Jisung dan Jeno tidur di kasur yang sama, mengingat tidak ada kamar yang lain lagi di hotel ini.
Tenang saja,mereka memakai pembatas dengan bantal guling.jadi,semuanya aman terkendali.Jeno melirik kepada Jisung yang memunggunginya,Jeno membalik kan badannya hingga berhadapan dengan Jisung yang membelakangi dirinya.
Jeno menatap punggung itu penuh arti,hanya tidur seranjang meski tidak seperti suami-istri pada umumnya.tapi itu sudah lebih baik saat ini.Jeno sudah bahagia bukan kepalang,ah!apa Jeno mulai menjadi bucin?entahlah,mungkin iya.
Jeno malah tersenyum-senyum sendiri,dia membayangkan bila dia dan Jisung benar-benar hidup seperti suami-istri pada umumnya,dan....mempunyai seorang anak,itu benar-benar indah sekali.
Jeno berharap itu,semoga ia bisa mewujudkan impiannya itu.
Perlahan-lahan tapi pasti,Jeno bisa."Eungh~"
Tiba-tiba posisi tidur Jisung membalik menghadap kepada Jeno yang sibuk menatap Jisung,jarak mereka begitu dekat karena Jeno sedikit menggeser tubuhnya hingga benar-benar di samping bantal guling pembatas mereka tidur.
Jeno menatap wajah itu dengan Lamat,begitu dalam dan bahkan tidak berkedip sama sekali.
Wajah Jisung benar-benar cantik.tidak, menggemaskan.Entah keberanian dari mana Jeno mengelus pipi Jisung,satu kata.Lembut.
Pipi Jisung benar-benar lembut dan halus,begitu bersih tanpa cacat sekalipun.
Terasa seperti pipi bayi saja,Jeno jadi ingin cium,eh?Boleh tidak ya?Jeno tidak dapat menahannya hingga tanpa sadar wajahnya maju dan-cup.
Hanya kecupan pelan di pipi Jisung sebelum kembali menarik diri,Jeno tersenyum ketika berhasil mencium pipi Jisung.
Tidur menyamping sambil menatap wajah terlelap Jisung dengan jarak yang begitu dekat benar-benar mendatangkan euforia yang bahkan tidak bisa Jeno hilangkan.
Dia benar-benar jatuh cinta dnegan Jisung,tidak.dia begitu tergila-gila dengan Jisung.Jeno hanya untuk Jisung,Jeno milik Jisung.
..
Paginya,Jisung begitu menikmati tidur bahkan enggan untuk bangun, apalagi ia di dekap oleh sesuatu yang hangat dan bidang.
Harum nya begitu menenangkan,bahkan Jisung begitu nyaman.Entah kenapa dalam tidurnya Jisung sedikit mengernyit karena begitu aneh.ini bukanlah bantal guling biasa ia peluk ataupun boneka hamster yang di beli oleh nenek nya dulu.
Ini seperti manusia?hah?
"HAH!DADA!WHAT!"
Dan Jeno yang mendengar hal itu terkejut mendengar nya.
...
Kecanggungan di pagi hari,mereka sarapan begitu canggung di resto yang ada di hotel yang mereka tempati.
Wush....
Angin bertiup di balik jendela yang terbuka apalagi hotel itu dekat sekali dengan pantai.
Jeno yang sibuk makan dengan santai,sedangkan Jisung yang masih belum memulai makannya.
Karena teringat dengan kejadian di kasur tadi.
Astaga!,kenapa Jisung bisa bersikap begitu sih!.benar-benar."Kau tidak makan?"
Jisung menatap ragu kepada Jeno,bukan apa-apa dia merasa tidak enak dan begitu malu karena bersikap tidak sepantasnya.
Tapi,mereka kan Suami-istri.eh?
"Tidak usah di pikirkan."Jeno yang paham.

KAMU SEDANG MEMBACA
Closing Of Dream
FanficLoving You is losing game Nosung area Don't copy my story!