Agam kembali kerumahnya dalam keadaan kacau, sungguh pikirannya melayang pada penolakan Sukma tadi, dan larangan Sukma untuk menemui putrinya.Agam juga tak menyangka bahwa putrinya adalah Zizah teman sekolah anak angkatnya.
Agam berjanji akan berjuang mendapatkan hati kedua wanita itu lagi.
Agam masuk kedalam rumahnya dan saat sudah berada didalam terdengar isakan dari arah kolam renang, Agam kenal suara itu dengan cepat Agam menuju asal suara itu.
Agam berhenti saat melihat putri angkatnya menangis dengan pilu. Agam berjalan mendekati Angela.
"Sayang," panggil Agam lembut sembari mengelus surai milik Angela.
Angela mengangkat kepalanya dan menatap Agam lalu langsung memeluk tubuh Agam, tangis Angela semakin menjadi dalam pelukan sang Ayah.
"Kamu kenapa nak?" tanya Agam.
"Tadi nenek kesini." Agam sudah tertebak apa yang terjadi selanjutnya.
Agam sudah mewanti-wanti ibunya untuk tidak melukai Angela dengan mulut pedasnya itu, tapi sepertinya ibunya ini sangat keterlaluan. Dari dulu ibunya tak pernah bisa menerima putrinya, Agam sadar ibu Angela memang bersalah tapi tidak dengan gadis kecil ini. Angela bahkan tidak tau apa salahnya disini.
"Nenek bilang apa?" tanya Agam.
"Nenek bilang, Angel bukan anak Papa. Nenek juga bilang kalo Papa punya anak lain hiks," aduh Angela. Agam menghela nafas berat, sembari memejamkan matanya erat.
"Angela anak Papa kan, iya kan Pa?" Agam tersenyum dan mengangguk.
"Kita kerumah nenek sekarang," ajak Agam.
Angela mengangguk dan menghapus matanya lalu tersenyum pada Agam.
"Ayo," ajak Agam dan Angela dengan semangat naik ke gendongan Agam.
___
Dilain tempat tepatnya di keluarga orang tua Agam, Sukma dan kedua anaknya masih berdiri depan pintu utama. Sukma menatap nanar pintu yang dulu sangat sering dia lalui ini.
"Ummi ... Ummi," panggil Zizah dengan menarik ujung jilbab Sukma.
Sukma menoleh kearah kanan tempat Zizah berdiri.
"Kita ini dirumah siapa sih Ummi? Kok gak masuk? Terus kenapa Ummi diam aja?" Zizah melemparkan pertanyaan pada Sukma membuat Sukma meringis tidak tahu harus menjawab apa.
"Kita ini di rum-"
Kreekk
Suara pintu tersebut mengalihkan atensi ketiga wanita cantik itu. Zizah menatap kagum wanita setengah abad yang berpenampilan dengan elegan menyambut mereka dengan senyum yang sangat tulus.
Sukma terpaku melihat wanita yang sangat dia sayangi dan dia rindukan kini ada didepan matanya, Ajeng. Wanita setengah abad itu langsung memeluk Sukma menyalurkan rasa rindu yang sudah dia tahan selama sembilan tahun lamanya. Sukma membalas pelukan itu.
Dan dibelakang Ajeng banyak yang menyusul keluar, Zizah dan Zilah hanya bisa diam ditempat sembari berbisik.
"Zah, mereka ini siapa sih?" tanya Zilah dengan berbisik.
"Ih Zizah juga gak tau kak," balas Zizah dengan bisikkan juga.
"Neneknya cantik ya Zah," bisik Zilah dan diangguki oleh Zizah.
"Mama kangen banget sama kamu Nak," ujar Ajeng dengan air mata yang berlinang.
Sukma tersenyum dan menghapus air mata Ajeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ummi dimana Abi? [ENDING]
Художественная проза"Mas aku gak selingkuh." Ketika sebuah fitnah datang di tengah pernikahan antara Sukma dan Agam di saat Sukma hamil 6 bulan. Orang ketiga yang juga hamil yang notabenenya adalah teman lama Agam membuat rumah tangga mereka hancur. Tak ada yang membe...