Saat ini ruang rawat hanya berisi 3 sahabat bintang saja. Kebisingan pun terjadi ketika beo Azriel kembali berulah dengan aksinya"Bintanggg sayangg......gue kangen bangett ama lo" Girang Azriel sambil bertepuk tangangan saking senangnya
"Brisik!!" Sentak kevan dan alex. Dengan sigap Azriel membekap mulutnya sendiri dan begitu pula menghentikan kegiatan bertepuk tanganya
"Hehehe maap-maap yoreubun" Cengirnya tak berdosa
Dengan lembut kevan mengelus surai hitam Bintang. Memandang lekat wajah sang sahabat kecilnya ini, yang masih sedikit bingung dengan keadaan
"Hai.. Ada yang sakit nggak?" Tanya Kevan lembut. Namun hanya gelengan yang ia dapat dari sosok Bintang
"Kenapa hm..?" Tanya Alex saat melihat Bintang yang sedikit risih
"L-lepassh.." ujarnya lirih dengan suara yang masih terendam masker oksigen
"Masker oksigenya di lepas?? Ntar ya kita panggil dokter dulu" Ucap Kevan dan hanya di angguki oleh Bintang
"Zriel panggil dokter sono!" Suruh Kevan galak
"Assiapp otw nih babang kepan. Jangan galak-galak ntar dedek jadi takutt" Dengan muka yang sok imut
"Jijik anjim. Buruan sono" suruh Alex
"Iyee" dengan cepat Azriel memanggil dr. Panji dengan berteriak kek orang gila heran urat malunya udah putus jadi maapkeun aja ya😁
"Kev bentar gue kok baru sadar"
"Apa??"
"Kok kita bego banget ya ternyata. Tololnya gak ketulungan anjim" Syok Alex dengan wajah terkejod yang di buatnya
"Ngapa sihh?!" Kesal Kevan pasalnya dirinya bingung melihat tingkah Alex
"Ini kan ada tombol anjayy ngapain nyuruh dia manggil dokter kalo pake tombol ini aja lebih cepet" Jelas Alex
"Kok bisa gue punya temen kok tololnya minta ampun gini"- Batin Bintang meringis
"Hahahaha bego banget anjim!!! Biarin aja itung-itung buat olahraga dia" Tawa Kevan tanpa dosa
"Kalo aja gue gak sakit kek gini udah gue gampar satu-satu asli. Gak mikir apa gue risih banget pake nih alat aneh njir" batin Bintang sambil mengamati kedua sahabatnya yang masih setia tertawa
Tak lama setelah itu dr. Panji datang untuk membantu melepaskan masker oksigen dan menggantinya dengan nassa canula dan setelahnya dr. Panji kembali pamit pada ketiganya karena ada pasien lain yang harus ia tangani
"Gue jamin tuh anak bakal balik sambil misuh-misuh" tebak Kevan setalah dr. Panji keluar baru ia bersuara
"Kita hitung aja dulu.."
"Satu"
"Dua"
"Tiigg-"
"Kepannnn iblis!!!" teriakan nyaring dari luar ruangan rawat Bintang
"Gue malu banget anjim. Kepan goblok pake nyuruh gue manggil dr. Panji kalo ada tombol di atas ranjang gak di gunain. Gue malu banget sama suster mia yang cantik itu. Keliatan bego banget tadi gue ya allah!!" Crocos Azriel tak tau kondisi memang dengan nafas yang masih memburu Azriel menatap tajam ke arah kevan dan juga Alex
"Brisik sat" Kesal Bintang pasalnya dirinya tak di hargai sebagai seorang pasien di situ
"Kepan tuh tang bangke banget ngerjain gue" misuh Azriel