Last: Fidelity (part 2)

881 87 0
                                    

"Apa ini, Tetsuya!?"

Botol berisi kapsul itu direnggut paksa. Tetsuya tak sanggup melawan. Kapsul beracun dengan cepat berpindah ke tangan Masaomi.

Masaomi mengamati isi botol itu dengan seksama, tapi pria itu terlalu kehabisan akal untuk menerka. Wadah itu tak bertuan. Tanpa etiket. Tanpa label. Disesaki butiran kapsul.

Seingat Masaomi, Tetsuya tak mengidap penyakit tertentu yang mengharuskannya membawa obat kemanapun. Tetsuya menunduk. Tak berani menatap wajah ayahnya. Gelagat Tetsuya yang mencurigakan mau tak mau membuat dada Masaomi merasa sesak. Firasat buruk yang lain segera terbersit.

Tetsuya menyembunyikan sesuatu.

"Tetsuya, jelaskan pada ayah." Masaomi berjalan mendekat. Meraih bahu Tetsuya yang bergetar. "Tetsuya, tatap aku."

Masaomi semakin curiga.

Juga semakin khawatir.

Takut firasat buruk yang terbersit barusan jadi kenyataan. Kapsul tak bertuan yang ada di genggamannya sekarang pasti berhubungan dengan Nijimura Shuuzou.

Tetsuya tak mampu mengatakan apapun. Ia tak akan pernah sanggup untuk mengatakan; aku dikirim kemari untuk membunuhmu, ayah.

Apapun yang diberikan Shuuzou pada Tetsuya, Masaomi yakin itu semua adalah perangkap. Shuuzou mampu menjebak siapapun yang ia mau. Bahkan menghasut Seijuurou agar berpaling darinya. Tetsuya tidak sedang sakit dan ia yakin kapsul itu bukanlah obat. Instingnya mengatakan; ini adalah sesuatu yang mematikan.

"Tetsuya, tolong jelaskan pada ayah. Apakah pria itu memberimu barang ini?"

Tetsuya tak sanggup menatap wajah Masaomi. Sekarang ayahnya sudah menggenggam senjata pembunuh yang ditujukan kepadanya. Rasanya Tetsuya ingin sekali menghambur dalam dekapan sang ayah, menghempaskan kapsul beracun itu, dan melupakan semua kenyataan yang sudah Shuuzou sampaikan padanya. Batinnya ingin sekali mengingkari keterlibatan Masaomi dalam masa lalu kelam Shuuzou.

"Ayah yakin kapsul ini bukan obat. Shuuzou tidak sebaik itu"—bahkan aku sama hinanya. Aku memberikan Seijuurou penjara seumur hidupnya." Apa kapsul ini berisi sesuatu yang mematikan? Keparat itu ingin membunuhmu?"

Tidak ayah. Justru Shuuzou-san yang ingin menghabisimu. Kebebasan Seijuurou-kun ingin ia tukar dengan nyawamu. Tapi jika ada hari dimana kau meregang nyawa karenaku, maka itu adalah hari terakhir aku menatap langit. Aku tak bisa hidup dalam dunia yang tak ada Seijuurou-kun dan ayah di dalamnya.

"Jika bajingan itu ingin menyentuhmu, dia harus melangkahi mayatku dulu. Aku takkan membiarkan Tetsuya direnggut dari sisiku." Pelukan Masaomi pada Tetsuya semakin erat. Wajah Tetsuya kini benar-benar terbenam dalam bahu Masaomi. "Tapi, kau akan aman di sini bersamaku, Tetsuya. Aku takkan membiarkan mereka menyakitimu. Aku bersumpah..."

Pada mendiang istriku, Shiori. Bila kau mellihatku dari dunia sana. Aku tahu aku sudah menjadi suami dan ayah yang lalai selama ini. Aku sudah kehilangan Seijuurou karena keegoisanku. Aku tak sanggup menjaga sesuatu yang lebih penting dari nyawaku. Sekarang, izinkan aku untuk menebusnya. Aku tak bisa kehilangan Tetsuya juga.

Di balik punggung Tetsuya, kini bola mata crimson Masaomi tampak menyala-nyala. Sudah berapa lama ia terpuruk? Sudah berapa lama ia membuang waktu untuk pasrah? Sudah berapa lama ia memutuskan untuk menyerah dan merelakan Seijuurou? Ini sama sekali bukan dirinya. Shuuzou tidak bisa memporak-porandakan hidupnya begitu saja.

Bukan hanya Tetsuya. Seijuurou pun juga harus kurebut kembali. Karena kalian berdua adalah alasanku untuk hidup.

Masaomi melepaskan pelukannya. Samar-samar ia bisa melihat wajah Tetsuya yang sembab. Ia tahu, Tetsuya pun juga tak ingin kehilangannya.

OST 1  [ Kuroko no Basuke ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang