Nana??

204 7 0
                                    

"Mabuk bukan jalan keluar masalah kamu" Sentak Park Jaehyun yang membuat Soo Min tersentak.

"Dokter Jae" Gumam Soo Min pelan.

Jaehyun meninggalkan Soo Min masuk kedalam minimarket yang  sebelumnya sudah membuang minuman yang Soo Min beli.

Soo Min merebahkan kepalanya diatas meja. Pusing melanda kepalanya saat ini. Berita di koran semalam masih melekat kuat di otaknya.

'Apa dokter Jae adalah Jung Jaehyun?' pikirnya yang semakin membuatnya pusing.

Hingga sebotol cola diatas meja disodorkan oleh Park Jaehyun.

"Minumlah, jangan buat dirimu rusak" Kalimat itu seakan perintah bagi Soo Min yang segera ia laksanakan.

Mereka berdua dikelilingi hawa canggung satu sama lain. Soo Min memainkan botolnya dan juga Park Jaehyun menatap layar handphonenya.

"Soo Min"
"Dr. Jae"

Seketika itu mereka sama sama kaget. Mereka saling memanggil diwaktu yang bersamaan.

"Kamu duluan saja" Ujar Park Jaehyun.

Soo Min terdiam sambil berpikir apakah ia harus menanyakan tentang Jung Jaehyun pada Dr. Jae. Dimana jelas jelas bahwa mereka berbeda orang.

"Ahh, aku, aku lupa Dr. Jae" Ucap Soo Min canggung.

"Hmm" Park Jaehyun berdeham. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu tapi, aku bingung harus darimana aku mulai?" Ucapnya sembari mematikan layar Handphonenya.

Soo Min hanya menaikkan alisnya bingung. Ia takut sebuah kenyataan terungkap namun, ia juga harus tau sesuatu mengenai berita di koran itu.

Park Jaehyun nampak diam sejenak dan berpikir. Namun,

"YAA KIM SOO MIN!!" teriak seorang pria yang suaranya tak asing di telinganya.

Soo Min menatap mata pria itu. Kim Jungwoo diseberang sana. Wajahnya menunjukkan bahwa ia sangat marah.

"K-kak Jungwoo?" Soo Min semakin gemetar, tangannya dingin berkeringat.

"Siapa?" Tanya Jaehyun yang juga pas dengan kedatangan Jungwoo didepannya.

"Aku kakaknya, jadi kau yang menyembunyikan Soo Min selama ini" Park Jaehyun yang bingung mengerutkan alisnya.

'Kita bukan lagi teman' tiba-tiba Park Jaehyun merasakan sekelebat memori datang pada otaknya.

"Kak apaan sih, dia bukan yang nyembunyiin gw!" Soo Min memberontak.

"Halah, mending lo pulang momi lagi pusing mikirin lo tau! Dan juga jangan lupa Jisung datang dirumah setiap hari" Ucap Jungwoo yang justru membuat Soo Min memutar otaknya.

"Kebetulan sekali, Dr. Jae Mari ikut saya. Dan lo kak, gw bawa mobil udah sana lo duluan" Ucap Soo Min.

"Ogah, entar lo kabur lagi." Jungwoo tidak bisa percaya pada adiknya.

Soo Min menyerahkan dompetnya namun surat izin dan juga surat mobilnya ia ambil. Didalam dompetnya banyak identitasnya jadi tidak mungkin ia meninggalkannya begitu saja.

"Bawa ini sebagai jaminan, kartu kantor juga disana jangan khawatir" Ucapnya lalu menarik Park Jaehyun kearah mobilnya.

Park Jaehyun yang masih bingung hanya diam dan mengikuti Soo Min.

Diperjalanan Soo Min berharap bahwa mominya bisa jujur padanya. Tak lupa sebelumnya ia sudah menghubungi orang tua Jung Jaehyun.

Jaehyun hanya diam dan menggenggam tangannya sendiri karena ia merasa trauma dengan mobil. Ia tak tau pasti alasannya namun, ia benar-benar takut untuk saat ini.

-Soo Min pov-

"Ada apa Dr. Jae?" Kulihat tangan dan juga wajahnya mulai memucat.

Kuraih tangannya yang dingin. Rasa hangat sama seperti ketika Kak Jaehyun menggenggamku dulu. Rasa rindu kembali lagi setelah melihat wajah Dr. Jae.

"Apa anda takut dengan kakakku tadi?" Tanyaku supaya menghilangkan rasa canggung dan juga kurasa ia punya suatu phobia(?)

"Ahh, tidak aku hanya takut saat berkendara. Entahlah kenapa dulu kurasa ada peristiwa tak mengenakkan saat aku berkendara." Ucapnya membuatku semakin yakin bahwa dia adalah Kak Jaehyun.

****

"

Soo Min darimana aja kamu?" Itu suara Jisung yang melihat aku barusaja terlihat di pintu.

Semua orang menatap pintu dengan ekspresi yang beragam.

Aku masih diam dengan wajah datar. Kulihat keluarga Jung sudah ada di ruang tamu.

Aku menarik Dr. Jae kedalam rumah. Seketika semua terkejut terutama Nyonya Jung.

"Momi, Bunda aku mau kalian jawab jujur, jantung ini milik siapa??" Aku begitu to the poin saat ini.

"Jaehyun??" Ucap Tuan besar Jung.

"Soo Min sayang, momi bisa jelasin ini" Kata momi memelukku.

Aku menolak dan memundurkan diri. Dr. Jae nampak tidak nyaman dengan kelakuanku.

"Kenapa ngelakuin itu?" Bisiknya.

"Diam disana dan jelaskan semuanya, aku muak setelah 3 tahun dibohongi seperti ini, bunda juga bilang dan meyakinkan bahwa kak Jaehyun udah gaada kenapa??" Aku mulai meneteakan air mata.

"Baik sayang momi jelasin tolong tenangin diri ya" Aku mengangguk dan Dr. Jae memelukku.

Momi permisi dan mengambil berkas dikamarnya yang aku sendiri tak tau apa isinya.

"Baik bunda dulu akan cerita. Jaehyun udah 3 tahun lalu kecelakaan sayang. Sampe sekarang jasadnya belum ditemukan." Bunda atau Nyonya Jung menangis di sofa seberang.

Aku juga tak kalah syok, ternyata berita itu benar adanya. Aku haanya hanya berharap dia orang disampingku adalah kekasihku yang sudah lama hilang.

"Sayang, ini surat pendonoran jantung kamu 3 tahun lalu dari rumah sakit, momi minta maaf sayang" Aku mengambil secarik kertas ditangan momi.

Kubaca dengan teliti dan hingga saat dimana tertera nama pendonor jantung disana.





-Na Jaemin-

"Nana??"
















Bersambung dulu hei bentar takut ga nyambung. Tolong kasih tau kalo ga nyambung entar aku bikin ulang oke....











Menyesal - Jung Jaehyun [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang