04: Decision

1.2K 152 7
                                    


Aku sudah bukan orang lain bagimu, Tetsuya. Demikian juga kau bukan orang lain bagiku. Mulai sekarang aku akan menjadi orang yang harus kau percayai. Demikian juga kau. Kau akan menjadi orang yang paling dekat denganku. Satu-satunya yang kupercaya...

-Akashi Seijuurou


***


"Akashi-kun, kenapa berbohong?"

Seijuurou terdiam seketika. Tetsuya tampak kecewa dan marah.

"Apa maksudmu, Tetsuya?"

Tetsuya menunjukkan e-mail dari Shigehiro. Jelas mengejutkan Seijuurou.

Seijuurou mendengus kesal. Tak menyangka Shigehiro akan menghubungi Tetsuya.

"Kenapa kau berbohong padaku?"

Seijuurou memalingkan wajah, membiarkan Tetsuya menatap punggungnya. Tetsuya sendiri tampak sabar menunggu penjelasan Seijuurou, meskipun rasa kecewa yang dirasakannya semakin bertumpuk.

"Ada sesuatu yang kau sembunyikan, Akashi-kun?"

"..."

"Haah, baiklah. Ada sesuatu yang kau sembunyikan, Sei-juu-rou-kun?"

Seijuurou baru menoleh setelah Tetsuya memanggilnya dengan nama depannya. Meskipun begitu, Tetsuya merasa Seijuurou takkan langsung serta merta menjelaskan apapun. Seijuurou masih bungkam untuk beberapa saat, sementara Tetsuya tetap sabar menanti penjelasan.

Sayangnya semua tak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Seijuurou masih diam seribu bahasa. Tampaknya, Tetsuya harus mencari akal untuk bisa membuat Seijuurou bicara.

"Apa kau bertengkar dengan ayahmu, Seijuurou-kun?" Hanya itu dugaan yang terlintas. Sekalipun Tetsuya sudah meyakini darah Akashi mengalir dalam tubuhnya, batinnya masih berat mengakui Masaomi sebagai ayahnya.

"Aku tidak bisa bilang tidak, Tetsuya. Tapi..."

"Tapi?"

"Aku tidak tahu harus menjelaskan dari mana."

"Seijuurou-kun tidak percaya padaku? Padahal kau memintaku untuk percaya padamu."

"Bukannya aku tidak percaya pada Tetsuya. Tapi aku belum bisa menjelaskan padamu sekarang, kau mengerti?"

Kali ini tampaknya Tetsuya harus mengalah. Perintah Seijuurou adalah absolut. Kalau Seijuurou sudah berkata takkan menjelaskan apapun sekarang, maka Tetsuya juga tak bisa memaksanya lebih jauh lagi. Tak peduli sekalipun Tetsuya adik kembarnya.

"Baiklah, Seijuurou-kun. Tapi aku ingin kau melakukan satu hal, bolehkah?"

"Kau ingin aku melakukan apa?"

Tetsuya menekan tombol di ponselnya lalu mencoba menghubungi seseorang. Seijuurou penasaran mengamati. Namun, mendadak ia punya bayangan mengenai siapa yang sedang dicoba dihubungi oleh Tetsuya sekarang.

"Halo, Kuroko?"

"Halo, Ogiwara-kun. Ada yang ingin bicara padamu."

"Eh? Siapa Kuro-?"

Belum sempat Shigehiro melanjutkan kata-katanya, Tetsuya sudah menyerahkan ponselnya pada Seijuurou. "Seijuurou-kun, kali ini kau harus menjawab seluruh panggilan Ogiwara-kun yang kau abaikan dari tadi. Jangan buat dia khawatir."

Seijuurou menerima ponsel yang diberikan Tetsuya dengan tatapan tak suka. Permintaan Tetsuya terpaksa harus dituruti.

"Halo..." seru Seijuurou, dingin.

OST 1  [ Kuroko no Basuke ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang