II

743 115 10
                                    

Ji-Sung bangun,dapat ia rasakan aroma masakan yang begitu kentara enaknya.
Ji-Sung menuju dapur dengan pakaian piyama lucunya.
Ia lihat ternyata Jeno,yang memakai Kemeja putih yang lengannya di gulung sampai siku hingga memperlihatkan lengan kekar nan berurat itu.

Ji-Sung sedikit kagum dan terpesona tapi langsung ia tepis jauh-jauh, Ji-Sung berjalan pelan menuju kulkas yang berada di pantry.

"Pagi!."Sapa Jeno lembut.

Ji-Sung hanya mengangguk saja, lalu mengambil air minum di kulkas.
Ia lirik Jeno yang memindahkan masakan yang sudah jadi ke dalam piring.

Jeno membuka celemek yang ia pakai,ia gantungkan di tempat gantungan yang ada lalu segera membawa makanan itu ke meja makan.

Ji-Sung mengekor,ia ambil duduk.
Jeno membantu mengambil kan piring ke pada Ji-Sung.

"Ini cukup."

Jeno pun duduk di sebrang Ji-Sung,mereka duduk bersebrangan sambil memakan makanan nya mereka sendiri.
Sama seperti kemaren,tidak ada yang mau berbicara ataupun memulai obrolan.

Canggung, memang.

Tapi,apa boleh buat,Jisung yang tidak mau berbicara dan Jeno yang takut untuk berbicara.

"Biar Aku yang menyuci piringnya.Kau bisa pergi bekerja."Ucap Ji-Sung setelah kebisuan melanda.
Jeno sedikit mendongak menatap Ji-Sung yang tidak menatap nya.

Jeno mengangguk pelan,dia biarkan Gadis berumur 20 tahun itu menyuci piring dan dia Mengambil tas kerjanya.

Jeno menghampiri Ji-Sung yang sedang sibuk menyuci piring.
"Aku akan berangkat sekarang."Pamit Jeno.

Ji-Sung berhenti dari kegiatan nya,ia tatap orang yang sudah menjadi suaminya itu.dengan anggukan pelan ia berikan.

Jeno tersenyum tipis lalu segera berbalik untuk pergi tapi saat itu-

"Tunggu!."

Jeno berhenti,ia kembali berbalik menatap Ji-Sung.istrinya.
Ji-Sung berjalan mendekat kepada Jeno.
Mereka saat ini sedang berdiri berhadapan,"itu dasi mu belum Kau pakai."Ucap Ji-Sung pelan.
Jeno melirik dasi yang ia pegang,ia sedikit meringis melihat sikap pelupanya.astaga Lee Jeno!.

"Aku akan pakai saja ketika di jalan nanti."

Tapi,Ji-Sung pun mengambil dasi itu lalu mengalungkan nya ke kerah baju milik Jeno,sedikit berjinjit untuk memakaikan dasi kepada Pria yang sudah menjadi Suaminya itu.

Jeno sedikit atau benar-benar gugup,bisa ia lihat dengan jelas pahatan cantik dari wajah milik Istrinya.

Benar-benar cantik,Jeno jadi Salah tingkah.

Apalagi ketika Ji-Sung tak sengaja menarik dasinya untuk mengeratkan nya hingga Jeno yang sejak tadi dengan pikiran dia sendiri di buat terdorong ke depan dan tepat di depan wajah Ji-Sung.

Mereka bertatapan,satu dengan netra gelap seperti malam dan satu lagi netra coklat seperti madu bertemu.

Mata yang indah untuk orang yang indah.

Jisung berdehem pelan,ia melepaskan tangannya dari dasi Jeno.memberikan jarak antara dirinya dan Jeno.

"Sudah selesai,Kau bisa pergi ke kantor sekarang."Ucap Ji-Sung.

Jeno mengangguk pelan, suasana nya begitu canggung membuat Jeno tidak nyaman dan ingin segera pergi saja.

"Aku pergi dulu."

Meninggalkan Ji-Sung yang hanya dapat menahan detakan yang aneh dari jantung nya.

🍂🍂🍂

Closing Of DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang