Chapter 8

139 20 2
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Happy reading (^^*)

***

Sasuke memarkirkan mobil kesayanganya di basement apartemen milik keluarga Uchiha atau apartemen yang kini tengah ditinggalinya dan Hinata.

Mereka berdua berjalan beriringan ke dalam apartemen. Waktu telah menunjukan pukul tujuh malam. Tubuh mereka berdua sudah tidak bisa diajak kompromi yang mereka inginkan hanyalah bersemayam di kasur tercinta.

Lift yang mereka naiki terbuka perlahan. Namun sepertinya tuhan tidak memberikan kesempatan pada mereka berdua untuk tidur. Mereka berdua cukup terkejut melihat wanita paruh baya yang kini tengah berdiri di depan pintu apartemen nya.

"Kaa-san?" Suara baritone menggema di Lorong yang terlihat sedang sepi. Karena merasa terpanggil wanita itu lantas menoleh kearah lift tempat mereka berada dan menatap mereka dengan tatapan penuh tanya.

"Sasuke? Hinata?"

***

Hinata meletakan tiga cangkir yang berisi ocha hangat di atas meja, kemudian ia mendudukan dirinya di salah satu sofa ruang tamu yang juga di tempati Sasuke dan juga calon ibu mertua nya, Uchiha Mikoto. Entah apa maksud dari kedatangan nya malam ini.

"Apa Kaa-san sudah lama menunggu kami?" Hinata bertanya.

"Tidak lama, tiga menit sebelum kalian datang."

Sasuke menyeruput ocha nya. "Kaa-san tidak bilang jika ingin mengunjungiku hari ini?" Tanyanya kemudian meletakan cangkir di atas meja.

"Memang Kaa-san perlu izin untuk kemari? Lagipula, Kaa-san kemari untuk bertemu Hinata-chan bukan menemuimu." Sahut Mikoto mencubit perut Sasuke sedikit keras. Sedangkan pria itu hanya mengaduh kesakitan dan menggerutu.

Hinata tertawa melihat interaksi antara Ibu dan Anak yang terlihat menggemaskan ini.

"Ngomong-ngomong, kalian berdua dari mana? Ibu juga tidak melihat Itachi, apa dia tidak pulang malam ini?" Seketika tawa Hinata terhenti dan tergantikan dengan raut wajah yang pias. Apa yang harus ia katakan?

Hinata menatap Sasuke meminta pertolongan, Namun pemuda itu seperti tidak menyadarinya dan malah bermain dengan ponselnya.

"I-itu.."

"Itachi memberitahuku, dia sedang berada di luar kota selama beberapa hari." Sasuke menjawab tanpa menolehkan wajahnya. Tentu saja itu adalah kebohongan.

"Begitukah? Apa Itachi sudah memberi tahumu sayang?" Mikoto beralih menatap Hinata. Dalam hati Hinata berterima kasih kepada Sasuke.

"I-iya Kaa-san Itachi-kun sudah memberitahuku, tadi pagi dia menelfonku," Lagi-lagi Hinata harus berbohong. Jangankan menelfon nya nomor Itachi pun ia tak punya.

Mikoto menghela nafas pelan. "Kaa-san harap kau bisa memaklumi Itachi dia memang tidak bisa lepas dari pekerjaan. Semoga setelah kalian menikah nanti Itachi bisa membagi waktunya denganmu."

Hinata yang mendengarnya hanya bisa menganggukan kepalanya pertanda ia memaklumi. "Lalu bagaimana hubungan mu dengan Itachi? Apa dia sering menajakmu jalan-jalan? Atau bahkan kalian sudah melakukan'nya' hm?"

"A-apa maksud Kaa-san?" Hinata tentu paham arah pebicaraan ini, ia hanya tidak habis pikir jika calon ibu mertuanya berkata dengan gamblang.

"Hihi tak perlu malu Hinata-chan. Kaa-san juga pernah mengalami masa muda, bahkan Aku dan Fugaku-kun melakukan 'itu' saat kita masih pacaran" Jangan ditanya bagaimana keadaan Hinata saat ini. Membayangkan apa yang barusan calon ibu mertuanya itu katakan membuat wajah nya memerah sempurna.

COMPLICATED LOVE STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang