Akhir dari semua

448 12 0
                                    

Bertahun tahun Jaehyun melewati hari harinya dengan kesedihan. Tanpa adanya pendamping dihidupnya. Ia tak mau mengganti Soo Min dihatinya hingga kapanpun.

(Jaehyun pov)

Hari ini adalah hari spesial untuk Soo Min. Iya hari ulang tahunnya. Aki berniat memberinya kado. Tapi, akupun masih sama seperti tahun tahun sebelumnya. Aku masih ingat bahwa ia sudah ada yang memiliki.

Aku hanya bisa menatap langit. Entahlah setiap tahun selalu aku lakukan seperti ini. Aku hanya berfikir bahwa Soo Min juga akan menatap langit hari ini.

"Selamat ulang tahun yang ke 25 Kim Soo Min. Semoga engkau selalu bahagia dengan lelaki pilihanmu itu. Aku minta maaf jika aku akan selalu mencintaimu."

Kurang lebih seperti itulah isi doaku setiap tahun. Aku hanya berharap tuhan akan baik kepadaku. Meski aku tak pernah tau kapan itu akan terkabul.

(Soo Min pov)

Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ia selalu bicara tentang menduakan istri dan aku tak paham apa makna terselubung di pembahasannya.

Suatu hari aku mengajak Yeji untuk bercerita. Tapi, ia hanya memberiku suport tak memberi penjelasan atau penyelesaian tentang masalahku.
Dan hari ini terulang lagi. Ia berpamita untuk pergi makan bersama timnya di kantor. Dan alasan itu selalu hadir di akhir pekan. Bahkan ia tak pernah ada waktu untuk bertemu denganku.

Dirumah saat ia pulang kerja. Ia selalu beralasan dengan lelah ataupun ngantuk. Bahkan untuk mengobrol saja tak bisa.

Pernah juga suatu hari aku mengajaknya bicara tentang anak dan momongan. Ia meminta untuk menunda itu semua karena umur masih muda. Dan dengan percayanya aku menyetujui itu.

"Malem sayang aku pulang" Begitulah teriaknya dari luar setiap malam. Dan setiap selesai makan dengan timnya ia akan pulang dengan kondisi mabuk.

"Kamu minum lagi lix?" Tanyaku padanya serambi memopong tubuh nya menuju kamar.

"Gabaik lix kalo kamu keseringan mabuk" Ucapku.

"Jangan mengomel aku sedang lelah. Keluar kau" Ucapnya dengan nada ngelantur.

"Tapi kan aku ngasih tau...." Belum selesai aku bicara.

*plak..

Tamparan itu mendarat mulus di pipiku. Ngilu rasanya. Ini adalah tamparan pertama yang pernah aku dapat.

Setelah meletakkan tubuhnya diatas kasur. Aku berjalan lagi keluar kamar. Dengan mata basah akibat air mata yang mengalir. Dadaku sesak dan sakit sekali. Tapi aku tak tau harus berbuat apa.

Kurebahkan diriku diatas sofa. Menahan rasa ngilu dipipi dan sakit di dada seakan dicengkram dengan keras. Momi dan daddy juga ada diluar negeri. Kak Jungwoo dan Ryujin tinggal diluar kota. Aku tak tau siapa yang harus aku hubungi. Dan akhirnya memutuskan untuk menyimpan ini sendirian.

~~~

"KAMU KENAPA GAK TIDUR DIKAMAR? GAMAU LAGI TIDUR SAMA AKU? TERUS SEKARANG AKU KESIANGAN GARA GARA KAMU!" pagi itu sudah kuperoleh bentakan dari suamiku.

"A..aku minta maaf semalem aku..." Ucapku terbatah dan sudah diputus oleh Felix.

"APA? MAU ALASAN APA KAMU?" bentaknya lagi. Membuat sakit di dadaku kambuh.

"Kenapa kamu bentak aku lix hiks.." Ucapku dengan air mata menetes di pipiku.

"KITA PISAH AJA LAH CAPEK AKU SAMA KAMU LAMA LAMA. AKU BAKAL URUS SEMUA"  Kalimat  keramat yang dengan mudah meluncur dari mulut Felix.

"Ta..tapi lix gabisa gitu" Ucapku terbatah.

"GAMAU TAU BESOK KE SIDANG. DAN MALEM INI JUGA GW GABAKAL PULANG KESINI TENANG AJA GW GAAMBIL HARTA LU" jawabnya dengan kasar lalu kembali ke kamar.

Menyesal - Jung Jaehyun [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang