Tujuh

4.3K 558 57
                                    

Pembaca sudah bisa membaca cerita ini langsung tamat dengan membeli ebooknya.

Beli yang asli ya, Cyn. Jangan yang bajakan. Tolong hargai jerih payah dan kerja kerasku. Dan lindungi para pembajak dari mendapatkan rejeki yang tidak berkah. Memakan sesuatu yang bukan dari haknya itu sangat - sangat berbahaya.

Untuk cover aja aku membeli, loh, Cyn. Karena Author sendiri nggak boleh 'nyuri' font untuk membuat cover.

Jika ingin membaca versi gratis, silakan membaca selagi on going.

Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf untuk typonya.

Happy reading.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah memastikan pakaian yang hendak ia kenakan saat menemui Brian nanti malam siap, Kalula pun mandi. Sambil berendam di bath up, Kalula memutar ponselnya dan sidak di internet mengenai jurus menyenangkan pasangan.

Lagi - lagi tubuh Kalula terasa panas ketika membaca artikel yang ia cari. Bayangan tubuh seksi Brian menari - nari di dalam otaknya. Tanpa sadar tangan Kalula menyentuh kedua buah dadanya dan mengusapnya pelan.

Usapan itu perlahan turun ke organ intimnya sambil membayangkan Brianlah yang melakukannya.
Ini benar - benar gila! Baru sekali Kalula melakukannya dan ia kembali menginginkannya.

"Hhmmph... Aash...," Kalula mendesah.

Tidak ingin membuat Brian menunggu terlalu lama, Kalula buru - buru menyudahi aktivitas berendamnya.

Hal berikutnya adalah berdandan. Setelah mengoleskan pewarna bibir sebagai sentuhan akhir, Kalula segera meraih tas dan mengendarai mobilnya menuju apartemen Brian.

*******

"Oh akhirnya kamu datang juga," sapa Brian saat membukakan pintu untuk Kalula. Meskipun hanya memakai pakaian casual, namun Kalula tetap terlihat cantik.

"Kamu sudah mandi, ya?" tanya Brian saat hidungnya mencium aroma wangi menguar dari tubuh Kalula.

Kalula tidak menjawab dan melenggang masuk sebelum banyak orang yang memergokinya menyatroni seorang pria di sebuah apartemen.

"Memangnya kalau aku belum mandi kenapa?" tanya Kalula sambil duduk di sofa dengan anggun.

Brian menyeringai nakal sambil mengedipkan sebelah matanya. "Ya mandi bareng aku dong. Sepertinya seru bisa mandi dengan kamu," ucap Brian yang membuat hati Kalula berdesir. Ia berpura - pura mengalihkan pandangan ke arah lain untuk mengusir rasa baper yang berkecamuk di hatinya.

"Kamu mau kan mandi lagi sama aku?" rayu Brian sambil mendekati Kalula.

"Aku sudah berendam selama setengah jam," tolak Kalula berusaha membohongi dirinya sendiri. Padahal di otaknya sudah membayangkan hal - hal seksi yang bisa mereka berdua lakukan di dalam kamar mandi seperti tips bercinta yang sebelumnya ia baca di internet.

"Ayolah, Kalula! Mau ya!" ucap Brian yang kini sudah melepaskan kancing kemejanya satu - persatu kemudian menanggalkannya.

Kalula dapat melihat pahatan lekuk tubuh Brian yang masih terbungkus singlet.

"Jika kau mengajakku mandi bersama, selesai mandi aku langsung pulang!"

Brian akhirnya mengalah. Supaya Kalula nyaman dan terbiasa dengannya, sebaiknya Brian jangan terlalu memaksa.

Brian menarik tangan Kalula hingga wanita itu berdiri dari duduknya. Kemudian ia menggandengnya menuju ke kamar.

Kalula duduk di tepi ranjang king size milik Brian. Sedangkan pria itu tampak menari striptease di hadapan Kalula sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Give Up (TAMAT) Unpub SebagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang