Chapter 15

106 5 2
                                    

"Will you be mine?"

"Haha Seriously? Ga usah bercanda Ka!" kekeh Disel sembari menarik tangannya.

"Aku serius. Kita juga udah lama deket Sel. Aku cuma mau mastiin kalo kamu itu milik aku."

"Enggak, aku gak bisa."

"Alasannya?"

"Kamu gak denger tadi si Auren bilang mau tunangan sama kamu? Ya aku gamau lah rebut calon tunangan orang," jawab Disel santai.

Anka menghela napas lega, pikiran negatif yang hinggap di otak nya tadi seketika lenyap. Ditariknya hidung gadis itu hingga memerah. "Hobi banget ya buat orang speechless. Jadi gimana hm?"

Senyum bahagia terbit di bibir Disel. Ia tak menyangka cowok yang selama ini dekat dengannya sekarang  mengutaran isi hatinya. "Yes I will," ucap Disel.

"Thank you," ucap Anka lalu membawa Disel kedekapannya. Dikecup kepala gadis itu beberapa kali dengan senyum yang tak surut dari bibirnya.

"Yuhuuu PJ PJ PJ."

"Tukang bucin tambah lagi nih."

"Alhamdulillah makan gratis."

"Semoga sakinah mawadah warohmah ya mas mbak."

Disel terkejut melihat para sahabatnya dan juga Peyton yang muncul tiba tiba. Gadis itu melirik cowok yang berstatus pacarnya dibalas anggukan olehnya.

"Mereka bantuin aku nyiapin ini semua." jawab Anka seolah mengetahui apa yang ada di pikiran Disel.

"Terus mereka dari tadi disini? Liat semuanya?"

"Gausah malu malu Sel, santai aja lagian kita cuma ngintip dikit doang gak banyak," sahut Jeva.

"Iya dikit, saking dikitnya ngintip nya dari awal sampai akhir," desis Disel.

"Udahlah yang penting sekarang usaha kita gak sia-sia. Baek baek ya lo sama Anka," kata Letta maju merangkul Disel.

"Makasih ya. Lo pada mau makan apa biar gue yang traktir," tawar Disel.

"Gausah Sel. Malam ini kita bakar bakar, kita udah siapin semuanya," jawab Daniel.

"Bakar apaan?"

"Semuanya. Yang bisa dibakar ya kita bakar," balas Leo.

"Kalo lo yang dibakar bisa gak Le?" tanya Liora.

"Lo mau cosplay jadi psikopat apa gimana?. Yakali orang ganteng gini dibakar. Tapi kalo lo yang dibakar ikhlas lahir batin gue," ucap Leo sambil menyisir rambutnya.

"Ih sayang Leo tuh nyebelin," rengek Liora ke Arsen.

"Ih siying Lii tih nyibilin. Heh lo yang mulai ya jubaedah. Kenapa jadi gue yang disalahin?"

Plak

Lengan Leo terasa panas lantaran Arsen memukulnya. Semua orang menahan tawanya melihat ekspresi teraniaya Leo.

"Ngalah dikit sama cewek. Ingat pasal satu cewek selalu benar," ujar Arsen.

"Terserah lo pada dah. Jomblo selalu tersakiti."

"Makanya cari cewek Le biar gak ngenes," celetuk Jeva.

"Ngaca! Lo aja juga jomblo nasehatin orang."

"Gue mah udah ada bebeb Melody. Ya gak beb?" balas Jeva menyenggol lengan Melody.

"Apa sih? Gue bukan pacar lo," sewot Melody.

DEVANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang