10 : IMPORTANT

1.3K 177 18
                                    

Malam semakin larut. Salju semakin menebal di jalanan. Kageyama, Ushijima, dan Tendou sudah pulang. Tapi Kuroo, Kenma, dan Akaashi memutuskan untuk bermalam di rumah nenek Bokuto. Mereka bertiga tidur di kamar tamu, sedangkan Bokuto dan [name] tidur di kamar [name].

 Mereka bertiga tidur di kamar tamu, sedangkan Bokuto dan [name] tidur di kamar [name]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

".. jadi, sebelum natal?" [Name] mengangguk mendengar pertanyaan kakaknya. Mereka sedang berbaring berdampingan di ranjang sambil menatap langit-langit.

"Januari, turnamen musim seminya. Kau.. tidak akan datang?" Suara Bokuto terdengar amat sedih. [Name] tidak bisa melihat ekspresinya karena keadaan kamar yang gelap.

"... aku .. akan coba bujuk tou-san agar bisa datang. Aku ingin mendukung nii-chan." Setetes air mata lolos mengalir dari matanya.

"... akan ku menangkan untukmu."

"Berjuanglah, nii-chan. Aku akan selalu mendukungmu. Dimanapun aku berada. Aku janji."

-----

Bam Bam Bam!!

"Nee.. yamaguchi-kun. Pukulanmu sudah sangat bagus. Tapi kau masih sangat mudah merasa khawatir di lapangan.." [Name] membuka lembaran buku catatannya. Ia dan Yamaguchi sedang mendiskusikan perkembangan teknik servis si laki-laki bersurai hijau.

 Ia dan Yamaguchi sedang mendiskusikan perkembangan teknik servis si laki-laki bersurai hijau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang. Aku .. belum terbiasa menjadi pusat perhatian." [Name] terkekeh. Ia mengerti bagaimana sulitnya ketika menjadi pusat perhatian.

"Maa.. kalau begitu tolong tanyakan bagaimana cara mengatasinya pada shimada-san ya. Pasti akan sangat membantu." [Name] mencatat. Yamaguchi mengerjapkan matanya cepat.

"D-d-dari mana kau tau.. aku berlatih dengan shimada-san??"

"Hahaha aku tak sengaja melihat kalian berlatih malam-malam. Kau sangat gigih. Aku yakin kau bisa melakukan servis terbaik yang pernah ada." [Name] terkekeh sambil menepuki bahu Yamaguchi.

"Hanya itu saja catatannya. Semangat ya. Kau bisa kembali berlatih. Dan .. tolong panggilkan Tsukishima~"

"Ha'i. Arigatou, [Name]!"

Seharian itu [name] sibuk mendiskusikan apa saja yang harus anggota timnya tingkatkan selama latihan. Gadis itu mencatatnya dengan teliti semua catatan penting itu. Ia sadar, waktunya menjadi manager mereka tak akan lama lagi. Dia akan segera pindah. Ia bahkan tak bisa mendampingi mereka di turnamen musim semi nanti. Hanya ini hal terakhir yang bisa dia lakukan untuk tim kebanggaannya.

Sunshine 🌻 || Bokuto Koutarou as your brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang