Happy reading. 🤗
.
.
.
.
.
.
.
."Hai Mas Brian," sapa Diana yang pagi itu kembali mengunjungi Kalula untuk mengambil perasan ASI.
Ternyata keluarga angkat anak mbak bosnya itu tergolong mampu, sehingga mereka hanya minta dipasok ASI. Mereka benar - benar tulus memperlakukan bayi tampan itu seperti putera mereka sendiri. Kehadiran bayi pengganti yang mereka asuh, membuat kesedihan yang dirasakan pasangan suami istri tersebut sedikit terobati.
"Biasa, Mas. Ana mau ambil titipan," ucap Diana mempertegas maksud kedatangannya sambil berusaha bersikap santai. Tugasnya benar - benar sangat beresiko. Pantas saja Kalula tidak ingin banyak orang terlibat.
Kalula juga tidak banyak bicara, ia hanya tersenyum sambil mengulurkan botol berisi ASI nya. Setelah bercipika - cipiki Diana akan langsung meninggalkan rumah Kalula.
*****
Semenjak Kalula melahirkan, Brian merasakan istrinya menjadi cuek. Wanita itu lebih suka menghabiskan waktunya untuk melakukan perawatan dan berolah raga.
Brian yang merasa rindu akan keintimannya dengan Kalula langsung memeluk tubuh istrinya dari belakang.
"Apakah luka setelah melahirkannya masih terasa sakit?" bisik Brian di dekat telinga Kalula.
"Memangnya kenapa?" tanya Kalula yang memasang mode waspada.
"Aku kangen," bisik Brian. Kali ini ia mengucapkannya sambil iseng meniup telinga Kalula.
"Hhhmmm.." gumam Kalula "Tapi jangan sekarang, ya. Nanti malam saja!" bisik Kalula dengan nada menggoda.
Saat berangkat ke kantor, Kalula menyempatkan diri untuk membeli pil pencegah kehamilan. Ia tidak ingin buru - buru hamil. Rencana selanjutnya adalah mencari dokter kandungan yang bisa ia ajak berkongsi supaya Kalula terbebas dari pria itu. Ia hanya perlu meminta salinan USG milik orang lain dan meyakinkan Brian jika dirinya tidak akan bisa lagi mengandung anak dari pria itu. Selanjutnya Kalula tinggal membujuk rayu agar Brian menceraikannya dan menikahi wanita lain.
"Kamu yang lebih dulu memjebakku dengan rencana busukmu. Dan aku hanya meniru," gumam Kalula sambil menyimpat pil pencegah kehamilannya di dalam tas kerja. Rencananya ia akan meminumnya saat sedang berada di kantor. Dan untuk pesiapan nanti malam, Kalula sengaja meminum pil tersebut.
"Untuk berjaga - jaga."
*****
Kalula mendesah penuh kenikmatan ketika pria itu menyatukan tubuh mereka berdua. Hati Kalula memang sering mengingkari jika dirinya membenci Brian, namun ternyata tubuhnya menunjukkan hal yang sebaliknya. Kalula tidak yakin akan bertemu lelaki sehebat Brian. Tidak hanya dari segi finansial, namun pria itu juga mampu menyenangkannya di atas ranjang.
Kalula mencoba mengenyahkan perasaan dendamnya. Saat ini hasrat primitifnya sedang berkuasa, dan biarkan Kalula sejenak melupakan segala problematika hidupnya.
Brian menatap takjub tubuh ramping istrinya. Padahal wanita itu baru saja melahirkan, namun dalam satu bulan sudah kembali seperti sedia kala. Kini tubuh molek yang masih memakai kimono yang terbuka talinya tersebut sedang duduk mengangkanginya dan bergerak dengan liar memimpin percintaan panas mereka.
Tidak hanya bergerak naik turun, sesekali Kalula menggerakkan pinggul memutar ke kanan maupun ke arah sebaliknya.
Untuk menambah keintiman, keduanya pun melakukan kontak mata, dan Kalula tersenyum mesum ke arah Brian sambil tetap bergerak liar untuk mendapatkan pelepasannya.
Tangan Brian terulur menangkup kedua buah dada Kalula yang bergerak menggoda. Kemudian Brian mencondongkan tubuhnya agar ia bisa memainkan benda padat dan kenyal itu dengan lidahnya.
"Ah...ah...ah..," desahan Kalula semakin keras. Kedua tangannya mendekap kepala Brian dengan erat, ketika ia mencapai klimaks.
Gerakkan Kalua terhenti, dan Brianpun membalikkan posisi mereka. Kini Brian yang menindih tubuh Kalula yang sudah lemas dan berkeringat. Gilirannya untuk memimpin permainan.
Pompaan Brian membangkitkan kembali gairah Kalula. Ia mendesah saat otot - otot kewanitaan kembali merasakan sensasi nikmat di kewanitaannya. Sekali lagi Kalula mendapatkan klimaksnya bersama dengan Brian yang mengerang nikmat sambil menyemburkan benih ke dalam rahimnya.
Brian tidak segera mencabut kejantanannya, ia masih dalam posisi menyatu dengan Kalula dan menindih memeluk tubuh molek itu. Sedangan Kalula tengah membelai punggung Brian yang basah kuyup. Belaiannya perlahan - lahan bergerak turun dan meremas bokong padat pria itu.
"Aaah...," Brian mendesah, membuat Kalula semakin ingin mengusilinya. Ia sengaja menggerakkan otot kewanitaannya sehingga Brian merasakan kejantanannya dijepit dengan erat.
"Kalula...!" Brian kembali menghujani Kalula dengan ciuman. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk mereka berdua.
******
Kalula terbangun dalam dekapan erat Brian. Tubuh keduanya hanya tertutup selimut setelah percintaan panas mereka.
Angan Kalula melayang pada sosok bayi mungil yang sempat ia dekap dan cium. Seandainya anak itu ada di antara mereka, pasti saat ini Kalula sedang menyusui atau menggantikan popoknya. Tanpa sadar Kalula tersenyum.
"Tunggu Mama, Sayang. Setelah misi balas dendam ini selesai, kita pasti akan berkumpul kembali,"
******
5 tahun kemudian
"Apakah minggu ini kamu tidak sibuk?" tanya Brian pagi itu sambil memeluk tubuh istrinya. Keduanya masih bergelung dengan nyaman di atas ranjang.
"Memangnya kalau aku tidak sibuk, kamu mau mengajakku kemana?"
"Aku ingin mengajakmu ke dokter obgyn untuk merencanakan program kehamilan," ucap Brian.
Kalula terpaku, akhirnya tiba juga saatnya ia mengusulkan perpisahan pada pria itu.
Tbc
Chapter yang pendek. Versi panjangnya ada di ebook ya. Ingat, belilah ebook yang asli jangan yang bajakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up (TAMAT) Unpub Sebagian
RomantikCerita ini sudah tersedia dalam bentuk Ebook di Playstore. Hanya karena kata - kata yang pernah diucapkan oleh Kalula di acara perpisahan sekolah, membuat Brian membenci wanita itu. Namun ternyata niat untuk membalas dendamnya berubah menjadi obsesi...