Setelah kejadian di reftoop kini keduanya memutuskan untuk kembali ke kelas mereka berjalan beriringan sambil melontarkan candaan satu sama lain
Sontak saja mereka yang melihat terheran2 dengan kejadian yang barusan mereka lihat bagaimana bisa mereka menjadi kelihatan akur sedangkan biasanya mereka selalu berantem setiap harinya
Saat memasuki kelas semua mata tertuju ke pada mereka mereka sempat tak percaya apa yang mereka liat
"Kenapa?"tanya bintang polos
"Anjir gue kira lo pergi ke mana eh taunya malah pdkt sama dia"kata kevan sambil menunjuk luna
"Dih siapa yang pdkt ! Sotoyy banget lo jadi human" kata luna lalu mendudukan diri di bangkunya
"Eh panjul lo kalo ngomong suka ngak di filter"kata bintang
"Anying gue khawatir bego lo pergi lama baner"kata azriel
"Tau malah enak2an lo ama dia"kata alex
"Ya maap karena gue enek aja liat muka kalian jadinya gue keluar "kata bintang santai
"Bangsull"kompak mereka sedangkan bintang hanya tertawa puas
SKIPPP..............
Bel pualang sudah berbunyi bintang segera membereskan peralatan tulisnya yang berada di meja
Ketiga temanya sudah pulang terlebih dahulu tentu dengan paksaan bintang jika tidak mereka tidak akan pulang bukanya bintang tidak mau cuman dia tidak enak aja bila harus merepotkan mereka lagi
Bintang melangkahkan kakinya di parkiran dapat dilihat sang supir udah menggunya
"Ayo den bintang"kata pak supir dan di balas anggukan oleh bintang
Dalam perjalanan hanya ada keheningan bintang yang merasa badanya lelah pun memejamkan matanya
"Pak kalo udah sampai entar bilang ya"kata bintang masih dengan mata terpejam kenapa kepalanya mendadak sedikit pusing
"Iya den baik"kata pak supir lalu setelah itu hanya terdengar suara deru nafas bintang yang syukurnya teratur
Perjalanan selama kurang lebih 15 menit ini akhirnya sampai juga di halaman rumah mewah tersebut
"Den bangun udah sampai"kata pak supir dengan sentuhan lembut ia sudah mengatahui seperti apa keadaan tuan mudanya ini sebab sebelum ia bekerja disini ayah bintang sudah terlebih dahulu memberi tahu
Bintang yang merasa tidurnya terganggupun membuka matanya perlahan
"Ugghh....makasih pak"kata bintang lalu memasuki rumahnya tersebut
Sepi itulah hal yang pertama yang dilihat oleh bintang biasanya ada bunda yang menyambut.Tanpa menunggu lama ia segera melangkah menuju kamarnya
Sampai di kamar bintang mendudukan dirinya ditepi kasur di tanganya sudah ada tabung obat miliknya
"Kapan gue bisa bebas dari lo"gumam bintang
"Gue pingin kayak mereka yang bebas tanpa di kekang"lanjut
"Percuma aja kalo gue terus bergantung sama lo nyatanya gue masih sama aja ngak bakal sembuh juga"kekehan miris yang bintang tunjukan
"Gue udah muak"katanya lagi lalu tanpa disadari air matanya menetes dan segera mungkin ia menghapus dengan kedua tanganya
"Cengeng banget sih gue masa cuman gara2 barang ini gue nagis yang sialnya dia penunjang hidup gue selama ini gue ngak boleh cengeng"kata bintang
Lalu setelah itu ia menidurkan tubuhnya tanpa ada niatan untuk mengganti seragam sekolah ia pun sudah memasuki dunia mimpinya yang terkadang menurutnya lebih baik dari pada dunia yang nyata ini