05: Proposal

1.1K 141 8
                                    


Aku membesarkan Seijuurou sesuai dengan yang ayahku ajarkan padaku atau bahkan lebih keras daripada itu

Aku telah merenggut kehidupan Seijuurou

Aku tidak memberikan kasih sayang orang tua yang pantas Seijuurou dapatkan


"...Aku sudah memutuskan kalau ... aku akan ikut denganmu, Seijuurou-kun. Tapi, ada satu hal yang perlu kutegaskan padamu. Aku memang berkata akan ikut denganmu ke Kyoto, tapi aku tidak akan bergabung dengan tim basketmu, Seijuurou-kun."

-Kuroko Tetsuya


***


Bukan begini, harusnya tidak seperti ini.

Seharusnya semua berjalan sesuai dengan keinginannya, sesuai dengan apa yang ia mau, dan sesuai dengan apa yang sudah seharusnya.

Ia absolut dan ia tahu itu. Oleh karena itu, ia tidak bisa membiarkan satupun hal luput dari tempat di mana seharusnya ia berada. Semua harus berjalan sesuai dengan alur yang sudah ditentukannya.

Aku tidak akan bergabung dengan tim basketmu, Seijuurou-kun...

Akashi Seijuurou menyipitkan mata. Ia benci ini. Ia tidak pernah menyukai penolakan.

"Apa maksudmu, Tetsuya?"

"Aku akan ikut denganmu, Seijuurou-kun. Tinggal di Kyoto bersama ayah dan bersekolah di tempat yang sama denganmu."

Sampai di sini, semua masih tertata dalam alur yang ia kehendaki. Tetsuya pindah dari Tokyo dan menetap di Kyoto bersama dirinya, seperti yang sudah seharusnya.

"Lalu?" sekali lagi Seijuurou mencoba bertanya, tetap mengontrol emosi.

Terdengar suara helaan napas di seberang jalur telepon Seijuurou.

"Tapi aku tidak ingin bergabung dengan tim basketmu, Seijuurou-kun."

Ah, rasanya Seijuurou tak ingin mendengar apapun lagi. Tetsuya benar-benar menghantamnya ke dasar bumi. Sepelik ini menghadapi sifat keras kepala Tetsuya.

"Aku tidak mengerti, Tetsuya. Kalau begitu kau masih akan tetap bermain untuk tim basket Seirin meskipun kau ikut denganku ke Rakuzan? Atau ... kau tidak mau bermain basket lagi?"

Hening. Seijuurou tahu, Tetsuya kesulitan menjawab pertanyaannya. Seijuurou bertaruh, Tetsuya akan memilih pilihan yang kedua.

"...Aku..."

Seijuurou masih sabar menanti jawaban Tetsuya. Jalan pikiran Tetsuya sungguh tak mudah ditebak. Tapi Seijuurou jadi menyadari satu kesamaan mereka, sama-sama keras kepala.

"Aku ... tidak akan bermain basket lagi..."

Tepat, seperti yang diduga. Seijuurou patut berbangga diri, bisa mengenali adiknya dalam waktu sesingkat ini. Masalahnya, pikiran Tetsuya selanjutnya masih sukar diselami.

Apa yang menyebabkan Tetsuya membuat keputusan yang tidak masuk akal ini?

"Kenapa, Tetsuya?"

Terdengar suara Tetsuya yang menarik napas dalam. Menjelaskan bagian ini tampaknya tak akan mudah.

"Tidak apa-apa, Seijuurou-kun. Aku hanya tidak ingin bermain basket lagi, itu saja..."

Tetsuya masih menyembunyikan sesuatu. Kebohongan macam ini sangat mudah dikenali. Seijuurou jelas tidak menyukai ini. Ternyata begini rasanya kesal dibohongi.

OST 1  [ Kuroko no Basuke ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang