Halo... Readers
Balik lagi nih
Jangan sampai bosen ya..
Ikuti terus!Happy Reading**
••••
Setelah beberapa jam mendengar penjelasan materi dari bu Ana, kini mereka berdua bersiap-siap untuk mengisi perut mereka.
"Lo ke kantin bareng gue apa sendiri" Tanya Dara
"Bareng kamu aja, soalnya belum tau juga kantinnya dimana" Balas Arin dengan senyum manisnya.
"Nggak usah sok manis elah Rin!" Malas Dara
Arin tertawa mendengar ucapan Dara
"Gue mau berubah sekaligus nutupin identitas gue".
"Tapi gue juga geli bicara pake aku-kamu" Arin bergidik ngeriDara tertawa singkat "bukan Lo banget tau nggak"
Dara mangut-mangut "Yaudah apapun keputusan lo, gue dukung" Ujar Dara.
"Makasih Dar"
"Yaudah lo rapiin dulu buku-bukunya, gue tunggu didepan."
"Iya lo tunggu aja didepan bentar lagi selesai" Dara beranjak dari tempat duduknya dan menuju kedepan kelas.
"Eh neng Dara mau kemana neng mau ke kantin ya! Bareng abang Dean yuk" Cerocos laki-laki yang bernama Dean.
"Emang Dara mau sama lo" Timpal Darren
"Eh emang neng Dara juga mau sama lo. Ngaca nyet!" Balas Dean nggak Terima
"Mau lah, iya kan neng" Ucap Darren pada Dara seraya menarik turunkan alisnya.
"Apasih nggak jelas lo" Ujar Dara kesal
Dean yang mendengar itu tersenyum "rasain lo"
"Kenapa lo nggak terima" Tantang Darren
Orang-orang yang melihat tingkah mereka memutar mata jengah. Sudah biasa melihat mereka berdebat tiap hari.
"Dara udah selesai ayok ke kantin" Arin yang tiba-tiba datang.
Seketika pertengkaran kedua curut itu terhenti ketika mendengar suara Arin.
Mereka semua mengalihkan pandangannya kepada Arin tak terkecuali Leon yang sedari tadi main HP. Tetapi tidak berselang lama dia mengalihkan pandangannya."Eh ada neng geulis. Dara kenalin dong" Ucap Darren.
"Murid baru dikelas gue" Jawab Dara malas.
"Kenalan dong neng" Ajak Dean
"Kenalin nama abang Dean" Ucap Dean lebay."Kalo gue Darren" Ucap alay Darren.
"Gue samuel" Ucap Samuel sambil mengedipkan sebelah matanya.
Dara yang melihat itu memutar matanya malas."Gavin" Ucap Gavin singkat
Dean menyenggol lengan Jeno menyuruh untuk berkenalan.
"Jeno" Ujar Jeno dengan wajah cuekDarren yang melihat sahabat-sahabatnya yang sudah memperkenalkan diri tapi masih kurang satu.
"Bos lo nggak mau kenalan sama neng geulis?" Tanya Darren yang melihat Leon sibuk main HP entah sedang melihat apa.
"Leon" Ucapnya dengan wajah datar. Arin yang melihat itu tersenyum tipis.
"Kenalin nama aku Azarine, panggil aja Arin" Ucap Arin dengan senyum manisnya.
"Aduhh abang terbang neng" Ucap Dean yang terkesan lebay. Orang lain menatapnya jijik.
Senyum itu tak luput dari pandangan Leon.
"Udah kan kenalannya?! Ayo ke kantin Rin" Dara menarik tangan Arin menuju kantin.
••••
Ketika sudah berada dikantin Dara mengerahkan pandangannya keseluruh kantin.
Dipojok dia melihat dua sahabatnya yang melambaikan tangan. Dara menarik tangan Arin segera menuju ke tempat duduk kedua sahabatnya.
"Siapa Dar orang dibelakang lo?" Tanya salah satu sahabat Dara.
"Oh ini anak baru di kelas gue, pindah dari pesantren katanya" Ujar Dara dengan senyum yang sulit diartikan.
"Hai" Arin melambaikan tangannya.
1 detik
2 detik
3 detik
"Huaa Arin gue kangen banget" Ujar gadis berambut sebahu yang diurai. Dan langsung menubruk Arin.
"Rin kapan pulangnya kok nggak ngabarin gue sih?" Tanya gadis dengan rambut dikuncir kuda yang sudah berada dipelulan Arin.
"Aku nggak sempet ngabarin. Ini juga mendadak" Jawab Arin setelah mereka duduk.
"Eh bentar Tapi kok ada yang beda ya sama Arin" Ucap gadis dengan rambut sebahu diurai sambil menatap Arin~Keyra Vanilla.
"Iya Rin bahasa lo kok jadi aku-kamu" Ucap gadis dengan rambut dikuncir kuda~Vanya Aurelita.
Arin yang mendengar ucapan temen-temennya terkekeh kecil.
"Gue mau berubah sekaligus nutupin identitas"."Lah sekarang ganti lagi" heran Vanya
"Hehe cuma basa basi" Arin tertawa pelan
" Emang lo nggak mau ngumpulin mereka lagi?" Tanya Vanya. Dan diangguki Dara dan Keyra
"Kalo itu gue nggak tau, masih mikir-mikir dulu"
"Mereka sering nanyain lo Rin. Mereka kangen kayak dulu lagi" Timpal Dara.
Arin menghembuskan nafas pelan
"Yaudah kumpulan aja lagi, tapi gue serahin semua ini sama kalian. Nanti gue kembali kalo udah waktunya" Ujar Arin.Ketiganya mengangguk senang.
Jangan heran kalau mereka berempat terlihat sangat dekat. Karena mereka berempat sahabat lama. Kemana-mana selalu bersama sebelum akhirnya Arin memutuskan untuk ke pesantren pada awal kenaikan sma. Tetapi sekarang mereka dipertemukan lagi.
"Mau pesen apa Rin, biar gue pesenin" Tanya Dara
"Samain aja kayak lo" Jawab Arin
"Oh ya Rin gue mau nanya dong. Emang enak ya di pesantren? Nggak bebas gitu, nggak bisa liat cogan, nggak bisa jalan-jalan emang lo betah?" Tanya Keyra tanpa henti.
"Kalo nanya itu satu-satu bisa nggak sih key. Nyrocos mulu deh perasaan tuh mulut" Heran Vanya.
"Hehe kepo gue" Nyengir Keyra.
Arin yang melihat interaksi mereka berdua terkekeh kecil "nggak berubah" Batinnya.
"Di pesantren enak kok banyak temennya." "Namanya juga pesantren Key kan ada aturannya, nggak bisa keluar masuk seenaknya. Kalo soal liat cogan sih nggak bisa, kan dipisah antara asrama putri sama putra. Dan nggak ada waktu buat mikirin cogan atau jalan-jalan. Kalo masalah betah sih, betah banget malah. Apa alesan buat nggak betah coba. Disana cuma ngaji, sholat, tidur, makan aja udah tinggal ambil.
" Nambah ilmu, lebih mandiri, kalo uang habis tinggal telfon." Jelas Arin panjang lebar.
Mereka bertiga mengangguk paham. Tidak tau kapan datangnya Dara tau-tau sudah duduk disebelah Arin.
••••
Mana nih vote nya
Komen juga jangan lupa.
Oh ya kalau ada saran visualnya langsung komen aja ya..Y ok
KAMU SEDANG MEMBACA
AZARINE
Teen FictionHarap Follow sebelum baca!! •••• Ini menceritakan tentang seorang gadis cantik muslim berhijab dan seorang gadis pilihan Tuhannya karena bisa menghafalkan Qur'an yang harus dijodohkan dengan seorang laki-laki badboy dan ketua dari sebuah geng besar...