1 Permintaan

35 2 1
                                    

Pagiku cerahku matahari bersinar ku gendong tas merahku di pundak~
Bersenandung Ge dalam hatinya.

Pagi ini hari Senin.. Ge ditawari oleh kakaknya Mark untuk berangkat bersama.

"Ge yuk naik barengan aja"

"Kak Mark lupa ya.. nanti anak-anak di sekolah pada heboh kalau tau kita kakak adek, dan jadi Ge yang repot"

"Kak Mark.... kak Mark...." Sapa Arman dari kejauhan yang sedang berlari.

"Kak Mark aku ikut bonceng ya lagi gak ada duit buat naik angkot"

"Oke.. Ge naik apa?"

"Paling naik angkot kak."

Mark meraih saku dibajunya dan menyodorkan sejumlah uang "Nih... buat bayar angkot, katanya lagi gak ada duit"

"Huwaaa.. Kak... Mark.... emang kakak terthebest." Ucap Ge sambil mengangkat jempolnya.

"Gue kalo jadi cewek mau jadi pacarnya kak Mark." Ujar Arman yang kemudian melilitkan kedua tangannya keperut Mark.

"Lu kalo kaya gini gue turunin." Sambil menepuk dan mencoba melepaskan tangan Arman yang memeluk tubuhnya. Dan Ge yang menjewer telinga Arman.

"Auwhh.. normal gue normal astaga.." Ujar Arman

"Hati-hati ya Ge.." kata Mark

"Sampai ketemu dikelas Ge cantik.. bye.. bye..." ucap Arman.

Sesampainya Ge di gerbang sekolah, Ge kebingungan tentang upacara yang dilaksanakan setiap hari Senin.
Ge berulang kali mengecek tasnya untuk mencari topi namun memang Ge tidak membawa topi. "Gawat."
Ge bisa dihukum jika tidak membawa topi, di gerbang sudah ada kak Mark dan jajaran anggota OSIS lainnya.

Ge berpikir kak Mark adalah kakak yang sangat perhatian, kalau kak Mark tahu dirinya tidak membawa topi mungkin kak Mark akan memberikan topinya pada Ge, tentu saja ini akan menimbulkan kecurigaan bahwa ada hubungan Ge dan Mark. Tidaakkk, Ge sangat tidak menginginkan mimpi buruk tentang dirinya menjadi perantara para gadis-gadis disekolahnya dengan Mark.
Ge harus menyembunyikannya sampai lulus.

Ge melihat di depannya ada sosok yang tidak asing yang sedang mengikat tali sepatunya, dia adalah Galih, melihat sasaran empuk tersebut Ge langsung berlari ke arah Galih dan merebut topi dari kepala Galih..

"Woy!!!" Dengan lantang Galih bersuara.

"Maaf... untuk hari ini saja.. maaf.." Ge langsung berlari kencang ke gerbang sekolah.

"Liatin deh si caper." Pungkas Agnes ke geng Dark Flower.

Galih geram dia ingin mencoba mengejar namun sepatunya belum terikat rapih alhasil Galih kehilangan sosok Ge.
Galih hanya menerima nasib bahwa dirinya akan dihukum pagi ini.

"Benar-benar gadis pembawa sial." Gumam Gali dalam hatinya.

Masih bayangan Ge yang terjadi sebenarnya Jungwoo menarik lengan Ge tepat sebelum Ge menghampiri Galih, Ge menengok ke belakang

"Kak Jungwoo.. kenapa ya kak?"

"Gak bawa topi ya?"

Ge mengangguk penuh cemas "iya.."

"Nih..." Jungwoo memakaikan topinya ke kepala Ge.

"Gamau... Kakak gimana? Nanti malah dihukum" Ge hendak melepaskan topinya lagi namun dicegah oleh Jungwoo "Gue bawa 2"

"Makasi banyak kak. Pinjem dulu ya.."
kak Jungwoo memang benar-benar malaikatku Ucap Ge dalam hatinya penuh haru.

"Oiya duluan aja.. gue balik ke parkiran ada yang ketinggalan.." Jungwoo langsung lari meninggalkan Ge.

Ge berada di pintu gerbang, dirinya selamat dari pengecekkan kakak-kakak OSIS

Tentu saja Jungwoo mendapat hukuman dengan berkeliling lapangan setelah upacara. Kejadian ini juga cukup menghebohkan anak-anak SMA Ksenon mengingat Jungwoo termasuk murid teladan dan baru pertamakali dihukum.

Ge melihat Jungwoo yang berada dilapangan dari depan kelasnya yang berada di lantai 2.

"Guys kalian semua tau gak kenapa kak Jungwoo senior teladan idola kita bisa dihukum..." Berucap Agnes dengan suara yang keras dan memandang Ge seolah menyindir pada Ge.

"Kenapa kenapa?" Dark Flower bertanya.

"Tadi pagi gue lihat topinya kak Jungwoo dipake sama nih orang" ucap kasar Agnes sembari menyudut dan mendorong Ge kearah tembok.

"Kalo lu punya masalah jangan seret orang lain buat gantiin masalah lu!!"

"Tapi ngomong-ngomong kak Jungwoo ada hubungan apa sama Ge?" Tanya Handa salah satu member Dark Flower yang paling lugu dan suka kepo. Handa lalu dicubit oleh Agnes "bukan itu fokus masalahnya.." Agnes membisikkan dan memerintahkan Handa diam.

Ge tidak terprovokasi oleh Agnes dirinya kabur dan menemui kak Jungwoo.

"Kak Jungwoo.. kak Jungwoo kenapa pura-pura sih kak soal topi."

"Hehehe... gak papa kok." Ucap Jungwoo dengan dahi dan sekujur tubuhnya penuh keringat "ini... minuman buat gue kan?" Menunjuk botol minuman yang dibawa Ge.

"Iya nih..
Kenapa pake acara berbohong kak?"

"Biar meninggalkan kesan keren dimata Ge."

"Huh? Keren apanya sih? Kakak gak tau aja ya aku makin dirundung sama teman-teman sekelasku gara-gara buat kakak dihukum"

"Siapa sih yang berani rundung kamu? Sini sini biar berurusan sama gue."

"Kak... ini beneran Ge ngerasa bersalah"

"Sengaja."

"Loh kok sengaja, maksudnya apa?"

"Hehehe.. kabulin 1 permintaan ya?"

"Permintaan apa kak?"

"Nanti aja kasih taunya. Bye.. bentar lagi masuk kelas" sambil ngacak-ngacak rambut Ge, udah jadi hobi Jungwoo buat nyentuh, ngelus, ngacak rambut Ge. Udah kaya anak kucing.

Percakapan antara Ge dan Jungwoo diketahui geng Dark Flower yang menguping.
"Permintaan apa.. jangan-jangan kak Jungwoo minta jadi pacarnya Ge?" Celetoh Handa. Mendengar perkataan Handa membuat Agnes makin marah dan menjadi.

"Handa.. gue kasih lu tugas buat jadi temen Ge"

"Loh kok gue?"

"Karena lu yang paling polos disini, lu harus laporin semua gerak-gerik Ge, okay!"

Pertukaran Setara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang