VII

447 71 9
                                    

Mereka berempat membeku,ya.benar-benar membeku dan bahkan tidak sanggup untuk berbicara setelah dengan tidak sengaja memanggil nama masing-masing.

Apa yang harus di katakan lagi.

"Hallo juga Na Jaemin,Kau dan Istrimu terlihat begitu bahagia,apalagi dia yang sedang mengandung anak mu."

Ya,yang memulai percakapan adalah Jeno,Jisung?,dia hanya diam tatapannya terkunci menatap ke perut wanita itu.

Apa benar yang di dalam perut wanita itu terdapat darah daging dari Na Jaemin yang dia cintai,benarkah?.
Jisung masih belum percaya,dia membenci fakta itu,bahkan lihat mereka terlihat seperti keluarga yang begitu bahagia,sedangkan dirinya?,haha.menderita saat ini.

Jaemin,Pria itu fokusnya hanya menatap kepada Jisung,gadis itu.
Gadis yang telah ia buat merasakan patah hati dan hancur berantakan dengan menyakitkan.
Jaemin ingin rasanya meminta maaf,tapi dia begitu pengecut.

"Baik,dan Kau...juga Jisung terlihat begitu serasih,apa kalian sudah melakukan malam pertama?."pertanyaan yang benar-benar menyakitkan bagi Jaemin.dan tanpa di sadari itu juga menyakitkan bagi Jisung serta Jeno.

Bagi Jisung,Jaemin menghina nya,dia ingin Jisung melupakan semua masalah yang telah di perbuat oleh Pria ini.
Apakah dia tidak tahu bagaimana tersiksa batinnya.

Ini menyakitkan, benar-benar menyakitkan, memaksakan tersenyum.

"Ah,itu-"

"Ya!,Kami melakukan nya,kemaren,malam kami kesini kami melakukan nya,malam pertama seperti pasangan baru pada biasanya."Potong Jisung berucap begitu bersemangat,di lirik nya kepada Renjun.

"Kau tahu itu kan Huang Renjun-ssi,atau Na Renjun-ssi,untuk program anak tentunya."yang tadinya wajah nya datar menjadi senyum cerah ketika menatap Jeno yang ada di sampingnya.

"Bukan begitu,Yeobo?!."

Ketiga orang itu di buat terkejut apalagi Lee Jeno,dia bahkan di buat tercengang dengan sikap Jisung.

Apa dia....

"Ya,seperti itulah seharusnya kegiatan pengantin baru."Ucap Jeno tapi tatapannya terkunci menatap Jisung.

Jaemin dan Renjun merasakan rasa cemburu melihat nya,tapi mereka tidak bisa apa-apa.

"Benarkah?."tanya Renjun tiba-tiba.

Jeno menoleh kepada Renjun,dia mengangguk sambil tersenyum tipis,benar,Jeno begitu bahagia bersama Jisung terlihat dari matanya.

"Apa kalian sudah menikah?."tanya Jeno kepada kedua orang itu,Jisung dia hanya mendengarkan.

"Oh,Apakah pertanyaan ku salah?,kalau sudah tolong undang Aku dan Istriku nanti.Kau tahu Aku ini kan sepupu mu."Jaemin tahu itu sindiran untuknya untuk tahu bahwa Jisung adalah milik Jeno dan meresmikan hubungan yang jelas dengan Renjun.

"Ya,kami akan menikah beberapa hari lagi di Jeju,Aku pasti akan mengundang kalian."Jaemin menatap kedua wajah di depannya itu.
Dia ingin mengatakan kalau ia baik-baik saja,meski tidak.hatinya terasa di sayat perlahan melihat kebersamaan mereka berdua.
Seharusnya Jaemin paham,ikut bahagia pula melihat Jeno memperlakukan Jisung dengan baik.


Jisung matanya mencoba untuk tidak menangis,perasaan pedih melihat pengkhianat dari orang yang di cintai dan mengatakan kabar ini benar-benar membuat Jisung ingin menangis dan berteriak dengan ketidak adilan yang di berikan kepadanya.

"Oh,pasti Kami datang."Sela Jisung,mencoba menahan air mata yang di rasa akan turun,sebelum itu ia ingin pergi dari hadapan dua orang ini."Yeobo,mari kita pergi ke wahana yang lain."

Closing Of DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang