Chapter 1

453 68 14
                                    

Sorakan riuh dari tribun penonton menghiasi pertandingan final basket antara SMA Pradita dan SMA Ardana. Bisa dibilang dua sekolah ini adalah musuh bebuyutan dalam bidang akademik maupun non akademik.Ditambah tidak akurnya hubungan dari kedua kapten tim membuat aura permusuhan semakin pekat.

Point kedua tim saling mengejar dari awal permainan. Dengan strategi matang yang digunakan keduanya,membuat siapapun yang menonton tidak bisa melewatkan satu detik pun.Namun di dalam pertandingan pasti ada kalah dan menang. Seperti saat ini tim SMA Ardana melakukan pelanggaran sehingga memberi keuntungan bagi tim SMA Pradita.

Semua orang terfokus pada cowok dengan bandana lengan berlogo kapten yang sedang mendribell bola. Keringat yang membasahi wajah nya tidak membuat kadar ketampanan nya berkurang apalagi alis nya yang tebal,garis hidung tinggi,serta bibir penuh merupakan daya tarik dari cowok itu, Anka.

PRIIITTTTT

Peluit ditiup oleh wasit dengan segera Anka menembak bola nya. Seperti dugaan bola tersebut masuk ke dalam ring membuat sorak pendukung kembali terdengar.Tapi dengan segera kapten tim lawan merebut bola dan berlari menuju ring SMA Pradita. Namun saat ingin melempar bola ke ring bola tersebut langsung di block oleh Anka, setelah itu bel dibunyikan pertanda waktu pertandingan habis.

Sorak gembira menggema merayakan kemenangan. Dan sudah dipastikan pemenangnya adalah SMA Pradita.

"WOOHOOO KITA MENANG."

"SIAL!!" teriak Dirga kapten basket SMA Ardana dengan tangan yang terkepal kuat menatap tajam Anka. "Gue bakal balas lo dan gue pastiin tim lo kalah di pertandingan selanjutnya."

"Of course I can't wait for it."Setelah mengucapkan itu Anka berlalu dari hadapan Dirga kemudian bergabung bersama tim nya.

Pertandingan telah usai, para penonton mulai turun dari tribun menuju ke lapangan untuk mengucapkan selamat atau sekedar bersua foto. Dari kejauhan terlihat tiga orang cowok berjalan menghampiri Anka. "Selamat brother," ucap ketiga cowok tersebut bergantian memberi selamat.

"Thanks."

"Anka doang gitu gue nya kagak?" seru Leo yang tak lain wakil tim basket sekaligus sahabat Anka.

"Mas nya siapa ya? Biduan dari mana kok gak pernah liat?."

"JEVA BANGKE!!!" teriak Leo sambil memukul muka Jeva dengan handuk yang dibawanya.

Jeva yang mendapat pukulan bertubi tubi-pun menghindar."ASIN BANGSAT!!!" keluh Jeva sambil meludah."Sen, Le bantuin gue napa."

"Ogah,"sahut keduanya enteng.

Gini nih contoh temen yang halal dimutilasi

Persahabatan mereka setiap harinya tidak lepas dari aksi ribut Jeva dan Leo. Walaupun begitu keduanya merupakan moodboster bagi mereka. Dengan karakter dan sifat yang berbeda tak membuat kelimanya merasa canggung. Mereka berlima dijuluki Peyton oleh murid di sekolah nya. Alasan dipanggil demikian karena sifat dan karakteristik mereka menggambarkan arti dari nama Peyton itu sendiri yaitu berbakat dan cerdas. Mau tau gimana sifat kelima nya? Oke lanjut di bawah.

Pertama, Devanca Errian Rajawardana. Kapten tim basket yang menjadi incaran banyak gadis. Sikap dingin,irit bicara,tampilan bad boy tak lupa deep voice nya itu loh berdamage sampe ke ginjal.

Kan telfonable banget ya gak

Namun siapa sangka Anka ternyata dekat dengan seseorang yang bisa dibilang cewek pertama setelah ibunya yang dekat dengannya. Tapi ya gitu deket doang jadian kagak.

Next ada Daniel Restu Adhitama, incaran para adek kelas sewaktu most. Siapa yang gak naksir coba udah ganteng, pinter, ketua Osis pula, kalo gak naksir mungkin mata nya kelilipan. Dia sebelas dua belas nih sama si Anka sukanya gantungin anak orang.

DEVANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang