Ga tau pokonamah ilove u, i love u ga?
~varo
Hazel tertidur karena merasakan ngantuk menyerang dirinya bahkan jam pelajaran masih belum berganti, selama ia tertidur bahkan belum ada satupun orang yang memasuki ruangan kelas, tepat pada waktunya istirahat Hazel dibangunkan oleh suara bel yang memekakkan telinganya.
Ia terbangun kemudian ia mengerjap ngerjapkan matanya dan........
Didepannya ada Aron sedang duduk memerhatikan Hazel yang sudah terbangun, Hazel mengucek matanya beberapa kali supaya sadar bahwa ini mimpi atau nyata.
"Lo masih hidup ternyata" kata Aron sambil memamerkan senyumnya. Tapi Hazel tidak meresponnya ia takut salah berbicara.
"Pura pura bisu atau emang gak denger?" Tanya Aronkarena gaada respon dari Hazel.
Hazel semakin bingung dibuatnya , ia hanya mampu mengangkat bahunya sambil pergi meninggalkan Aron yang hampir meledakkan amarahnya.
Dengan cepat Hazel pergi ke toilet karena ingin menghindari Aron sambil mencuci mukanya.
"Wah... anugrah luar biasa nii... Bangun tidur langsung lihat pangeran mana cakep hampir mirip Sehun EXO lagii"monolognya sambil berjalan menuju kantin.
_BatasMahrom_
Ditengah tengah kantin yang ramai, Hazel mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia memesan satu porsi bakso dan es teh manis kesukaannya.
Ia duduk di bangku kosong tepatnya di pojok kantin. Karena ia belum mengenal siapapun ia hanya memainkan ponselnya bermain game sesekali.
"CEWEK SIALAN" plakkkkkkkkkk, suara tamparan keras bersahutan dengan jeritan histeris para penonton yang melihat aksi cewek sedang menampar cewek juga, temannya mungkin Gatsu juga.
"UDAH GUE BILANG BERKALI KALI, GAUSAH GANGGU ARON!!!!!"ujar perempuan itu sambil menarik rambut musuhnya.
"AWWW, sakit kak" kata perempuan itu sambil terisak kesakitan.
Hazel yang melihat itupun merasa ngeri sekaligus kasihan pada perempuan itu karena tingkah brutal dan bullying hanya karena satu cowok.
Saat itu juga Hazel teringat akan kejadian di taman kemaren karena sudah berani melaporkannya pada polisi.
"Neng ini baksonya, Gausah bengong neng, itu mah udah makanan sehari-hari buat mamang, gaada yang berani sama tuh cewek, denger denger bapaknya konglomerat, hati hati aja neng siapa tau giliran" jelas penjua kantin.
"Gausah nakut nakutin mang, dosa lho" jawab Letta sambil menuangkan saosanya.
"Ehhh, Udh tradisi neng, biasanya murid baru jadi santapan para tukang bully neng, teu percaya mah sok geraa, mang dambri jamin si Eneng bakal kebagian" timpalnya sambil pergi meninggalkan Letta yang sedang dirundung dilema karena percakapan singkat antara murid dan si pedagang kantin.
"Bismillah semoga tidak, insyaallah Allahu Akbar Amin" do'anya seraya memakan baksonya.
Hazel berharap tidak akan terjadi apapun padanya, perihal Aron biar nanti saja yang terpenting Hazel harus mengisi perutnya sekarang meskipun keadaan gaduh dalam keadaan tidak damai.
Baru beberapa suap Hazel memakan baksonya, tiba tiba Aron beserta anak buahnya datang berbondong-bondong seperti burung ababil yang akan melemparkan batu pada musuhnya.
Makan Hazel , jangan dilihat nikmati saja baksonya_geramnya dalam hati
Beruntungnya Aron beserta staf jajarannya tidak menghampirinya, terlalu berharap atau terlalu ingin Hazel mencoba menghabiskan baksonya , tanpa disadari Aron memperhatikannya , setelah selesai makan dan minum Hazel akhirnya bangkit dari duduknya lalu berkata.
" Mang ngutang dulu ya, bayarnya setelah pulang sekolah, makasih mang" pesan terakhir Hazel sebelum meninggalkan kantin seraya diiringi cengiran para burung ababil yang perhatiannya teralihkan karena tingkah yang tidak biasa oleh Hazel.
Memalukan_ gerutunya.
Brakkkkkkk
Belum sempat berjalan terlalu jauh, tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang ia tahu adalah seorang bullying tadi. Dengan cepat ia berdiri lalu meminta maaf kepadanya."Lo kalo jalan matanya dimanfaatin dong" hardik sang bullying yang membuat Hazel mati kutu.
"Maaf tadi buru buru" ujar Hazel sambil membungkuk badannya beberapa kali. Ia tidak mau terlibat masalah dengan si tukang bullying.
"Dari pada lo minta maaf mending Lo ikut gue sekarang" kata sang bullying yang entah namanya siapa seraya menarik rambutku agar menuruti perintahnya.
"Aww gue tadi udah minta maaf yaa" _teriak Hazel sambil melepaskan tangan sang bullying.
"Maaf doang ga akan bikin Lo menderita" jawabnya.
" Lo ikut gue sekarang atau gue seret sampe kantin".
Gaada respon dari Hazel dengan cepat sang bullying menyeretnya kembali dengan hal yang sama menjambak rambutnya Hazel. Semakin Hazel memberontak semakin kuat sang bullying menjambaknya.
Dan sampailah dimana dia berhenti menyeretku lalu mendorong ku hingga menumbur kursi kosong milik kantin. Aku merasakan darah mengalir pada pelipis, dan ujung siku, aku coba berdiri namun apa daya, kakiku seakan melemas, aku merasakan kemarahan luar bisa pada diriku, kulihat disekelilingku kutatap para burung ababil satu persatu dan juga leadernya yang sedang memperhatikanku, menatapku seakan mainan baru.
"My baby honey luv luv luv, tadi dia coba mendorong aku, sampai tangan aku sakit, tolong kasih pelajaran buat dia yang udah mencoba mencelakai Queen of school ini" pintanya yang langsung membuat telingaku memanas, bibirku terkatup rapat seolah olah terkunci.
" Biasanya Lo yang ngurus sendiri kenapa harus gue" tanya Aron pada Adista sang bullying itu.
" Aron tau kan , kalau Dista cuma mau berurusan sama orang yang udah berani deketin my baby , masa sekarang ada yang coba nyelakain Dista, Aron nggk mau bela Dista, pokonya gamau tauu, Aron harus kasih pelajaran nih murid baru" pinta Adista dengan suara lebaynya.
Melelahkan bukan berurusan dengan sang bullying yang lebaynya 12 karat, sungguh aneh tapi nyata namun inilah kenyataannya.
"Emmmm.... enaknya ni bocah diapain yaa" tanya Aron pada Adista dan burung ababilnya.
Setelah mendengar itu Hazel semakin yakin apa yang dikatakan mang dambri itu benar, ini sudah menjadi tradisi atau belum ada yang mencoba berani melawan sang Aron dan Adista.
"Lihat aja nanti" smriknya membuat nyali Hazel menciut seketika.
_BatasMahrom_
Mampir yuk Ig:wiwijaya_wjy
KAMU SEDANG MEMBACA
Aron
Acak"Kamu pernah ga tidur bareng ortu?" Tanyanya membuatku membisu "Pernah, tapi itu dulu" jawabku singkat. "Enak yaa , coba aja aku jadi kamu " "Yakin mau jadi Kya aku ?" Tanyaku "Iyalah , enak jadi kamu " jawabnya " coba banyangkan , aku nih yang su...