Jisung dan Jeno akhirnya pulang dari acara itu,mereka sama-sama diam.Jeno menyetir dan Jisung yang duduk di kursi depan menatap keluar jendela.
Tak beberapa lama mereka sampai di ke tempat hotel yang mereka tinggali untuk sementara.Jisung pun keluar terlebih dahulu di ikuti oleh Jeno.
Udara malam sangat dingin Jisung jadi ingin mengganti baju dan memakai selimut tebalnya dengan coklat panas."Jisung."
Jisung yang baru saja membuka pintu kamar pun menoleh kepada Jeno.
"Tentang ucapan mereka Aku minta maaf dan ku harap Kau tak tersinggung."
Jisung menggeleng dengan senyuman simpul,"tak apa-apa,tak perlu minta maaf setidaknya Aku sudah membalasnya.Tuan Lee Aku tidak selemah itu bila di katai oleh orang lain."Jeno tersenyum jenaka,"benarkah?Aku tak percaya dengan gadis ABG seperti mu."Jisung melotot,apa tadi yang di bilang oleh Jeno!!ABG?!
"Ya!Aku bukan ABG!umur ku juga akan masuk 21 besok,mana ada ABG se dewasa ku ini."Jisung bahkan mengibaskan rambutnya panjang untung nya tidak mengenai wajah tampan Jeno.
Jeno tersenyum menahan gemasnya,Istrinya lucu sekali jadi pengen cubit.
"Lagian Kau lebih tua dari ku,seharusnya Kau ku panggil Ahjussi. Benarkan Jeno Ahjussi."
"Aku tidak setua itu untuk di panggil Ahjussi."
"Benarkah?umur mu saja sudah 30 tahun sudah sewajarnya di panggil itu."
"Terserah mu saja,mari masuk udara malam tidak baik."Jeno langsung mendorong pelan Jisung agar masuk ke rumah mereka,lalu mengunci pintu.
Jisung baru ingat dengan perbicangan setelah kembalinya dia dari toilet serta sebuah kejadian yang membuat Jisung benar-benar tak suka.
Perbicangan yang begitu menyakitkan bagi Jisung sendiri.
Jujur dalam hati yang paling dalam Jisung masih mencintai Pria dewasa itu,tidak mudah untuk menghilangkan rasa cinta ini.Cinta pertamanya.Cinta pertama adalah cinta yang begitu bermakna,karena...untuk pertama kalinya mengenal rasa sebuah cinta.
Tapi,fakta nya cinta pertama selalu gagal,hampir semua bukan semua cinta pertama itu gagal tapi terlalu banyak hati yang patah akibat cinta pertama.
"Kalian mau ikut pergi berlibur bersama nanti?untuk merayakan pernikahan Jaemin dan Renjun."
Ajakan dari Ibu Huang Renjun atau yang telah berubah menjadi Na Renjun.Apa wanita itu sengaja apa bagaimana.Jisung tahu diri,tak akan mau bersikap seperti di drama-drama.
Lagian rasa benci Jisung melebihi cinta nya kepada Jaemin.
Jisung bahkan masih berdiri di depan pintu kamar hotel yang sudah tertutup itu bahkan Jeno yang sedari tadi memanggil nya karena hanya berdiam diri disana.
Bahkan ketika Jeno menyentuh bahunya untuk menyadarkan dari lamunan Jisung barulah dia sadar."Kenapa?Apa Kau tak enak badan?"Jeno menatap penuh khawatir,takut jika Isteri nya sakit.
Jisung menatap mata penuh kekhawatiran itu,haru.Jisung merasa dia di pedulikan dan di khawatirkan oleh seseorang.tapi Jisung merasa di Dejavu.
"Sayang,Kau sakit?hm.katakan padaku Sayang,Aku tak ingin kau sakit."
KENAPA AKU MENGINGAT NYA?!
Jisung menggeleng kan kepalanya mengenyahkan semua pikiran tiba-tiba tentang Pria itu.Tidak!Jisung tak ingin mengingat apapun tentang Pria itu.Jisung tak ingin.Jeno begitu khawatir sekarang apalagi ketika Jisung menggeleng kan kepala kuat-kuat takut bisa saja kepala itu akan putus.Apa Jisung sakit kepala?
Jeno menahan kepala itu dengan kedua tangannya,menangkup pipi Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closing Of Dream
FanfictionLoving You is losing game Nosung area Don't copy my story!