Pagi itu seorang pemuda tampan berjalan di koridor sekolah seolah sinar mataharipun kalah silau dengan sosok pemuda tersebut. Membuat kaum hawa terpana. Semua mata tertuju pada pemuda yang bersinar tersebut.
Pemuda itu bernama Piyahong Putra yang bisa dipanggil pak V ini memperkenalkan dirinya dalam kelas MIPA-1A. Pak V ditunjuk sebagai wali kelas sementara kami menggantikan wali kelas sebelumnya yang sedang cuti hamil. Pak V adalah guru seni, yang gosipnya beredar beliau adalah seniman di New York. Tapi dari wajahya yang imut dan namanya yang terdegar unik seperti nama tumbuhan herbal nampak seperti dia berasal dari negeri tirai bambu.
Seluruh siswi satu minggu ini disibukkan dengan guru baru, apapun yang berkaitan dengan pak V akan menjadi topik hangat. Nampaknya hanya Ge dan Mery saja yang tidak tertarik dengan guru tersebut, Mirna yang merupakan gadis paling alim dan kalem saja masih suka menyenggol-nyenggol Ge dan berteriak kecil "Masyaallah..."
"Apaan? Ar-Rahman ayat 13 lagi?"
"Hehe... tau aja"
"Udah hapal gue sama dialog lu."
"فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ"
Geleng-geleng kepala Ge melihat temannya yang juga tergila-gila dengan guru baru itu.
"Gue seriusan deh mau nanya kenapa kalian berdua bisa biasa aja liat pak V?" tanya Handa.
"Gue bukan orang yang bisa jatuh cinta sama orang dari tampangnya aja, karakter lebih penting hehe.."
"Hilih.... " jawab serentak Mirna dan Handa.
"Gue gak percaya, lu kan naksir Galium, Galium itu ganteng, kecuali Galium jelek gue baru percaya." Ledek Handa.
Ge yang kemudian melirik Galih memandanginya kemudian memandangi pak V, Ge disibukkan aktivitas tengok samping belakang melihat Galium dan tengok depan melihat pak V. Sebenarnya yang ada dipikirannya adalah pak V sedikit mirip dengan Galih. Dirinya lalu kepergok oleh pak V dari meja guru dan seolah berekspresi "kenapa?" dengan mengangkat satu alisnya.
Sontak hal ini membuat sekelasnya melirik ke arah Ge.
"Hmmmm?" lalu Ge melanjutkan "Gak papa-gak papa, lanjutkan pak."
"Tolong fokus.." Perintah pak V.
Sementara Galih yang selalu rajin seolah ogah mengikuti pelajaran yang di ajar oleh pak V, dirinya akan berpura-pura tidur dan menggunakan aerphone, seperti kebiasaan Arman pada mata pelajaran lainnya kecuali seni. Arman begitu menyukai seni, suaranya merdu, everywhere everytime always singing. Arman juga sangat SKSD pada guru baru ini, pasalnya Arman bilang kepadaku bahwa akhirnya dia menemukan role model.
Dari setiap perkataan Arman Ge masih paling tidak mengerti dengan Arman yang masuk kelas MIPA-1A dengan nilai ujian yang di bawah rata-rata. Dan masih menyukai dan menjadikan pak V sebagai role model padahal pak V pernah berkata pada Arman di depan semua anak MIPA-1A
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertukaran Setara
Ficción GeneralIni tentang pertukaran setara.. Jika kau berjuang kau akan diperjuangkan. Lelaki yang ku kagumi bercita-cita menjadi psikiater kami berjuang bersama menjadi seorang psikiater. Sisi lain, temanku berkepribadian ganda, kita memiliki masa lalu kelam ya...