Mas Sehun itu Mantan Preman?

365 63 62
                                        




.

.

.

Sehun memutar-mutar kunci motor di tangannya, seraya berjalan beriringan bersama Chanyeol menuju parkiran sekolah. Bel pulang sekolah baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu, tepat jam 15:30. Baru kali ini Sehun merasa senang sekali ketika bel pulang berbunyi, dan ingin cepat-cepat kembali ke asrama, atau ke manapun asal tidak di sekolah. Ini semua karena Luhan, bocah kelas sebelas yang baru saja dikenalnya itu membuatnya tidak betah berlama-lama di sekolah. Bukan karna dia tidak suka pada anak itu, tetapi Sehun hanya ingin menghindar dari serbuan pertanyaan aneh-aneh dari Luhan. belum lagi, anak itu terlalu banyak berceloteh, Sehun jadi tidak mendapat ketenangan.

Dan pernyataan jujur Luhan saat di ruang Osis tadi cukup mengganjal di pikiran Sehun sampai sekarang, dan sebenarnya inilah alasannya ingin-ingin cepat pulang.

"Karena aku sayang sama mas."

Serius! Luhan itu kenapa sih? Dia terlalu polos atau bagaimana?

Jujur, karna pernyataan mendadak itu, Sehun jadi deg-degan sendiri. Padahal kalimat itu sudah biasa dia terima, dari kalangan anak perempuan tentunya. Tapi kali ini sensasinya berbeda. padahal Luhan sudah meluruskan kalau dia sayang padanya hanya sebatas seorang adik ke Mas-nya. Tetapi tetap saja! Sehun masih berdebar-debar sampai sekarang. apa mungkin ini pertama kalinya dia mendapat pernyataan sayang dari anak lelaki? Mungkin saja iya.

Sehun bukan seorang homo yang langsung dag-dig-dug tidak jelas ketika mendapat kalimat serupa. Dia lurus seratus persen! Sehun bahkan pernah berpacaran, dan baru putus setahun yang lalu dengan seorang gadis cantik dari sekolah khusus puteri. Tapi kenapa dia sampai kepikiran seperti ini hanya karna ucapan bocah kepo macam Luhan? dia tidak curiga sama sekali kalau Luhan itu gay. Anak itu memang murni terlihat ingin belajar pramuka darinya dan ingin mengenalnya sebagai seorang junior ke seniornya. Sehun tau bagaimana pandangan orang yang suka sebatas kagum dan mana yang suka karna obsesi. Luhan memiliki opsi yang pertama, suka sebatas kagum. Karna anak itu selalu memberikan pandangan yang berbinar-binar polos terhadapnya, bukan pandangan memuja nyaris ngiler.

Lalu, kenapa dia jadi seperti ini hanya karna pernyataan Luhan? Kenapa?!

"Kenapa sih, Hun?" suara bass Chanyeol menghancurkan pikiran-pikiran absurdnya.

Sehun menggeleng buru-buru, "Enggak."

"Ada masalah? Cerita aja,"

"Nggak ada. Cuma mau buru-buru balik aja. Capek."

"Tumben, biasanya gak kenal capek." Chanyeol mencibir seraya naik ke atas motor vespa bermodif Spongebob-nya itu. Norak sekali emang. Tapi menurut Chanyeol, vespa ini sudah banyak mengukir sejarah. Dari mulai di ajak pergi keliling Pulau Jawa, memboncengi cewek-cewek aduhai, sampai memboncengi si Unyil Baekhyun. Pokoknya Vespa ini sudah menjadi bagian hidup Chanyeol.

Mau tau nama vespanya Chanyeol?

Ujang.

Lengkapnya adalah Ujang van Houten.

Anak satu sekolah pun sudah tau nama vespa kesayangan Ketua Osis itu. bahkan, Si Ujang sudah dijadikan maskotnya sekolah oleh anggota Osis. Koplak emang.

"Oh iya, gimana tadi ngajarin Luhannya?" tanya Chanyeol.

Sehun nyaris mengerang karna nama anak itu disebut. "Lancar," dia hanya menjawab singkat, tanpa mau bercerita banyak. Dia tau kalo Chanyeol itu ember, si caplang itu pasti bakal cerita ke anggota Osis kalo ada hal yang menurut dia menarik. Sama seperti pacar kurcacinya, Chanyeol juga bigoss—biang gossip.

Mas SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang