada sebuah peradaban yang modern serta maju. Setelah melalui searah yang cukup panjang, akhirnya manusia, dan makhluk lainnya hidup berdampingan dengan damai. Mereka menjalani aktivitas tanpa ganggua...