PERTEMUAN PERTAMA

46 40 186
                                    

Broken home, tema kali ini adalah broken home. Siapa sih yang ga tau apa itu broken home , semua orang pasti tau , tapi kebanyakan dari mereka mengira itu hanya masalah sepele , tapi bagi mereka yang merasakan itu adalah pengalaman terburuk yang pernah terjadi di kehidupan mereka. Broken home bisa mengungkap kesedihan seseorang terkait masalah keluarga . Broken home adalah kondisi ketika sebuah keluarga mengalami keretakan  dan ujungnya berpisah .  Keretakan ini bisa disebabkan karena pertengkaran hingga berujung perceraian . Keadaan broken home ini pun kerap terjadi dampak pada anak-anak dan keluarga mereka.

Bahkan jika dilihat anak-anak lah yang menjadi korban sesungguhnya . Maka jangan heran jika kondisi keluarga broken home akan berdampak pada perkembangan kesehatan mental anak-anak nya .

Aku , adalah bukti nyata bahwa broken home itu sangat menyeramkan . Bayangkan saja di masa kecil aku ditinggal oleh ibuku saat itu aku berusia sekitar 6thn terlalu sangat kecil bukan . Seorang ibu sosok wanita yang sangat kuat bagi anak kecil. Banyak yang mengira aku baik-baik saja dan banyak juga yang mengira aku tidak terpengaruh oleh adanya kerusakan rumah tangga orang tuaku .

Karna ego mereka aku hidup dengan mandiri , berusaha kuat ketika melihat anak-anak lain seusiaku bermain bersama orang tua , canda tawa . Ada rasa iri, tapi aku tidak boleh iri aku harus mengerti keadaan orang tuaku , aku tidak tau apa penyebab mereka bercerai , aku masih ingat semua kejadian awal pertengakaran hebat antara ibu dan papahku . Semuanya terekam jelas di otaku dimemoriku seakan tidak pernah bisa dihapus . Termasuk kata terakir ibuku sebelum dia pergi "'mulai sekarang jadi anak yang baik jangan nyusahin papah lagi  , ibu pergi dulu'' , dengan polosnya aku menjawab"iya , ibu hati-hati nanti kembali lagi yaa" . Jawaban yang terlalu lugu.

Entah bagaimana aku bisa tau kalo sebenernya ibuku tidak pergi , melainkan dia cerai dengan papahku. Coba pikirkan apa yang aku bayangkan? Yang saat itu aku bayangkan adalah kosong . Aku bingung apa itu cerai .
Sewaktu kecil hampir setiap hari aku menangis , hampir setiap hari rasanya hampa , tidak ada gariah hidup . Sepi . Sunyi . Apa yang mereka liat adalah alter ego . Kepribadian diriku yang asli  atau bisa dikatakan itu adalah sisi lain dari diriku .

"Ibuuu , ibu dimana , aku kangen ibu " ucapku memanggil ibu dengan tangis isakanku

Aku berhenti sekolah hanya beberapa saat , aku tidak mau sekolah karena alasan aku mau sekolah asal aku daftar bareng ibu .

"Ga mau pah " teriaku meninggalkan keberadaan papahku yang berdiri tegap di depan pintu kamar ku  .

"Kamu kalo ga sekolahh mau jadi apa ? , Mau Kya ibu kamu iya " teriak papahku dari arah berlawanan .

Aku menangis , lagi dan lagi .

    
   _GarisMahrom_

Terlalu lama yaa kayaknya prolognya . Tanpa basa-basi lagi , namaku Aron bagaskara kalian bisa panggil namaku Aron sekarang aku berusia 17tahun , mungkin sekarang aku lebih baik dari aku yang dulu , sudah lama sekali aku tidak menangis , mungkin air matanya yang hilang , entah lah aku tidak tau itu .

Setelah perceraian itu aku dan papahku pindah ke luar kota , jauh dari tempat tinggal ibuku . Aku tumbuh sebagai anak yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu . Bahkan ketika pendaftaran masuk sekolah saja aku ditemani tanteku .

Tumbuh sebagai anak yang kurang perhatian dari orang tua, membuatku dipaksa menjadi dewasa .  Ada yang bilang, ketika kita bertambah umur , maka kita akan semakin dewasa ,  menurutku dewasa bukan soal usia atau umur , dewasa itu adalah tentang siapa yang bisa mengendalikan diri jauh lebih baik lagi , umur hanya sebuah angka . Dan aku bukan termasuk anak yang dewasa , masih suka tawuran kaya anak kecil , suka main ke clab , aku masih labil .

"Anjing"

BUG

BUG

BUG

Wanita iba melihat aku  yang sedang memukuli lelaki berengsek dengan brutal  . Dengan cepat dia mengeluarkan handphonenya lalu memanggil pihak polisi untuk menangani situasi tersebut.

Tanpa sengaja gua   melihat sekilas perempuan yang sedang memperhatikaku dengan tatapan datar khas . Tak sengaja pula wanita itu  melihatku  kemudian pergi meninggalkan kerumunan Tersebut.
Beberapa menit setelah wanita itu meninggalkan kerumunan tersebut, Terdengar suara sirine polisi dari kejauhan yang mendekati kerumunan itu.

"Cabut-cabut-cabut" ucap ku menyuruh yang lainya untuk pergi meninggalkan kawasan ini.

"BUBAR" teriak ku sambil mencekram kerah lawannya.

"INI PERINGATAN TERAKHIR GUE, kalau Lo enggak punya nyali , gausah main Api ,CUIH'" air liur yang dikeluarkan ku itu hampir mengenai wajah lelaki sialan itu . Ia berlari meninggalkan lawannya itu.


Aku dan Anggota leadernya kalang kabur menaiki motor sport warna merah meninggalkan kawasan itu dengan menancapkan gas sehingga para polisi harus mengikuti . Seperti balapan antara mobil dengan motor yang menginginkan juara sang leader memainkan trik motornya sehingga para polisi geleng geleng akibat tingkah laku kami

Pada akhirnya polisi menangkap gua dan anggota lainnya , kemudian polisi membawa ke kantor polisi. Disana gua  diwawancarai oleh seorang polisi yang umurnya sekitar 45 tahunan.

"Tolong isi data indentitas kamu" perintah polisi tersebut.
Tanpa bertele-tele gua mematuhi perintah pak polisi, saat sedang menulis pak polisi atau biasa dipanggil letnan Baiq Henry. Ia melihat gua  secara insten seakan akan pernah bertemu sebelumnya.

"Bentar bentar, Kamu Aron kan?" Tanya letnan Baiq pada pemuda itu.

"Emmm...bisa jadi pak" jawabnya.

"Ini udah yang ke 5 kalinya lho kamu masuk kantor polisi, dengan kasus yang sama"

"Takdir pak" ucapnya sambil menyodorkan lembaran data identitas yang ditulisnya.

"Gaada niatan mau tobat kamu, nanti kena azab lho"seru letnan Baiq.

"Masih ada besok" jawabnya seraya membuat letnan itu terkekeh.

Tak lama, wanita itu datang dengan sekantong makanan berisikan menu batagor yang dibelinya dijalan saat hendak ke kantor polisi.

"Permisi, siang ayah" ucapnya saat bertemu dengan ayahnya siapa lagi kalau bukan letnan Baiq . Tanpa sengaja ia melirik gua yang sedang memperhatikannya , gua tersenyum smrik pada wanita karena gua   tau kalau wanita itulah yang melapor pada polisi karena polisi itu adalah ayahnya

"Gawatttttt"_amuk Hazel dalam hati.
"Yah Hazel pulang dulu lupa angkat jemuran " alibinya lalu berlari meninggalkan ayahnya dan gua Anggota leader lainnya yang Hazel tau adalah seorang gengster urakan yang membuat onar di kawasa Tamansari pagi tadi.

"Ayah saya bentar lagi kesini pak, permisi" ujarnya Hazel sambil pergi meninggalkan kantor polisi. Gua mencari sosok perempuan yang udah berani melaporkan tindakan gua pada polisi.

"BITCH" umpatnya Lalu pergi menuju markas tempat dimana bisa merasakan kebebasan, persahabatan bahkan kasih sayang satu sama lain.

_BatasMahrom_

Giman nih?
Lanjut?

Lanjut lah buru maksa

AronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang